petunjuk praktis penelitian ilmiah

llqrauad

r_qb

1il0c

"Hf, 'guslJlgutll ugpugx'Jl'J[
lldu 'uH '0lugildns 'n 'l0Jd

(sruopu

glyl

rot

SSdS

tururo; ruplep

upqllel pleg upp'1uapn1g UUSp arEuUoS 166 letuo; ue6uap

lilSlI

urplpp W$ lsullldy uenpue6

6l

ue6uap;de46ua1;g)

ISV.I,UUSIO t{VO
'srs fl.r,'rsdrtil[s NnsrulNtrRl
XNTNN I{TtruTI NITt^TITtrNtrd
SIDIVUd TNTNNIId

Petunjuk Praktis Penelitian llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, Dan Disertasi
Prof.

J.

Supranto, MA, APU

Dr. Ir. Nandan Limakrisna, MM., CQM

Edisi Asli
Hak Cipta @2012, Penerbit Mitra Wacana Media
T"lp. : (021) 824-3193r

frur*n
*$ffiIlf,

Faks. : (02r) 824-31931
Website : http//www.mitrawacanamedia.com

E-mail : mitrawacanamedia@gmail.com

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk
memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistemlpenyimpanan lainnya,
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
ITNDANG.I.]NDANG NOMOR T9 TAHUN
t,

')

2OO2

TENTANG HAK CIPTA

Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan
atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tuiuh) tahun dani
atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (l), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun danlatau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratusiuta rupiah).

Prof. |. Supranto, MA, APU

Dr. Ir. Nandan Limakrisna, MM., CQM

Petunjuk Praktis Penetitian llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, Dan Disertasi

Penerbit Mitra Wacana Media,2012.
-Jakarta:
1 jil., 17 x24 cm, i46 hal.

ISBN 978-602-8856-78-2

1.

Manajemen

L Judul

.nqEr

unlaq EleluJal rderer uery ntensas Surtuar uenqerur8ural ltrerag z8n( gepseyri
'urdrrcq nttz ueulSura>1 ue8uap rBnsas >ltplt rpe(rar Suel nlrnsas r{EIEr r.{eps"W
'(yaaps aq ot rualqo.t{ uqqe:adip ue>p Suel qepsru EpE nele>l uB>ln>[Elrp ]asry
'elurrqllaur eslq 3ue;o lelueq re8e 'eluupl uenuarrad ledruar nrlr
nuel Suenlp ,-eluoror1d,, Sueseruaru pradas 'nJlrlp .rz8e eluurq urrnrrftul eprda>1
uelpualradlp uep rIBIpEr{ uaglp elun:e ,,uottut&lcat,,uep J%?mat, Iraglp lsersardraq
Suel uer'relrq nEIDI JIDIeJa qrqal ereluraa 'ue11o/uorp ny-rad >IepJt nrl u"un>lnq
rdetar uelr ',,tun{nqlp,, snJrq qefs Suel ue.ryredrt173utro 3uerua141 ',,Ltouut8otat
puy ptomar,, .rpe(uaur Surrnlas rdrrar uap ]1qa(qo dnlnc uep ueru'rdrn1 e-rrd
uelurldrsrpuau >lntun ururduld rrrd r8eq uzBur8ad ut4ednratu ,ruaruqnutnd puo
pJr,rar,, nlngep nBIeX 'efrs cuuurp rse>llunruoI ualmlelaur eslq Suzro 4p1 uu8uag

Hlsnu urlre8uapuJru Inlun sBJa{-sEJa{ orper laraluau utal?lsndrad lnseur Suero
nzp>1 ue4Surleg 'uwryrsndrad Ip Fradas 'e(rs euzturp Tsntu u"uDlruer.u Esrg
BrJeto ,,u?xtrqlam,,ueBuap 'uodolar uBp orpBJ nrrcl zuq lnpord nrfiu uurrlSuluad
uzledn:aru lduar nreq lnpord uqnq
= auoqcl Fu?H,, uep <uruqlp6,
"<IH
r[E[BsBrrJ

urBIEp uesnrndal uetenqurad Jussp
nBtE Epe r.lepns

uslqmarualu rdedn

{nrun uelf,lal Suul lsru:o3ul nel" El"q 'e
Sutl troar qpq:adrueur nBrB nJ"q rJoal 'Z

'"pB r.ppns Surl 3ur*qplnpord nrntu Dlleq:aduaru nur" nreg >lnpold 'I
: uDInlUauJU >luun
urn(nrraq 'Surfued Sutl sasord nrns uelednreur tasrx 'llrqtua{ IJBf,uauI IrEJrq
utllllauad erey
rJEp u"tlerua(rar ur4ednreul toslJ nete
Buerl ,,qctoasa.t, sr:33u1
"stqeq

rtV.tI{VCNfld V.LWI

iv

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Contoh masalah
1. Dipemerintahan

Potensi

SDA

Indonesia melimpah

apabila
dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga secara teoriris

dimiliki Indonesia,
seharusnya dapat meningkatkan kesejahteran
rakyat, namun pada kenyataannya jumlah orang
dengan melimpahnya SDA yang

miskin meningkat, pendapatan perkapita menurun,
serta masyarakat tidak bersemangat membangun.
Mengapa?

2. Didunia bisnis

Perusahaan sudah berupaya

untuk meningkatkan

kualitas produknya, sehingga secara teoritis dengan

adanya upaya perusahaan untuk meningkatkan
kualitas produk, seharusnya penjualan meningkat,

namun pada kenyataannya hasil

penjualan

menurun, banyak pelanggan tidak puas, banyak
karyawan pindah kerja, produktivitas karyawan
rendah; penjualan saham perusahaan "go publii
menurun. Mengapa?
3. Diperguruan tinggi

Suatu perguruan tinggh telah berupaya untuk
meningkatkan mutu sehingga dapat mencapai
*A",
alreditasi BAN PT
secara teoritis Perguruan
Tinggi yang mampu mencapai akreditasi BAN PT
'1", seharusnya jumlah mahasiswa naik, namun
pada kenyataannya j umlah penerimaan mahasiswa

baru menurun, banyak mahasiswa purus sekolah
(D.O = Drop Out), banyak lulusan tidak terserap
oleh pasar tenaga kerja. Mengapa?
Memecahkan masalah berarti upaya untuk menghilangkan faktor penyebabnya
atau melakukan perubahan yang menghasilkan perbaikan (intproueruenr). Misalnya

hasil penjualan menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahr*-a banr-ak pembeli
mendapatkan barang yang rusak. Ternyata penyebabnya, mesin rang dipergunakan
untuk memproduksi sudah tua dan sering rusak. Pimpinan perusahaan memuruskan
: beli mesin baru untuk mengganti mesin yang rusak arau kren.: rij-:- ;ukup dana
untuk membeli mesin baru, mesin yang sudah ada cukup dip:rr:il; s:ja. Ternyata
masih ada barang rusak, tetapi jumlahnya menurun (suaru perb:r.;;,r : mengurangi
jumlah barang yang rusak). Perlu disebutkan juga disini barrrr':. i:-i.l-.aiah iuga bisa

,
'qedn euarel ullSunur 'qepua; ur,u.elrel sttl^n>lnpord nzp;tr '(.rodrul undnnu
Illsaurop 1rcq) 8urcsad lnpord 're>lerclseru rlaq elep 'rsnqllslp 'tsotuord 'e8;eq
'8uz:rg ntnur EuarEl rlrrqrqaduad qapde 'unJnualu uepn(uad IISETI nEIE{
elupsrytr 'r{EIES?ru rlupgrulr qzqaluad rpe(uaru Suel e(ts tde rou1e3 nsed
erEres nr.lEr >lepr] rlun.rr '(tqnoy ul uen?zley rdepeq8uaru nrlauad B.,raqeg qEIBI
eluueszpzluel ttrurp>l >intuaq urEIEp eluunurn Sutl qepseru ut>lsnunJau
snrtr{ rrrlauad'r{EIESETu elupqun qeqaluad roDfJ-roDIEJ uE{lretruaru
ursnrnda>1 pqrue8uad ered nrueqruau nrleued 'nryauad ldrpzqp Suel qepsery
'qBPUaJ uer'el:r1 servtlrlnpord
'unf,nueru uzpn(uad 'telSuluau uDIsIru Suero gepml :(utoldutts y eyfaB
lnqasrP rur r{E]ES?l/t{ 'rlEIEsBur uB>lgBf,auratu e&dn

uTBIEP

Q

lngesJal rolTEJ-Jo]{EJ

uelSuelrq8uaru Er{Esnraq utp rdeprgrp Surr( qepseru elupgtun quqaduad
pr(uaru Surd :or1e3-roi)pJ mgela8uaur ut8ul rul ursnrndal pqure8uad ere4
'(rrue8e 'l?roru 'elepnq 'prsos qrpstu) eqel;ru rsesruuS;o ueulduld '(uelrplpuad
qrpseru) r88urt uen:n8.rad ueutdrurd '1oqlu gepseru) ueeqesnrad ueutdruld
qupseur)
'(qrraep7puolSar qtpseur)
"to{I1e1r/IrEdnqTrnuraqn8'(1aor1as

rratuaru '(ltuotseu oDIEru qepsru) uaprsard pradas {taaps wzlqod I rayrru
uozntay) iIEIES?ru geraruadTuesnrndal rtnqruad qalo rdrpzqrp Suel qE[EsBW
ePV
: ntrc.('grl1auad qalo nueqedlp snrtq Suul qepstru
"nP

'uErES uerreqruad ue8uap

Sued

urpdursa{

uDIrJEuad euas ]BAJalur uE[erue]

7

(l

ItnTIp

ueerr5.rad uettnqruad >lnsuruJa]

slsarodlg uelfn8uad utp srslleue aPotau '(Suqdrues IIDIa, uersga 8ur,( erep
uepdrun8uad aporaru ntrcl urleunS.ladrp ut>p Surd ePol3ru p8egiaq un[nluau3ul
ue>lsnunJaru
lapour{n}uagruaru 'url}llauad uenfnr unlntuauaru'qBIEsEtu
.urnrlauad

,inpn{ gllltueur ,ueuleuad qEIB"lu ue>lnrueuaru ruepp lp eurEtnral rpefret Suel
uElrTnse; 'IS?fi5SiF uep 'SIso1-TSdIJXs- sllnueru nD[E/Yas uslllnse>l nuqe8uau
Suel 1e,(ueq ES uEP'ZS'IS 3.a4.sIsEI{EIU ertd'rdrpug elrr1 Suul ureteluay
'IIDIas Surruad nll rEsBP
rrsrr ut>ln>l?1au

pe[ iuzrrsedal

ur>lrregruoru >lrpl]

urn{nli uEPJiill3;3

TEPII lorluo>l

,uen(nt rrdrruau
IEpll ue"utcuared 'Eutru-Eu?rup lPzfral ursorogruad : ulullpqas
ue>Irieq rtutl? ElrI Surd 'urc1 ere8au IJ"P lxn>lnq 'urtu?sualad 'lsuatsSa refe1aq
rs8urg rrSrclas rrnl rlupsl6l 'I{"rual re8ues tnqasJal troat uelderauaur
"rseuopul
eslg Sueuraru
Intun (rrarutruro{,, ldetat ue>I" 'ur"l ereBauTes8u"q IJEp uoat refrlaq
rnqasJal ts8utg 'IJoal n?le urnqen8uad null rclundurau uu>I" >1epn (r.luaasat
p1wq) rurnru/rzstp lasrJ ur>ln>IEleru TEpn Suel trz8au nltns Ir"P es8ueg
a.md

'(do7

,(toaql uoat uz8ue(uasa>l nBlE (da| qtoasat l uerrrlauad ue8ue(uasal tdulpt(rar Iu?Jaq

lsl rplrPo

Petunjuk Praktis Penelitan llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, sisrem karier. Kalau penjualan saham
di BEI menurun, mungkin karena laba perusahaan,harga saham, harga valas,
bunga deposito, citra perusahaan (semua faktor penyebab tersebut didapatkan
berdasarkan teori arau logika) .
Secara ilmiah sebetulnya tidak ada perbedaan cara penelitian untuk pembuatan
skripsi (S1), tesis (S2), disertasi (S3), semuanya dituntut agar jelas hubungan anrara
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode yang dipergunakan,
kesimpulan dan saran. Perbedaannya terdapat pada derajat pendalaman penelitian
yang dilakukan, untuk slripsi (kurang mendalam), tesis (agak mendalam), disertasi

(sangat mendalam). Kongkritnya, dilihat dari jumlah variabel yang

diteliti untuk
skripsi bisa kurang dari 3 variabel, misalnya regresi linier sederhana hanya dua
variabel (Y, X) untuk tesis minimal 3 variabel, misalnya regresi Iinier bergand") (Y,
X1, X2,........,), cukup dengan model satu persamaan, sedangkan untuk disertasi
harus melibatkan analisis banyak variabel (mubiuariate analltsis) bahkan dengan
menerapkan persamaan simultan yang melibatkan variabel laten berupa variabel
Endogin dan Eksogin, misalnya dengan menggunakan SEM (Structural Equation
Modelling) atau PLS (Parsial Least Squar) yang terdiri dari dua model yaitu model
pengukuran dan model struktural (measurement and structural modef . K"ry" ilmiah
sebetulnya merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan, pengalaman, observasi,
interaksi, dan tentu saja keterampilan yang memungkinkan unruk merajut pemikiran
dalam bentuk karya tulisan. Para peneliti diharapkan menghasilkan karya ilmiah.
Buku ini ditulis untuk membantu para mahasiswa menyusun proposal penelitian
dan melakukan oenelitian untuk Denyusunan skriosi. tesis. dan disertasi. Buku ini
tidak terdiri dari bab-bab tetapi hanya penjelasan tentang pembuatan IAPORAN
PENELITIAN ILMIAH. Mengingat tidak ada gading yang ddak retak, maka kami
berdua sebagai penulis buku ini mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan isi buku ini.
Jakarta, Januari 2012
Prof. J. Supranto, MA, APU

Dr.Ir. Nandan Limalrisna, MM., CQM

L9,T

SCT

EII
L6
L8
rudaa

Surl

E)lelmd
IarsrT ueSuaP wgs u"qIrB'I
(3u 11 ay oyal u o urn bg yt rut rut 5) ytlgg
(rf.XfoV gre4) rnpf urer8erq
$slsuv uertru,{sra4 r (6
1

TBUECI

x
)(I
IIIA
IIA

uuFlaued IrrBlB(I

e9
BrBCI sIsIIBuV

{FDIaI lrEnlueuad rurel5

ErECI qsryuv
rreg uelfrr(ua6
urp uepdrunSu3d IuV
ri"llull uEllllsuad IuBPC

r9
6S

EIBC uerlelo8ua4

LS
9,5

I

ederaqag
{llsllEts uEuEred uup(l8oloururaa) I{EIII{
q8llull uEllllsuad Iuv

I,A

A
AI

III
II
I

rrtue8ua4 rrrltr

III

R[V.tSnd uv't.fvc

:rur lnluaq t"qryp redzp efuselalqlqel {nrun r1rltu[ rsulnr.uroC
'rngasre] rsepdod
IIlslraD[EJe>I rc3rgas ratatur.led uelpdruiluau
nrrel rsesle:aua8 tenguraru >lnrun 'srsatodrq url(n8uad rnplau '(ruopuat) >yte
EJEres >lrr"trp 7 rlaloradrp ladrues
rJEp lsepdod rIDIE&auI Suel ladues uaruela
"u?ru
urutauad unlresEpraq galo.radrp uenqeraSuad ntull 'Ilrslt"ls rlEIIlq uelzunSSuau
sr;ol / IEuorsrl uB.lDlrujacl uE)JEsEpJeg nEIeI nI'Ull
uBtsuap 'srJrclrue EJ?fJs rlnJat uEp

rc3egas ]ngasrp ESrg urnqrla8uad eSSurqas 'rlelrull aporatu rnlelatu qaloradrp nurp
e.,!qeq

qrpr eluursele.

(atuans) frEiT

uelednrau Q7papoufl urngera8uad

€nuras

>lepn e,,!r.leq rursrp ualtnqasrp nJred 'Siliro-5IT?EIEfiEiTd ilnBUSEE"tEp- sr-fi-dE5T1E-p-

srsrlBuE;uau Intun ue)lBunarP tsuEA JnPssoJo uB{eonJau qEIrulI aPorau E^qEq
ur>lrlr"rp redep eleur qrltull uzrepuad enp urryunSSuau qrlrull epolatu urcpp nurl
I{alO 'euslrldrua uep atusllruolser uelSunqeSSuaru
uul.reruad sasord rffil"p
"ueft>l
ue8uap ue>In)p1p elusasord ruEIEp EuBr.urp Qtualts) gertull uenqtra8uad / niril
tngesrp Suel uenqere8uad ueryedtpualu turlep rqrdraq ErEr I{"IEI WIE]|5Pom
'runrun l"Jrslaq Suzl uetrtlurad l.lep pnpl^lpul rEJlsraq Sued uepdurrsal uell.reuad
r.rec uopdnrauJ]lTnpa-P uel8uupag '(rselndod IJBP II3DI uerSeq) ladues uzrtrlouad
IrsBr{ I"npr^rpur Br?p ualr"sBproq (rsepdod {pslrar[Brnl Suuruar) runurn Brtf,as
uepdrursel url!<lure8uad uru: I{EIEI Jffi'FEf 'simlure- tr3tsraq Suel g-iIXn-DTiT urp
Surl3EfrDaF uzrtpuad ptp uu8tmqr8 .Trpt qEirEii-@tiiEql

Fmiffi

]EJISraq

intr r[Eltup apolau uep gEItuI uernilruad prr edy 'rlBltull epo]aur utp
urrrllurad ualresepJag uDInTEIIp Suzd uarllauad uu:lednrau gelrul ueullauad
'gelestru uerlerauad umnrndal uelrqurr8uad
1

rutpp urrBs urtenqruad

rusep

{nlun (uornTnot gan)

yr.qes

Suel uepdtursa4

uullndunSuru 'qBl"setu lpuaSuaur 7
lselglruap6uaur e,ttdn tu"pp rrta>l uep rstsrueS.rorar 'sl3o1 Surl ge13uY1-qe13ur1

nlBns >lllBuaru euas erep srspueSuaru '"18P

uttnJn nEtE Jnpasord nnllSuaru ra:es (Zuilrlos rua1qofi) Iir[Bsttu ur>Illef,stualx {n]un
sn>lo3Jal Suel uenfnr *lundtuau qurrufl u"rlrlauad 'uelrtlauad ue8uap Bruts taslJ IuI
(aSpapouq
nlnq uEIBC '(Tctrasat $guans) rIBIrry urnrrauad qalo uDIIrsEIilp
"lueq
tfiruaps) uengera8uad nru11 '(nuarcs) uungera8uad nulr tdnraq nruar unlaq
:liretat Qflyymouq) uenqeta8uad uqyseq8uaru lasrr nBlB utlrlleuad snuros 3unua1A1

T{VOTNITVCNfld


IT+DT
IM+DM

IR+DR
SM
IR
DR
IT
DT
ST
IM
DM

=ST
=SM
=SR
= Scientifc Methods
= Inductiae Researcb
= Deductiue Research
= Inductiue Tltinking
= Deductiue Thinking
= Scientif.c Th;nking
= Inductiae Method
= Deductiue Method

JENIS PENELITIAN ILMIAH
Menurut Ferdinand (2006), jenis penelitian bisa dilihat seperti tabel berikut.
JENIS PENELITIAN

lLi

lAH

Sifat
Eksplorasi ilmu

Tujuan
Basic Research

Applied Research
Eksplanasi ilmu

Causal Research

Non Casual

Metode Eksplanasi ilmu

-

Comparative Research

Hypothesis Generating Research
Hypothesis Testing Research

Penjelasan lebih lanjut

EKSPLORASI ILMU terdiri dari riset dasar & terapan (basic 6 applied research)
(0 fuset dasar bertujuan untuk mengembangkan ilmu, mencari jawaban baru atas
masalah tertentu. Hasil penelitian berpotensi dipergunakan oleh organisasi

disuatu waktu dimasa yang akan datang. Suatu penelitian disebut penelitian
dasar, apabila sasaran utamanya untuk pengembangan ilmu dengan harapan
utama menghasilkan "generalisasi".

Perlu diketahui bahwa penelitian dasar banyak dilakukan dalam bidang
akademik (skripsi / S1, tesis / 52, disertasi I S3), bisa juga dilakukan oleh
konsultan atau peneliti dari perguruan tinggi atau lembaga penelitian seperti
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Eptsd rsetuarroJaq Elutrl Surl urrrrlouad qrpr ,,qrraasa.t Suuauuai vraqlod[g,, (l)
Bultvt s1suoqd[q) srsarodlq rfn8uaru >lntun uenfnuag Suel uer:ilauad
(quaasa.t

uep @uuauuaS vsaqlod{q) srsarodni uep rsrsodord un8uequraru uenln:raq Sur,{
uelrrlauad rpe(uaur uDlepaqrp rrdep uelrriauad 'nru1l lseueldsla apotaru uDIJ"sEpJag

nwlt tsvNVldsvr 100rrw
'r{Eq?s"u uesendel relSurr uape>18uruaul
?.&r{Eq

uelpdurslp redtp e>pru '(zr{ rrcp

trdrp uzue.{e1ad nrnru uelrcgrad
qlqel'tl=) 'd < rrl en'gug

reseq

ua11nfunuaru srsarodrg uur[n8uad lgseq erelurer uep utlneqraduaru {EpIr
Suzl uep ueuelulad nrnru ue>llr"gradrueru Suel lutq ru"ns qegBSBu ursendal
zd ?e Id
nepl e8n( uEDIITuaCI 'uepnfuad Is?q ue>pe]Sutuau
relSurr eter-erel esrq urpn(uad ryrr1ar urlulauad enal1tq

,{lqol

trl

urllndursrp eslq

DIEru zrl

EAqEq ua11nfunuau slsalodtg uel(n8uad IS"I{ IJEp

urp rcsaq
trrlurat nrp;tr

'qpEIIp r{?pnseszrl = uep (urnresTrrun urpp) utpn(uad IIDIaI qIIEIIP runieqas
Irl elupsll 'Epaqraq Sued
urruseles uepn(uad IIsEI{ Erer-ttEr =
J
lafqo eped eues

8uz,( emlrsrrad uep (qepn$s * tunlagas) epaq.raq Sutl urrrttst:ad unlSurpueqruaur
uu8uep uDIn>lEIrp tedrp3lrrrediuo>l sBrI]Bsne>I uou uetttlauad Is?ntls 'ueepaqrad

rlurprfrar uelqeqaluau Suel ro]>lz3-ro1>lt3 r8npuaur >lntun uapun8p redep
elulnqzra4lp uu8uap eSSurgas IsEntIs
Epeq.req Suzd lsenlrs eped uwpaqrad

edaaqaqE]a1UEue13urpueqIUf,lU>In1unuen(nrraq@(tt)
.(tr=) uqenfuad psrq
deprqrar 1!=) rr>przlstru IIag rlep uep 1i=; Suereq e8rtg '1ry=) rsoruord
elerq gnre8uad elu:tsaq zderaq elupsryq 'rqn.re8uadrp 3utltr seqaq >lE] Iaq"IrB^
nrrs ur8uap rqnre8uadtuau Sutl y srgaq IaqBIr" rderaqaq rrtur ntrcl Pg"Ir"^
ntBns I?qDIE qeqas ue8unqnq sISII?ueBuau tuepp restp reBeqas uapun8radlp
8ur,( srrrpsnzl ssarodlg q"ppe ue11[us1p Suel stsarodl,{ t,rl ueulauad
ruEIEp rC 'lageut^ edzraqaq ::ewe (na{a pnsrt} leqDIe-qeqas ue8unqnq
uen(nrraq sellpsnel--iiElliJ5Ef[ (t)
>lntuag tutpp uesrla{ued Iref,uelu

Inlun

I]EP IrtP]3l

nWTI ISVNrIdS)E

'urtgrsnrad uzp (urlrarueua>l/uarualredapl
gerurraruad rstsrueS:o nlens ruEIEp (O n U) ue8ueqrua8ued utp uettrauad
r&qrua1 utp utnllauad uerpsuol qelo uDIn>IBIIP lzlueq uedz:al u"nrlsurd
'uelegrad qe18uu1-qq8uel uegmauad
urrenqruad rrsep Inrun uapunS:adlp rrdup edullseq eSSulqas lnqosrel
qe]"srru e.dupqrun quqaluad rol{E3 lJtruaru stlaf ue8uap ldtpegp Suepas Suel
utalqodl qEleseur unlr{metuaru )ptun uen{nrrag u?d?i5i-TEll1P-u5f, (il)
(&u1aps

uBnlnr{EPu3d :l

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

pembentukan / pembangunan konsepsi teori melalui proposisi dan hipotesis.
Penelitian semacam ini tidak sampai pada pengujian empiris, retapi hanya

menyajikan model konseptual yang dibangun berdasarkan proposisi dan
hipotesis. Biasanya penelitian ini disebut juga sebagai penelitian kualitatif.
(ii) " Hypothesis testing reseArch" ialah penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan hipotesis dan mengujinya secara empiris atas suatu
permasalahan tertentu.
untuk dapat mengembangkan hipotesis diperlukan telaah pustaka yang
mendalam agar menghasilkan hipotesis yang memberikan penguatan empiris
(empirical s*ength). Setelah hipotesis dikembangkan penelitian dilanjutkan
dengan pengembangan instrumen pengumpulan data, analisis data untuk
menguji hipotesis sehingga diperoleh penemuan sebagai jawaban aras
permasaiahan yang ada (the existing problem). Biasanya penelitian ini bisa juga
disebut penelitian kuantitatif.
Baik skripsi untuk

S

l,

thesis untuk 52, dan disertasi untuk 53, merupakan hasil

penelitian ilmiah yang ditulis dalam bentuk : IAPORAN PENELITIAN ILMaH.
Laporan tersebut hanya berbeda dalam pendalamannya, antara lain, banyaknya
variabel yang dicakup, semakin banyak untuk tesis dan disertasi. Berikut ini adalah
bentuk laporanyang dimaksud.

LAPORAN PENELITIAN ILMIAH Kuantitatif UNTUK
PENYUSUNAN SKRIPSI, THESIS, dan DISERTASI
BAB

I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG MASALAH (ldentifikasi masalah, pembatasan masalah, dan

judul)

,1.2,

1.3.
1.4.
BAB

II

PERUMUSANMASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAATPENELITIAN

LANDASAN TEORIl KAJIAN PUSTAKA

2.1.
2.2.

KAJIAN TEORI YANG RELEVAN
HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA YANG RELEVAN

2,3

BAB

III

KERANG(A PEMIKIRAN

2,4,

HIPOTESISPENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

/

MODEL PENELITIAN

nrnru Et?dural 'unJnueru uEIEn(uad eiupslyttr 'eluqegaduad rorlt-1 utlSuepq8uaru

eledn rlrereq

r{El?seru uelqef,aruay{

'rnr13urq esrg ueeqesnrad eleru

'e(es

uolruerp rp 'eluqeqaluad rorlej rrerrp >ltprl uep Irll"llp >l"pll nEI">l 'rue(er Eref,es
unJnueu Sunrapuac Suel urpn(uad rlupsllz,g 'ue>lmJ"Trp uetn>18ursraq Sued rasrr 7

urtlt1auadedr3uauruesep3uertlJ1ueIEJnedu;nragas.@
'(rserraslp Intun elusnsngl) epe
qepns Surl rroar plpS:aduau Inrun nrte uederauad uepp rrdar lepp 8ue,( aporaw
ureunSSuad rslaro8uaru / ue>lJeuaqtuaru >lnlun lderar 'qepsetu uDIqEf,aIUau lnlun
ue>lpn$ptrrrp IEpp rur rrr[>lBral Suel gepseu ?npa; '(dat koatlt) poar ue8uefuasa1
azp @a3 quaasat) uz1:ueuad ueSuefuasa1 elulpr(rar luereq z8n( rslq uqarrp nlrad
Surl qepseu nrl urBIaS 'gepuar Sutl ueeqrsnrad nlrns utzt'tl:e1 serrltr>lnpord
'unrnurur 8ue..{ uepn(uad zlupsrytr '(slldrua IrBp Inqurl 8ue,{) uerrelual uBP
(rrentuara>1 'ue.rnt? 'lroal 'taSrel rrep pqurrr Sued) uedt:eq Erelue urSue(uasa1 er(uepe
nele uederuq 7 ueulSurel ueSuap Ipnsas leplt rpefuer Suel ntensas qEIEI I{eleseur
E/{qEq -rzrur8uad EIE>I urelep ur>lrnqesrp qelar ruadag 'uelqmadrp uap Suel rpef.lar
Surl ede r1ElES"ru ur{tngesrp nped rur pq ruelep fC 'HV-IVSVIAI )Nv)flgg
qns NVO1SHVCNAd qzq trt?pp IO

UVJ111 ulunlrad uapnqesrp

i'I

qrq

-

HVlWll

Nvllt]]Nld

NVUOdVI 9NVrNIr rnrNVl

HlgIl NVSV]lrNld
NVSIdWV']

v)vtsnd uvlivo
NVUVS 'Z'9

Nflndwtst)t 'i's
NVUVS NVC

NV]NdWIS]X ASVB

NVtItSNld NVSVHVBT^Ed'Z't

NvtrllNrd'IsvH '['t

NVSVHVSWId NVO NVIIII]N]d'IISVH AI 8V8

stsllodtH Nvrrn9Nld NVc SlsllvNV

loolrw

'9'r

gNndwvsNVo'SnsNls'-lldtJVS'lsvlndod's't
VIVO Nflndvvn9Nld

Nlwnu$Nl 't'r

NVtI]lNtdllSVlUV lSVSllVNOtSVUldO'€'r
Nvtllr3Nld lvdwll NVo

nI)VM

NWVNfl9|C 9NV IOOI_:IW

'.Z'L

't't

uBnlnq?Puad :l


barangnya tidak bagus, harganya mahal, promosi tidak efektif, distribusi tidak
lancar, maka pemecahannya mutu segera ditingkatkan / diperbaiki harga diturunkan
dengan bekerja secara efisien, promosi di efektifkan, distribusi diperlancar dengan
menambah armada angkut, misalnya!

Setiap permasalahan yang ditemukan harus dibuktikan dengan data (fakta)

berupa sumber data, misalnya (BPS, 2010). Ketika kita sudah mendapatkan
permasalahan yang utama, maka jadikanlah permasalahan utama tersebut dependznt
uariable (variabel terikat), baru cari faktor penyebab melalui teori/ hasil penelitian
sebelumnya (jurnal)/logika.

Contoh Latar Belakang r,lasalah
(Sumber: the Jakarta Consulting Group, A.B. Susanto, 201 1 ):
Dalam era globdisasi, dngkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari

lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong
terjadinya perdagangan bebas dimana dunia seakan-akan tanpa batas. Hal ini
akan menimbulkan sebuah paradigma borderless uorld, yaitu dunia yang ddak
mengenal batas-batas teritorial kedaulatan bangsa dan negara (Ohmae, 1999).
Dampak dari globalisasi itu sendiri sudah memasuki hampir seluruh aspek
kehidupan masy'arakat di dunia, akibatnya peta kekuatan ekonomi dan iklim
dunia bisnis akan diwarnai oleh persaingan yang semakin tinggi sehingga akan
menimbulkan ketidakpastian baru yang melampaui kemampuan antisipasi
setiap pelaku bisnis (D"Aveni, 1994). Oleh karena itu setiap pelaku bisnis harus
berupaya untuk lebih meningkackan kemampuan dan ketangguhan mereka
dengan mengerahkan seluruh porensi yang ada agar dapat memenangkan
persaingan (Vanessa Gaffar, 2005).

Sektor usaha yang semakin berkembang akibat dari adanya globalisasi ini
adalah sektor jasa. Hal ini antara iain ditandai oleh adanya perubahan dalam
kontribusi sektoral terhadap output tasional sebagai akibat terjadinya pergeseran
tenaga kerja nasional dari sektor pertanian ke sektor industri untuk kemudian
menuju ke sektorjasa. Sektorjasa sendiri dianggap sebagai tahapan tertinggi dalam
proses perkembangan ekonomi

di suatu negara dan yang perkembangannya pesat

adaialr sektor jasa pariwisata (Lovelock; 2002:7).

Saat

ini

setiap negara berupaya untuk mendorong para pelaku bisnis

I

parirvisata untuk menjalankan aktivitas bisnisnya sebaik mungkin. Hal ini berarri
sebuah negara berupaya mendukung seoptin.ral mungkin pada para pelaku bisnis

pariu'isara untuk menarvarkan dar-a tarik sumber davanya kepada konsumen
giobel, karena semakin banvak konsumen global masuk pada suatu negara maka
pernasukan der.isa akan semakin tir-rqgi.

'(r€.1
l9Z) etsa-I rourr r Er?luaures
'(Oefi/t) ttt?rnar1 ,(rzLl€l) ?rsauopul ,e9lT.l) qqq ,(Lgll1) raunrg ,(rylOf )
pueltpql '6€/O EUIr{:) '(/€/8) ur^r{ ,(E€.lL) rrsleF141 ,(ZgD eatoy,(771E)
'(6Ilt/) nreg ErpuEIeS ,GID

Suudef

Erlelsnv,(71
erunp6) Buol8uog qeppz
.(0I
Erunp
selrrat rsrsod rp

elugervreg Jp ]ntnt-tnlntlaq u?rpnulel
ept.raq e:nde8uls

.'i.I

1,re,

/I

{uer)

,erry u?s?.DJ >{nrun
lager eped ur11n(unlp pradas

'rtsrq 0I rrlSur.lad rp Eperaq e.lndr8rrrg
uep '1o,{uedg '?prur)I .rr{lras E>lrraurv ,sr.r33u1 ,Erpe.rds .eutsnv .ereslrrn:ed uep
ueurlehad Ilsnpur uelSurgrue8ueru Inlun {!r?uaru Surpd Buud uu8unl8url
pllllutaru srf,r.rered urp ururraf ,ssrms E^tqeg relrurru ,Suequtalreg uep rr]snpur
erc8au 691 rp eltsvrrr.red :or1as utlSurquaSuaur

Surl uapfigel

{ntun {rreuaur elurrnguau

upp ror{eJ-roryej rnln8uau.r
Suet 1197 ssauantutadwo) utrltnoJ
stesr l.led Sures rde6

r? prt?tJ rnJnuaru Erunp rp err8au-ere8au {nlun

'lnqasral
ulesrmued slusrq Sums elep qalo ue>Jgtgasp 8un:apua: etesl.nrrred eqrm n>ppd
zred slusrq e(raurx rlugrpuar uEIETer{lp rrdep apu .rngasral sapueuraC ugp
.srusrg

zadol uerrelurad utl.resepreg
e(raupl urrpr4Suluau redep e,{u:rq1e Bua(
tnqasral uueqrsn:ad rrEp srusrq Sups rlrp uurlerdrcuew redrp uerqesnrad pu:atur
rlvp -raquns E/yrr.{Eq ue>{urJnure8uau (500A 7" r, sapu"urad r8n[ uepl1uac
'eduquqq 8u;us e,fup urry4Suruaru ndrueur ueeqemrad qrgrde trl8uruaur
UtrI? useqrsnrad nlrns quqg rfreu;x e,ngzq

uapn (uaru (E002)

7a

o zadvl

'rqlpes qlgalJp"ler Suel udepng elep raquns uvp
'urep z&p iequns ,Blpsl,r,r
la(qo r:tnrtuaur n:lm( tnqasrat e*8au-rrr8au IEriBpEal
,?]?sl.rqr'd
'3uo13uo11 uzp 'uede[ ,uB rlBJ .urnde8ut5 .rrs,{epy4J ri.^rBq
Ip qls,ru
-ror>1os rprd rserse^ur uep 'ere8auuruEur ue Eresrm rrep urrrdrpuad .ureslmr.rud
rot{as u?qnqurn}rad dnlecuotu Suel .ulu?}usr,rr.rud sruqg e(.raurx nrtsn(
ropEqg uBp'nrad .uprJ'trsrw .rupular^ ,e(ogwql .eurdrpg4 ,€rseuopul tuad3s
'lelurq Suel elepng elep raqurns uep Bttsra 1a(qo ry111uaru Suel rre8au-ere8au
crfuuurp,(ue1 rped unurrSl 'errsrmptd rotlas tuepp r88urr Burl rsetsalur ?uas
'rfflulr ue8au?)uuu ue/t?rDsutr rftp uvredepued '€3un urry rlurtrslalr,rd rotlas
uegnqurnrrod ulusnruqes '4eduug Susl rrusrrhlred uenfnr
HJIIuatu ere8au nrens

qrqrde efflurqa5 'errtau nrrns r.{olo HIIIrup 8ua( a(epnq rlep ragruns uEp .uEIE
'rrrq,n 1a{qo ululelueq ue8uap snrnl Sulpueqreq etesrirund uen(nr
zdep -raguns

B,trt{Eq uqeleluaur e8n{ urnqroorooS wp uorlnJ
Jllltadruol rypn Burpd Buel
eresyrrlrrd um(nr rpe[ualu qBpuar Surl etrsrrnl.red slusrq e[.roup plllluaru Suul

efoquql wp erdorq:g .ulueg .pErlJ .ost{ Bupung erauaruas
Jppaduro>1 Surpd
Suel Blrsraar:ed uen(nr lpe(ueu €Ilun Suul urusra,rlred srusq efraunl
Hllltuoru
Sued elJerrsny u?p Brpu,Iurc
'r13aauo51 'Erpaas 'l,,lrJes DIJJeuTV edupsryg
elleunl r8eg Isrlllpq nrpns uvledn.raru3ppadurol
'e.re8au ntens rp urzsurured srusrq

elesrrrurd uun(m emqeq

urlelrluau

(E002) urnqroorooD uEp (0 I 02) uorJnC

wnpq?Puad :l

Petunjuk Praktis Penetitan llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, darr Disertasi

,XSIXErll$

&,ft&:srl ***xt Dd*

&x

UIB3S;BdI*I $txel
r**!rux
*lrffiI{l#$
ir! I;x
k* i$?

nT,*{fitilft
Bd lx:

Its[{Ji
ttB
Itg!*ilffi , , !, ,.'. .,,.1t ':l::.':ll{.l,,.,.:r, * ,,r:.il ,, ,,.8 q r1. !t
I Hlrr
,
i.l5
ru
I.|1l,tul
I
rl{ifi

*xgr

1,,.S;l :

,'

lBi$&ry:.':r*:,Li::,,:::.'t{:j€:-}i ra::,ie:*:r,I*f:i*,t*:,l::ert}i
g{E8tr
ll,a,Eul
351

i?'lSi ?:.$. ,i.rf{llil|:'ff.1
, s
{ {s
l{t
HaerlfiHllsE{trSrE

"..,,1,,

,t;.66f'',:.il'.,.i::t1''i'iia ,,.9
utE#,

r.l$

lli:*

iiSdt,,,:l:'.

r::i:i:: :i::ir

{:itr
lrlil*a

ffi
Btb*!'ill

i

,i&#tq:i.,',.,:,. ;::,,.t,**;

r**rur -:' I
FPgii
S
Sxl*

:

[ssdi

5

Lry

'';:q [n
't i] ul

U.r-

'i
fl

ir
*

ry-B-'..

lxgrt*r

r($

.

i,.,iffi:!

tr

tr ill

't

Bl

ls-'''I:
IS

r

r.!

':1P'':1+:t lt
r[

?ti

S

lll

I,l ll; lx
!r Ei ltr
tit!ilI

rrt*i*{N*'rlf,',',::*r;****::;::

,*

r'*

n{t

tr

r3s

15

':l

E
'r

lil

Is
:.s

$F

-

'Ltl

gi

*

$i

liltnililr

tB

,

cl.

:E.:

f,*:i;:$l':,:,i,&.iit$Fii.r:*i*;.*;:r,3*3{,,i ,;6',d!li:,n
ll

.

l{tlttl}

',,,;,*:ti::,*fi.;,:itj,..:i&.]i::itte*,,5*,&;,:,**ttt,:.,,j*
e lft 'fr
S tT
tr$

i

tS

X tl ,::-'..';.. ..] :i'.-':'&[. ]..'' ,!t ,r'rir:,
.i :Ji
t r!
H tl{

1$
ti3
Hlt**r$
lt
E- tl i "f' 3r
l$X{*ntr$*ir:

wnul$'*r$trle$s

1**s'

.,j::'t

't

!!
'r

,3*

il)
i.!r

Lh

'Lr,**ix}ri:*l&i*:,.S"---*.; -il,1:,.ae ... - (.:..':i**l:',

Sumber : TTPI (Ihe Trovel & Tourism Competitiveness lndex), 20 I L

Tabel I .l . Rangking lndex Daya Saing Pariwisata lGwasan Asia
Negara-negara tersebut dapat dikelompokkan menladi sebuah

matrik yang terdiri dari empat cluster,

yaitu clusterA, B, C, dan D. Matrik tersebut menggambarkan pengelompokkan berdasarkan ranking
daya saing dibandingkan dengan potensinya. Pada gambar L I di bawah ini dijelaskan matriks dari
negara-negara kawasan fuia dan sebagaian negara dari benua lainnya.

6

el€sr^ UPd Eu1e5 eAe6 Euul8ueg uep

lsualod't'l

lPquPD

(lselu!pour!g) IIOZ 1f,l.t: requlnS
I

v
s

v

'Ploque)

v

'uluag'Peqf,

l

uep erdolql3

lEdaN

'oseJ

eullrng 'saPeltueg

'eurd111q6

o

'urPulsl1

f ra$np

ra$nD

'elsauoPul 'E!pul

,ue$!Ied ,ue$!I![el

o

I
]t
I
)t

I
T

'sp8tuS'e1Pam5'errlsnY

'ers^el?n 'launlS

U

'puel!eql'elpul'loAueds
'epeuE)'lelu35 ?IUauv

eaJox'tuoltuoH

v

eu!tlf

'3ueda1 'erndetul5

I

VUV93N

v la$nll

JalsnD

n.t.ns Unlllll0 gNV

lSItlSIOd

uBnlnqBPuod :l

t0

Petunjuk Praktis Penetitan llmiah untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Salah S Hassan (2011) menyatakan bahwa apabila potensi yang dimiliki suatu
negara berupa SDM, budaya, dan sumber daya alam yang dimiliki suatu negara

dimanfaatkan dengan baik menjadi tujuan wisata pada negara tersebut, maka
akan meningkatkan peringkat daya saing pariwisata negara tersebut. Gambar I .l
memperlihatkan bahwa negara-negara yang tergabung pada Cluster C ternyata

memiliki potensi yang besar, seharusnya dapat mencapai peringkat daya saing
pariwisata yang dnggi, namun pada kenyataannya jusrru memiliki peringkat
daya saing yang rendah.

Porter (1990:71) menyatakan, sebuah indusri akan meraih keunggulan bersaing
apabila lokasi tempat mereka menjalankan bisnisnya memungkinkan rerciptanya
akumulasi aset dan keterampilan dengan cara yang cepar, yang kadang-kadang
dapat diwujudkan melalui komitmen yang besar serta didukung oleh kebijakan

pemerintah. Demikian juga Sanjaya l^all (2003) menyarakan bahwa kebijakan
pemerintah yang mendukung dapat membangun daya saing industri.
Berdasarkan pernyataan di atas, disinyalir bahwa daya saing pariwisata
yang reladf rendah, rerutama negara-negara yang rergabung pada cluster C dan
D disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang kurang mendukung para pelaku
bisnis pariwisara yang ada pada negara-negara tersebur, yaitu kurang berperan
dalam kebijakan dan regulasi, pengeluaran biaya operasional pemerintah yang

kurang optimal, dan kurang memprioritaskan pembangunan nasionalnya pade
pariwisata dan perjalanan.
Padahal pariwisara berperan dalam memperkuat perekonomian suatu negara

menyediakan lapangan kerja dan peluang pengembangan karir, mendorong
pembangunan, memberikan layanan bagi pelanggan, serra meningkatkan derajat
hidup orang banyak (7TTC ,2007). Hal ini akan berdampak pada berkurangnya
pengangguran dan kemiskinan, mengingat pariwisataadalah indusui yang bersifat

padat karya (Eugenio-Martin, Morales, dan Scarpa, 2004). Pengaruh bisnis
pariwisata tidak hanya terbatas pada sektor-sektor yang memiliki kairan langsung,
namun juga pada sektor-sektor yang tidak rerkait secara langsung (Blake, 2000).
Dampak langsung bisnis pariwisata adalah perubahan yang berkaitan dengan
pengeluaran wisatawan (Pao, 2005). Sebagai contoh, bertambahnya wisacawan
yang menginap akan meningkatkan pendaparan industri perhotelan. Selanjutnya
hotel akan merekrut serta membayarkan gaji karyawan. Sementara dampak
tidak langsung mencakup penjualan, pendaparan, dan pencipraan lapangan
kerja sebagai hasil pembelian sekunder yang dilakukan sektor perhotelan kepada
sektor-sektor industri lain di sebuah wilayah. Melanjutkan contoh sebelumnya,
hotel membeli produk dari indusri lain, misalnya indusrri makanan, guna
melayani pelanggannya. Penjualan produk-produk yang dihasilkan oleh industri
terkait ini serta pendapatan dan lapangan kerja yang dihasilkannya berasal dari
dampak tidak langsung. Demikian pula dengan penjualan, pendapatan, dan

II

Suel

ue,r.eresraa.

ered r8eg rpperuatu Surl serJsedal ue8uap

lnpnp

redural elpasral

'erepn rseuodsuBrr [Eq I'uBIEC 'tngasrar eiueffluerer e.re8au enpa>1 uq8urpueqrp

JIDIaJo Suern{ JIrEIer qrseu e8n[ etelu.ral ersauopul ,{ uBinetesrt w8un[un1
{rreuau eun8 urr1nry1p Suel uzresprued uurer8ay 'unde8ur5 uvp rrslzJep,g
ue8uep ueq8urpuegp eresl,lllred rorlas ue8uuurdal r8eq r?eturru Suernlyrrrlar
qeltunf Ir"p rcqJlrrr JuI IeH 'eresrau:ed rorrlas

Suel qeruuatuad

ue.renya8uod

depeg:ar mrres dn>pc Suud trerreqrad poqursur eduqnuodas umlaq t8nt Etedural
ersauopul qelulraruod '8ursr uerncresrzrr ue8un(un1 eped rydurep-raq qlsuur lderar

r8uemllp rrdep nres rrrrap rues undnepiti'ruecue8uaur3lrBlar qrseru Ersauopul rI
3un(unryag Suel uerruresru, drpeqrat pqtulq {Epulr Erras eursrrorrt ueruef,ue
'usreureJesa{ uep uerrcuree{ [Eq tueleq 'pirleJlg ertpn uerrE,{By urrfuef:ad urepp
ueurlngralr{ r1nluellBpuruaur punrdo Er?]as tunpq Euas HndeSurg uep erMeJeyg
ueSuap uq8ulpueqlp Surse ualrpuradal deprgrat Jsuapaard uepfflunal rr{rur3r,u
runlaq a rleler qlscru 'us{Bfrgal uep wmrerad urepp '(f, rarsnl3 8uo1o8rar Sriel)
trsruopuJ elesvnFrd rotlas rr{upslru '(0i02) 1311 eprdal qn(nrau; r1r[
.SBIE

Ip

I'i

rEqure8 tped rerlgar ewwJe8eqas

C uep 3 rarmp rped

ere8au-erBSou gerurreuad sep srusJq ruJe1ad ered qalo

Sunqe8rat Suel
ss{oerflrdrP Suern>i qrseru

Jrrelar rnqgsret oDlrur srusrq ue8un13ury uIuus4cIuerJ zped ununu 'etrsrairrred
sruslq Sules elep wryq8uruaru
4pq ue8uap uodsarrp rpqede

redep

tfflurges 'eteslmrred srusrq Sups e,{ep Bumlnpuaru ruelsp Supu:d re8ues geppe
rlesl.r,lrred Jnr{nnsegul nEP 'r8.rBP rserrodswrt 'erepn rseuodsuBrl Jru{ruts€rjur
Inserrrrar (O1OZ)

tttltqrdw

Cf-fn

trunurur

ElesJrrrred

oDlrur srusrq

*run rur,
.Oo,

rpefrar zSSurges 'oqJtu sgusrq ue8rmlSurl uodsareru ureJep eresr,rr.red

egesn nlepd ered uendureur4epnel qeJo uulqeqasp Srmrapua: eSnf gepuar Sued
etest,nurd stusrq Sures elep 'sure Ip ueeredur:d uB>FBsEprag 'srusrq Sules edep

ueltnrlSuruau redzp

onlu qusrq w8unlSurJ uelednraur Eue,{ uwqesnervr,'a>1

rnt{nr}se5ur uep 'ulepnq edep raqurns 'urep elup requns ?ped JIr1$a ErBlrs
uetee3ueruad e,r,tquq w>;zre.{ueru e8n[ (ggg7) uosrared uep aa1 e8nl ueD{rruecl
'srusrgBurcse&p wltelSuruaru uBlE rsruslq n1e1ad e.red qalolreq ue8uap uodsarrp
ndureur Surl srusrq ue8unl8url trrr{Eq ur{alnura8uaur (7gg7) :arro4
'u?ruouo{alad
r8eq elrsl.r'rlred

lzdurep trernln8uad derras rSeq 1e:ruas rpefuaul

uEP uBlrBtpsr,.n ue.rrnlaSuad urEIBp ID rE ueqeqn:ed deprq:ar

jErle: uerruouolarad

wepp (tndtno) uerpnla{ tuBIEp rrq{E urqrgruad re8eqas uqgsyugaplp (7961)
r3r{)rv qalo Suel '(tca[a uudulnu) epueffiued 1a3a gelpsl w8uap puayp Suel
qEIIuI 'elusnraras uepIIueCI 'nreq zfua1 ue8uedrl uep 'ueredepuad 'ueJunluod
ue:llrszq8uaru r3Sulges Erulrrt e>lararu 3ue1, le? urle(urlaqwau uDI? 'eluleslu
uerqrsn;ed u"p letoq uealel:e;1 'u?.{Eltsr^r uerenla8uad rrep qalo-iadrp
qeunr uerenla8uad rrep uullrser{lp Suel r[ra1 ue8uedel
'Surrere>1

Sued yseq re8rqas e38uer

uEnlnr{EPuad :l

lZ


berangkat dari berbagai kota di Indonesia, namun pelayanan yang diberikan masih

di bawah pelayanan maskapai penerbangan asing. Misalnya Singapura Airlines.
Bagi negara yang digolongkan sebagai Cluster C, memiliki masih banyak
hal yang memerlukan pembenahan. Diantaranya adalah masih longgarnya
berbagai aturan mengenai pengeloiaan lingkungan. Kerap terjadi, pembangunan
objek-ob.iek pariwisata serra sarana-sarana pendukungnya dilakukan mnpa
perencanaan yang tepat serta kurang memperhatikan faktor-faktor ekologis.
Akibatnya pendirian ob.iek-ob.iek wisata serta sarana-sarana pendukungnya justru
meningkatkan risiko terjadinya bencana. Ketiadaan analisis dampak lingkungan,
diabaikannya prinsip-prinsip pemanfaatan lahan serta sumber daya alam,
meningkatkan risiko ini. Hal ini diperparah dengan sikap sebagian kalangan
dunia usaha, rerutama yang bergerak dalam bidang pengolahan sumber daya alam
seperti makanan, kehutanan, dan perikanan, yang masih kurang peduli terhadap
masalah degradasi ekosistem. Masalah lainnya adalah masih kurangnya perhatian
terhadap masalah kesehatan, dalam bentuk dndakan yang dilakukan secara cepat
dan tepat guna meminimalkan risiko kesehatan yang berpotensi mengganggu
para wisatawan. Masalah kesehaan lainnya adalah kurang mema.lainya tenaga
medis serta buruknya akses terhadap sanitasi serta air bersih.

Dalam hal transpomasi udara, masalah yang dihadapi adalah kurangnya
efisiensi dan frekuensi, jaringan transportasi udara lang menghubungkan wilayah
Indonesia dengan berbagai destinasi di luar negeri, kurangnya jumlah bandar
udara yang memenuhi syarat, serta frekuensi penerbangan yang reladf tidak terlalu
sering. Dalam hal infrastruktur, barangkali yang memerlukan perhatian paling

serius adalah infrastrukrur transportasi darat. Buruknya kondisi infrastruktur
pelabuhan, jalan, jalur kereta api, serta iaringan transportasi nasional yang belum
menawarkan sarana transportasi yang efisien serta mudah diakses oleh para
wisatau,an yang ingin melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Demikian pula
dengan ketersediaan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi, yang
mencakup s€perti jaringan telepon dan internet. Jumlah hotel juga masih kurang
memadai guna mengantisipasi lonjakan jumlah wisatawan.
Perusahaan-perusahaan akan meraih keunggulan bersaing dalam sebuah
industri bila lokasi tempat mereka menja.lankan aktivitas mampu menyediakan

informasi dan wawasan yang lebih baik dalam hal produk dan proses keburuhan.
Dan pada akhirnya, kesuksesan sebuah negara dalam sebuah industri disebabkan
lingkungan dalam negeri yang dinamis dan menanmng sehingga memungkinkan
perusahaan-perusahaan memperbarui

dan

meningkatkan keunggulannya.

Pemerintah, menurut Porter (1990: 73). berperan penting dalam hal ini.
Pemerintah, pada setiap tingkatan, dapat memperbaiki atau justru merusak
keunggulan bersaing. Singapura adalah contoh dimana pemerinrahnva mampu
membangun ildim yang kondusif bagi keunggulan bersaing. Di Singapura,

CI

Erfsn ue>llr1eleru ralndod Surd rlrsl..r,r rseuusap pe(uaru urp ur4a8rzruaru Suel
ere8eu-eie8as 'rlueue:e1 qalo '(0002 sllrqng :E002 lrzo) uep reqrg) u?qetraq
llrq.rat ueelola8uad uz8uap arsr.,r,r uen(nr qeraep rdurg rSSurqas
redep Suel qelefes

'tt8uas unieutas IEUorsrulJlur zlrsr-rtrurd rJlsnpur rueyep ur8uresrad pgepe4
'Sunlnpuaur Suern1 Suel rluuapfiqa>1 rnploru

rnqrsrrt rresl,r.r.ltld srusrq uelSuequ;a8uaru ur?l?p qeturraurad ur8un4np 3uun1
rrplursrp qEpuar Suzl rrzsl.aarrad sruslq Sures elep tnqasJal u?nteluJad

"uaJET

unJr?seprag '(EOOZ 'ozU uep 'qr.{srog 'reu&rg) tnqesrrt ere8au qzlur:aurad
uqeflgal rn[Elrru uE/A?]?sr/v eptdal ueuelel uep lnpo:d uaplpaduaur urepp
Sulesreg uep88una1 unlueqerraduraur tnqasr?t ere8au uendurerual upedal

Sunrue8rag rrtBou dertas Ip ?tesr^rrtd rorlas urun8uegued 13zg rsuarod
'sndeueurrcSEg '(8002 'u3raung urp nuerry) uat{Brpsr^ ered epeda>1 ursrndal
ualrr3qrxeu eun8 l:errp mrat >lr?qrar ere)-ete) 'Erunp uEqEIaq rc8eq:aq lp rre8au
urdrurured 4elueg galo Jr?pEsJp urxtrues qrlrl urapou rultrelszru utnltural
urp nuouo{a ueqnqrunrrad r8rg elzslrnrrrd sluslg ueuerad tlu8urrua4
'ufupnq qeuuzelpl elrryaduraru usp rsEurrsap
qenqas uErrpurDl rl?uDlruell, ErsnuBru reurn ueryBfeSuatu Suel uo111dse8uau
uep Es?lq renl ueurep3uad geppr Etesl/vqred 'reurzp eref,as ue8urdurepreq dnprrl
uEp 'Ii?q purlnr 'ederrad eser 'usr:a8uad 8ules eduerdprar qeppe rresr.urred
roD{as rr?p uItI rsnqrrluol uqqnruaSuatu (ggg7) r.urillsu u?P JurTunrolo
.pp.rrd
lzpn 8ue,t rsnglnslp utrnps 1nplaru uern(uElqreq
ueun8uequad drsulrd-1sur.rd €eq ueSSuepd uarurlurol urrpalSulueu tuepp
Jlrlsod uzuerad urlurcuraur 'rBrlgeq uep urElB ue8unlSul uerrersalal r8eq
ruouol, Jlruasul uaplpaluaru ?tasr.&urBd 'eluu1e1 :or1as ueSuap uqSurpurqlp

IIla{ qlqal ue8unlSurl uep ruep tltp:eqruns drprgrar erzsltt:ed qnrr8uad u,r.qeg
uelerrluoruBuul (6661; ellrlldnn8uotu (ggg7) ruargrg u"p lrua;Unrolo'TEIsos
uup sr3o1o1a z;eoos ue:edraq e8n( etesvrrtred 'ueturouola;ad Surdruts rq
<Ltott

tuaStg utxtnol
G66I
Fl.toy) r8unfunlp Sutl rtduar Ip lsEsuadruo{ utlrrrqlp Sutl stlr.r,nlt-setl^Iule
rluurlutle(rp ur8uap utlrslraq IBpl] IrEp urtl utn(nt-utn(nl etros 'sluslqrag
ue8uap tnrnl-tnJntJaq unqel ntes t:tp 8ue.rn1 unuteu uel
'{rnqrlJaq

lnrun uen(nr

ruerp Eloretx esrrg Suel ueSunlSurt renl Ip p33uD et:as
yz gep qlgsl
"ru"ps
uturp(;od unln>1epru Suel Sue.ro-8ue;o rc3egas utnel?sl/$ uqlslugapuaru (E66I)
uotltnttaZtg utsltnoJ nfiA new. EIunC Et?sl^r:e4 rstsrueS:g Ertluaruas 'sluslq
undnetr 'ue:n!ll 'rsteDla.r ue8unuadal {ntun ueu?pfred qeppe ?tEsI^{Ir"d
'(1gg7 'uosdruoql uep :oraln) pettrodrof,ul arode8urg EroJelaru
(rrlsnPul
urepp uqdelSunrp rur Iuades utral3pued 'Etesr rred lrrsnpul >1ns?uret
delras lnrun uEIrulEIIp rrdep ue8unuadal nlSueued ue8uop tleturreruad ErEluE
eurese(ray '(gSet 'v ra lapg) srusrq uz8utqua8uad Suoropuou: tun8 t:un1
ue8ulruadal nlSuaued ueguap qerurrauad ?retue 1lSarerls ISuEIIE >lnruogJ3t

uBnlnq?puad :l

l4


keras demi mencapai keunggulan komperitif melalui kebijakan pemerintahnya
yang mendukung (Kayar dan Kozak, 2008).

Eugenio-Martin, Morales, dan Scarpa (2004) mengemukakan tiga area yang
harus menjadi perhatian para pengambil kebijakan bila ingin mengembangkan
pariwisata, yakni lingkungan bisnis termasuk di dalamnya infrastruktur,
pendidikan, dan keselamatan. Pengembangan infrastruktur sangat penting bagi
sebuah proyek pariwisata. Infrastruktur mencakup ketersediaan fasilitas air,
listrik, telekomunikasi, ffansportasi, dan jalan. Pendidikan diperlukan demi
mengoptimalkan potensi tenaga kerja lokal dalam aktivitas pariwisata. Pendidikan
biasanya mensyaratkan pengetahuan mengenai sektor-sektor yang beragam seperti

keterampilan berkomunikasi, keramahtamahan, transportasi, dan manajerial.
Keselamatan sudah tentu sangat penting bagi sebuah daerah tujuan wisara.
Kebanyakan wisarawan memiliki sifat sebagai penghindar risiko (rzs& auerse).
Sementara semakin banyak negara yang mengakui peran bisnis pariwisata
sebagai penggerak yang dinamis bagi kemajuan ekonomi dan sosial, rnenarik

untuk mengkaji pengaruh kebijakan pemerinuh dan lingkungan bisnis pariwisara
terhadap daya saing bisnis, serta implikasinya pada kinerja bisnis para pelaku
bisnis pariwisata, terutama dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Penelitian
ini menyangkut strategi bisnis pariwisam global yang dilakukan pada semua
pelaku bisnis pariwisata secara agregat. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat
pendng diteliti mengenai Kebijakan Pemerintah Dan Lingkungan Bisnis

Mikro Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Bisnis Serta Implikasinya
Terhadap Kinerja Bisnis Pariwisata.

identifikasi masalah ialah upaya untuk mengenali faktor penyebab berdasarkan
teori yang sudah ada (misalnya teori ekonomi, kalau pendapatan seseorang naik,

maka konsumsinya juga akan menaik), hasil penelitian sebelumnya melalui
pembacaan jurnal (majalah yang memuat hasil penelitian), atau berdasarkan logika
(common sense).

Pada kenyataannya, faktor penyebab timbulnya masalah

iru

sangat banyak,

bahkan bisa puluhan banyaknya, maka perlu dibatasi untuk menghemat biaya,
waktu dan tenaga. Kalau masalah kita sebut variabel tak bebas (drpenderut) Y dan
faktor penyebab merupakan variabel bebas (independrnt) X, maka bisa kita katakan
bahwa Y merupakan fungsi dari X,,4, ...,X., ..., . Misalnya Y = loyalitas
= hrtg, barang,
= daya beli
Pelanggan Xr = mutu barang, X,= biaya promosi,
masyarakat, X, = i-por barang sejenis, dan lain sebagainya. Misalnya peneliti hanya

&

meneliti 4 variabel saja sebagai faktor penyebab yaitu X,, 4, , dan Xo.
Judul penelitian. Setelah dilakukan pembatasan masalah maka kemudian
dibuat judul penelitian yaitu : PENGARUH MUTU BAMNG, BIAYA

EpE r{r>IEdB

.l iOS

uIB[Ep

ulupsttu e8n['(utrpurs) erues-rluesraq

?ref,es undneru

(rrrpuas-llpuas) plsred Eref,as lruq 'ueffluelad surgedol depeqrar stua(as lodull
Suereq .rpq et(rp .u8req .rsourord er(erq €ueruq nrntu uep qnre8uad epe r{e{edu
: rdupsltu 'eduet terulle>l {ruuaq tu"[BP tIEPsBuI uesntunJ lenqtuaru (rrsed nrr8ag
n8er-n8er tilseur uurpnura>J 'rsrr[glruap! uqrufeletu plPued 'ue83ue1ad

urnpq

serrpr(o1 Bduunlnuatu qeqar(uad pe(uaur ulXSunur Suel rfes ede rou1e3-roDTeJ
uulJrBsuaru >lnrun 3uo1or Blurru 'unrnuaul Suel ue88ue1ad serr1erfu1 nrrer( gepseur
rnqarrq 'eluquqaduad roD[EJ Ut>IITE]urlIr >lnrun

rdepeq8uaur Sued uereseurad

Jllpuad Bpude{ u"nlurq 1 ueSuolouad rrugr wrye rluurnun
uBmlnda{ IqurESuad 'L{EPSEuI uesnumrad Sueruar z'I qBq

eped 'ueuldurld luadas
qns ure[BP ICI

-

.,'1o1od

gepsrurrad,, uu1>1n(unueur Suel l"qelrt^-laqerrer,. ntpd uruqauad ,!u1ssaus.
gpefuau 8ue,( laqeuea ederaqaq gBII{I[d DI"ur 'leg"lrer' ledueq UDI]eqITaur
uep qaldiuoq Suud uerrElrele{ rc,(unduraur pIelIP Suel qepseru ne1qtr (rr)
'uu,fupu uEIEP qBruer tr8ues Suel uertelrel

uep rrere>laf &ue,t opl 'eurrl nPIJal )fEPIl Suul ueprue 'lzdac 3ue.{ rrpanl
ueJre:uad 'r[Epual Suel rrpaq ueure{urd e8unq ru>ISun 'l33uu Sued ue8unqer

e8unq qalo ua{nruatrp 'qegeseu uesenda{ 1u{3up uafuepa5 'uEqllEJ r9
uapprpuad nnllSueur >lnlun uBlEduaseL,uoyquSotat q ?Pmtt Drualsls eluept
.drsnpuol Sue.d e(ra>1 uzSuq8un 'ueuldrururadal ule8 'rage1 IualsIS 'l(e37 qedn
:urel ?r?luB prades leqBrrs >lelueq lr"p lrTpr3r uerne&e1 uesendel re18ur 1
.HVSYSYN
NVSYNdIDT IYXSNII NVSNAC NVINVAUDI
..X,, XNVS
:PPN I CdUPSYTtr
NVSVNdU IV)I)NIJVf,VINVTTXINOND{ ISilUUOX
ulel Suel Err3lrJ>l uulpSBuruaru edua rnlSuls rs?tuerro ueSuap ppn(
qepenq 'ap!.fiaqllrut sIsITeu? tuBPP {udueq te8ues n{ellP Sued laqeuer' ellqedy (91)
(>psu:qerren) .(enrues uerynqasrp) ueprpuad ppnf eprd t"rrsrat IaqErrE^
qrunlas z,(urlSodas DIeLU 's318 rP r{oluof, luadas (I s"q.q IE} IaqeIJE^ I UEP X
tlulelurq nEP;E (ll)
laqelre^, =) qenq E 4elueq Surpd plarJP Suel pqurre't
seqeq

'redac

Bref,as

uenlauad uertqure8 qaloradrp rtdep ueprtauad ppn( Ef,Egrueru ue8uap

rSSurqas .nllalrp Suer( ede uelrequeffluaur ndtueru eduetSodas urulauad

ppnf

(l)

: (payuWs) nleq Suel pg uelednreur uolnq tlupraqas undnepr'l.'uutttlauad
ppn( uelnruaueru uEIeP ueneqrad redepuau nlrad 8ur,( pq ederaqaq EPV

'NV33NTIAd

SVIITYAO'I dVCVHUET I"IES VAVC NVC CNQTVS V)UVH
st

.ISOWOUd

uBnlnqBpuad :l


pengaruh upah/gaji, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, sistem karier, adanya
"reuturd er recognition" tehadap kinerja karyawan.
Kita bedakan dua jenis rnasalah, yaitu menurunnya loyalitas pelanggan dan
rendahnya produktivitas karyawan sebagai masdah yang dihadapi pimpinan sebagai

pembuar keputusan/pemecah masalah yang sering disebut "SYMPTOM' atau
gejala. Sedangkan rumusan masalah ialah masalahnya peneliti, oleh karena peneliti
masih ragu-ragu dalam menentukan faktor-faktor penpbab timbulnya masalah,
maka rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan!
Didalam sub - bab 1.3 tenrang tuiuan penelitian. Tujuan penelitian pada
dasarnya untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam rumusan masalah.
Diddam contoh ini, misalnya tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya
pengaruh dari setiap variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y. Pengaruhnya
positif atau negatit Sebelum rnelakukan penelitian, peneliti membuat hipotesis,
yans merupakan iawaban sementara. Misalnya ada pengaruh yang positif dan
signifikan dari biaya promosi terhadap hasil penjualan. Ada pengaruh negatif dari
harga terhadap hasil penjualan. Pembuatan hipotesis didasarkan atas teori atau
pengalaman dari peneliri atau pengalaman peneliti lairr, berdasarkan pembacaan
literature atau jurnal.
Penelitian dilakukan dengan sekaiigus menguji hipotesis dan menganalisis data.
Kesimpulan merupakan jawaban akhir yang bisa dipergunakan untuk menyusun
saran guna pengambilan keputusan dalam uPaya memecahkan masalah. Kesimpulan
adalah jawaban dari rumusan masalah.

Tirjuan penelitian selain untuk menemukan faktor-faktor penyebab timbulnya
suatu masalah yang akan dilaporkan kepada pengambil keputusan / pemecah
masalah,

juga untuk menemukan jenis produk baru, atau peningkatan mutu

produk yang sudah ada amu menemukan teori baru atau menyempurnakan teori
yang sudah ada. Menurut bangsa J.p*g hasil inovasi tidak harus berupa produk
baru tetapi bisa berupa produk lama yang ditingkatkan mutunya.
Didalam sub - bab 1.4 tentang manfaat penelidan. Pada dasarnya manfaat
hasil penelitian, selain bisa berguna bagi dunia pendidikan karena bisa menambah
reori baru, bisa juga menambah variasi produk baru dimasyarakat atau berguna bagi
pimpinan untuk pengambilan keputusan dalam upaya memecahkan masalah.

Jflele.r Sued rseslueS;o

Jrsnpuo>] 3ue;n1

ilzpnq r1a1o rqnre8uadrp Sunrapuel qBs?rpEIAi
:out1 8utrn1 Sutl rsr4runiuo{ sasord

qzd1,1 ue8uap n.rn8 tretue

'6

'urqdararrp rlugnuadas 1ep1r

Suel puorsruroJsu?l ueutdruruade:1 iltB galo lgnre8uadry Sunrapua:
grstrpeyl epday ue8uep nrn8 erptur.rrrutl Suernl Surd rss{Iunruo{ sasord '8
'LIBsETpEW epd4,1 uep n.rn8 Eretrr? Isr{Iunuol sasord
e,lurctue1 8urrn1 qalo rgn;e8uedrp rrplursrp serlleuotsa3ord eduqepuaX 'L
'nrnB ered rue8ueuatu tuEIEp Jlsnpuo>l 3ue:n>1 8ue.{ ururdurruradol qalo
eluqepuog '9

lqn:z8uadrp Sun.repuar gelrly qeserpe6l n-rn8 szlrpuorsajord

'e(raur1 uelprurrdo8uaru rrdep runlaq eSSurqas gilrry
r{EsErpEI/{ nrn8 e(reury rtpu?ts ueunsnlued ru?PP uDIotEd uqrpt(rp
eluqnuadas urnleq :ntlurslp s?llJ?uolsa3ord e,trgeg IsEITPUI redep.ral '9
'rlBlo>los uEsn]n] serrPn>l

ur8uap trues elugnuadas urnlaq q"strPEW u?snpl SBIIIEnI euare>l 'r{EPuar
qilqy q?s?rp?l nrn8 ef:aun{ ?^r{Bq lsellipur redtp.ral 'y

Sun.rapuar Suel

uep n.rn8 er?lue u?{n>lqrp

Sutl Isullunwol

rqn.re8uadrp 8un:apuac e8n{ gepue; Suel

saso-rd

'r{Es?.iP?y epdey
rlurlrcg 3ur:n1 qalo

qelrly q?sErpey{ n;n8 ri;auil
'n:n8 urrz[eyagtuad

e

se8nr Sunlnpuau >lepll qEs"rP"W Ip ept Suel rsestut8;o zlzpnq
qelo rqn;e8uodrp :rplulslp q"dlry I{EstrP?rAJ nrn8 tfrourx e.{ugtpue6 '7

8*ptq ut8uap rcnsas {Eplr ndruerp Suel uurz(e1ad ,rr*i]:;
'EIiTIEI
trrlrlrp ?ru?rnnl 'qepuar ?3np1p Sutl n.rn8 sertpuolsa3o:d qalo rqnr8uadrp
gzlrly qesz:pery nrn8

e(.raury eluqepuor E^qEq Is"{lpur

redtprea 'I

: r{elep" rs?}igrluepl

srpuad redep

Suel qzpseru tde.raqag 'n:n8 e(:aun1 uaptlSuruour ur?FP s"tlT"uorsaSord uep
'rsrslue8ro zltpnq 'uzutdrutuedal ?r?tue urSun<1nq ue8uap u"lrz>lraq lnqas.Ial
'Is?)UIlueP:lP redtp Sued r{Elts?{u edtJeg:q utltdn:aur IuI lnllrsg

rfFs"I l

TIBPSBI I

vluwivr t)0

rselspuePl z.I

t0

HVAtlV qEserpew nUnD VrulNly vovd

vANlsw lldwl
dVOVHUSI

ISYS

I

NY9UO

VAVO

vluls sYl-llYNolslloud

N8 NVO IYNO ISYWUOISNVU.L

NVN

IdWIW]d])

HNUV9NSd

: (0102 'tsnsqew'lV -ldn lseuestq : raqwns,)

uep tuelrlpuod uenfn!
II

'qe1ese1g

uesnuny

'qe1ese1g

uelwauad peyew
qoruoC

lse!ilNaq

uBnlnqsPuad :l

18

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

10,

Terdapat indikasi bahwa profesionalitas guru dan budaya organisasi secara
bersama-sama belum mampu meningkatkan kinerja guru serra kualitas

1.

Iulusan Madrasah Aliyah.
Grdapat indikasi bahwa kepemimpinan rransformasional yang diterapkan
kurang dapat mendorong guru unruk bekerja dengan kinerja tinggi dan

12.

terus menerus mengembangkan diri.
Terdapat indikasi bahwa kinerja guru Madrasah Aliyah cenderung rendah
karena dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang kurang kondusif serta

I

rendahnya imbalan, gaji, dan apresiasi yang diterima.

1.3 Pembatasan Masalah
Bertolak dari kondisi tersebut dan mengingat keterbatasan peneliti dalam waktu,
biaya, dan tenaga, penelitian ini dibatasi hanya pada faktor kepemimpinan

transformasional, budaya organisasi, profesionalitas guru, dan kinerja guru
Madrasah. Seperti yang dibahas sebelumnya, Madrasah mempunyai tiga ringkatan

yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Penulis
menfokuskan diri pada dngkat Madrasah Aliyah. Di Madrasah Aliyah terdapat
pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (stafl. Fokus penelitian ini lebih
pada guru, hal ini disebabkan guru diduga merupakan kunci yang berpengaruh
secara signifikan terhadap peserta didik di berbagai satuan pendidikan termasuk
Madrasah Aliyah.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, dapatlah dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :

l.

Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh

terhadap

profesionalitas guru di Madrasah Aliyah?

2.

Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap profesionalitas guru di

3.

Apakah kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap profesionalitas guru di Madrasah

Madrasah Aliyah?

Aliyah?

4.
5.

Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja
guru di Madrasah Aliyah?
Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru di Madrasah
Aliyah?

6.
7.

Apakah kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah?
Apakah profesionalitas guru berpengaruh terhadap kinerja guru di
Madrasah Aliyah?

IJoe]qElESEI,UuESEqequadueeun33u3d.@3uerua:1.7
NViIV) / ruOEJ NVSVCNV'I qeq tu"PP
qeq

-

qns 'VXV1SSd
'rsesrueS:o

tlepnq un8ueqruoru u?p'PuolseruroJsutrl

uulrstruarueldrut8uaru uep uelSueqrua8uaur's?trpuolsaJord

rC

uturdrunuada>1

ue4tlSuruau

nzre nlrtq:adruaur ?ref, ue8uap ge,{r1y qesupe;41 n:n8 ufraur1 uerelSuluad
rurpp erue8y uelrluarua) r8eq uapstru Ipz[uaru redzp srqeld u:ere5 'q
: qel1ry qesErPEI,^J nrn8 efraury urryulSuruatu ruepp
stlrltuotsagord urp'lseslue8ro depnq'lBuols?ruroJsuerr ueurdruluedal

elusnmq{

l1qnd
Jlrlods.rad rrtp nefurrrp qESETPEW uulilP1pued
rsesrur8ro teuaBuaur rpnrselelradruaur uep qegrrrtuaru redep stltloal
rsestue8ro

e:tce5

:

rulel 'tr"Juzur enp uel8ueqrunluau

tedep

urldt*qp

'e

Iul uelrlpuld IISBH

uErlrlerr3d ]EEJIIEI I 9' I

'q"lly

r{Bserp"W Ip

nrn8 ef.raun{ depeg.rel ?rues-?ru?srag eJrf,3s sElrl?uorseSo:d uEP 'lseslu?8lo

r.{epng 'ltuolsBur.IoJsu?rt ueuldwtruadal gn:t8uad srsrput8ualAl

'8

u?P :qe^IIV
qEsErpEW

'L
Ip n:n8 z[:aur{ dtpuqrar serrpuorsa3ord qnrz8uad stslpur8uayl
?ures-?{uesraq tltcas lseslueS.:o

:gelriy geserpelAl rp nrn8 e(raury deptgrar

rdepnq u?p ltuorsEruloJsu?rt ueurdrunuada4 qnru8uad srslJeuu8uayq'9
:qedqy geserptyrl

Ip nrn8 efrauu

depeqrar rsesrue8ro elepnq qn.rz8uad

:qrl[V

slslleurSuap;

qEs?]PeW rp n.rn8

efraun1 depeq:ar Ituols?turoJsuerl uzurdrupuada4 qnrr8uad

s1sqtut3ua141

'V

:qElIIV
rleserpery rp n:n8 satpuotsa;ord depeqrar Brues-eurusraq zteoas rsestue8ro
puolseruroJsurrt ueuldrururedal gme8uad srs:pue8ua;41 'e

drpnq utp

:qe,(r1y qesr:pe;a,1

rp n.rn8 serlpuorsa3ord dtpeqrar lsestuu8ro tdtpnq qn:u8uad s1s:put8ua;41 'Z
:qel{V qBs"rptIAJ ry n-rn8 settpuotsa3o:d
drprq.rar 1tuolsEulroJsuert uturdruruadal rpre8uad slslpue8ua141 'I

:1n{Irag m8rgas
uznfnr ue8uap uqn{ellp lut uetlr]auad 'lnqasral qePsBuI uesnurnrad ur>lresePrag

uBplleuad uBnfnl E'I
q?sErP?W Ip nrn8

iq"l[V

n;n8 stllltuolsa3ord
'rsrsrutS;o elzpnq 'leuolseluroJsu?rl ututdruturadal tlqedy

e(raun1 depeqrar gnre8uadraq ?Iu?s-?tu?sreg t.recas

u"p

6l

'8

uEnlnr{BPued :l

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

berbeda untuk tingkat penelitian yang berbeda. Istilah atau terminology yang bisa
dipergunakan pada tingkat penelirian akademik menurut Ferdinand (2006:72

-

adalah

, dan telaah pustaka, sebagai berikut

Lingkup

Jenis

o

Landasan

Program

Dasar Teori

Diploma 3 dan

sebagai pijakan dasar

Kebijakan

penelitian.

Tinjauan

Program Strata

Pustaka

o

I*)

Teori dalam garis besarnyayangdipakai

untuk mengembangkan

o

Tinjauan (oueruieut) atas dasar teori yang
relevan dengan penelitian
Pohon ilmu/teori digunakan sebagai dasar

o

untuk merencanakan pemecahan masalah.
Tinjauan pustaka dilakukan terhadap "pArent
discipline" dan atas dasar itu hipotesis diajukan
dan diuli dengan data empiris.

Telaah

Program Strata

Melakukan teiaah l<ritis (critical reuiew)

Pustaka

2 dan Strata 3
**)

terhadap berbagai teori dan hasil penelitian
yang relevan dengan masalah penelitian.

Diarahkan untuk menghasilkan paling sedikit
dua sasaran yaitu serangkaian proposisi
yang digunakan untuk membangun Model

Teoritikal Dasar dan serangkaian hipotesis
yang dikembangkan untuk menjelaskan

proposisi dan"grand theoretical modef yang
dinyatakan dalam kerangka pemikiran teorids
dan model penelitian empirik.

') disebut skripsi, '") disebut thesis/

52 dan disertasi

/

53.

Penelitian dasar (basic research) keilmuan mempunyai ciri khas/khusus, yaitu
ada tidaknya sumbangan /kontribusi pada ilmu. Perlu disebutkan di sini bahwa
penelitian menjadi berkualitas apabila mempunyai sumbangan/ kontribusi terhadap
pengembangan teori. Penelitian dasar seperti disertasi memerlukan penelaahan
pustaka yang bermuu agar suatu penelitian dapat menghasilkan model theoretical
dasar dan model penelitian empiris. Model theoretical dasar merupakan sumbangan

'rn4nlp SunsBuel ESIq >i?t Suel pnsleup Suel aPI t>Iltr>l elusnsnql
'ru1uo1 uep Eurqrapas Suel dasuol u?Irseulquo{8uaru uepf ue8uap >lertsuo>l
uelerdr:uau nrlauad 'Qsodtnd &ury1mq ["toaqt) rro:1 unSuu grueur >ln]un ueuleuad
ruEIEp uelerdrcrp (rtrllrar ryplr) Ierlsqe Surl apr uzrydnraru Isrlsuo;q
'(reqrtrar >pprr Suel) uorel IegEIr" lngaslP r8nf le.usuoy '{srlsuoI
rloluof,
'{unlnq rtpzs 'rure8e terat'srlrrlol 'ursendal 'd.PI,{ ele8 'utrpugndal4
'snrn>l nrr {zrurq uti"qrle>l
'r?uaq >1epp nrl E.ttI{Eq nqer Suns8uel Suero
"uaJDI
'3rl 08 eluruag utlute8uaru (eleq.rn51 pls tulg trrBPP qrSSurreyq >lnl"C ruplad)
ertp
14 Z14JVC e8n['(lepuad CNSIV) u"r"qIIaI euarel) reueq >IePn nrr t33un
'nqer Suns8uul Suero 'u:o ;Ll elurSSurr uapre8uaur SNSIV tunl{r"Irrle pradas

Surrg '3utro ueptq leraq '8ue-ro t38un 'tsrn1 'e(atu ltradas ualSuelurqrP I{EPntu
uapdnraru (nruasuo7) >Ierlsuo;4
IErrsqE leprr SueI dasuol '>1u.rrsqz Surl dasuol
;,,uru7 pfldat, 'uaplAlp 'e8ung >lnszruJal nrle e(rs l(e81qedn elueg (.rr1)
lelurroSSur
uryseg8uad >lnsrruJat nele

e(us e88urr r{Erunr qzdal IrEP utllsrq8ua4 (rll)
;4e{ed Bualral gepnsas nzre umlaqa5 (n)
iunqrtas nBlB uelngas utpseqSua4 (t)

>IePIt edurepuea5
: ln{lreq uzsetra(uad
"PE
pduutlrseq8uad Surruar eluerrp r88utr qeurnr riudal Sueroas
rutpp edupsllrtl 'srpf mreq d5suo-T'uerlllauad ru"[EP ICI

rurouo>le ralrns ruBns

'd:suo1 nlens

pfroT 'V Sue.rrq depzg:ar plol urryrr11p IsnS 'qerBtu IsnS 'V Suereq urllayafuaur
Suel Suuo ue8uap nurrtraq EIP nD[E^res 'ure1 Suero epzd:1 y 8ur:tq rrnl1eqal
ue>{nqeruaqruaru
'y 8ue;tq 1laqueur urc1 Suzro >pfr8uaru EIP 'lle>l-lgraq V
"Ip
8uzrcq rlaqlu3lu rsns -d5sm1rrJ-TnTiflSE-q{-'rlrl Suero o{ry rydeg :ren8e[tlupgoru
'ern[ ggg dg r.rrp qrqal eduuepqas ueyseq8uad 'qepu1{oPuod rp p33un 'Pue>lre]
eqesnBuad ,r.r:8au

rrnl uallplpuadraq ol.ry 4edtg 'dasuol Elu?uJag lnqasral Suuo

lrep ueryra8 srua( enuag 'lBfuolatu 'uEI.Ieg 'uep[:og Sutroasas ]eqllaru "lI)
(nrua]rel
(Sutuoudatuo;) n>pyrad'rs?ntls'.lslpuo>l'{a[qo
'

uzrpr(a1 ue8uap tre>lral lltslrat{Err>l uepdrunlas uapdnraru (tdatuot) dasuolE
'srrtdura EIEP uDIEUnSSuaru 1(nrp ttdrp utp

uoar unl8uequa8uau ndueur eSSurqas dffi6T utIrESBPraq ualSuequralrp Surl
rssodo:d uellrseq8uau >lnrun ullauad ruu?gruaru e4elsnd qEEIaI 'sl.lldua 1aaa1
eped usatodrq uer(n8ued uelednraur sutdua uuttlauad laPou uelSuepas'lensqe
r8eq uelrllauad

*qBugpnal rpzd (uelrlnqurad 'ue8urgua8uad 'urnruauad) r.roat

IZ

uBnlnr{BPuad :l

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

Untuk mengukur konsep dan konstrak diperlukan definisi operasional yaitu
suatu definisi dinyatakan dalam kriteria yang bisa diukur. Karakteristik yang akan
diukur harus spesifik dan bagaimana mengukurnya harus jelas. Seperti konstrak
loyalitas diukur dengan membeli berkali-kali (=bisa dihitung, misalnya minimal
tiga kali), mengajak orang lain membeli (bisa dihitung berapa orang yang telah
diajak membeli) dan memberitahukan hal-hal yang baik tenrang produk yang dia
merasa loyai kepada orang lain (bisa dihitung berapa orang yang telah diberitahu).
Di dalam sub - bab 2.2, tentanghasil penelitian sebelumnya yangjelevan.
Teori adalah satu ser proposisi yang nyara untuk menjelaskan hubungan yang
jelas antara fenomena yang diamati. Konsep yang relah dilelaskan di atas merupakan

unit

dasar untuk pengembangan reori. Proposisi merupakan
pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antar konsep, sedangkan hipotesis
meruapakan proposisi yang dapat diuji secara empiris dengan menggunakan data
fakta empiris.
sebuah abstraksi

Tinjauan pustaka sangat berkaitan dengan hipotesis karena melalui telaah
pustaka (teori, penelitian sebelumnya yang relevan dan pemikiran Iogis) dapat
dimanfaatkan untuk menduga/memperkirakan keterkaitan anrar masalah
yang diteliti (proposisi). Dengan munculnya dugaan maka hipotesis penelitian
dapat dimunculkan. Bisa disimpulkan bahwa tinjauan pustaka dalam penelitian
bermanfaat untuk menjelaskan, memprediksi/meramal dan mengontrol. Teori akan
mengarahkan pemikiran yang logis sehingga penelitian berada dalam jalur yang
benar (in the right tract).
Teori yang ada pada telaah pustaka minimal terdiri dari teori tenerng masing-

masing variabel yang diteliti yaitu de6nisi, dimensilindikator pengukurannya,
faktor-faktor yang mempengaruhi atau implikasi dari masalah. Menumt Hermawan
(2006) telaah oustaka harus ditulis denean krtirnat peneliti sendiri. menveburkan
sumbernya secara cermat, memiliki hubungan yang jelas dari suatu paragraf ke
paragraf lainnya dan diarliskan sebagai sebuah cerita peneliti untuk menunjukkan
betapa pentingnya penelitian dilakukan.
Hal ini bisa dicapai dengan membaca jurnal yaitu majalah yang memuat hasil
penelitian. Sewaktu membaca jurnal perlu dicatat: judulnya, penulisnya/penelitinya,
variabel yang dipergunakan mana yang independent, interuening, moderating dan
dependent. Atau mana variabel manifest dalam model pengukuran dan mana
variabel exogen dan endogen sebagai variabel laten dalam model struktural dari
SEM (Srrzrrtural Equation Modeling). Usaha ini dilakukan untuk mendapatkan
variabel yang akan dipergunakan untuk penyusunan model.

{3oloqrds4 p:r1ddy3o lturnof
Llrr?asr1 ssaulsng pallddySo leurno[
)f,ualrS IErol^?qag parlddy3o 1eu:no[
rueura8zutl4l 3o luu.rnof Fuorl?urelul
suollelox PIrlsnPuI
,{rel^3u suolltisx rog"'I PUE [EIr]snPuI
3unrue14 errnosax ueurnH
pu-rnof ruaruaS?u?W a]lnosax u?ulnH

ll.ror.rtn| ruaurdolartaq a).lnosru

uElIJnH

suoll?leu u?IrJnH

uotrrzrutBrg ueunH
aurze8e;a1

ag

ilral^r[ ssrulsng PTEAJEH
tuaua8euttr4l leuollvz IueErO puz dnol3
pu:nof srq8u pur sattgrqrsuodsaA ealoldrug
pu-rno[ s]geurg aadoldulg
./!rr^Ju slgsueg

put uorlesueduo3

ssaulsng PIrolNJo 1zu-rno[ elqrunlo3
.rarAJE tuaura8trrzl4l eruloJrl?J

suozlloH ssaulsng

l;:arren|

strIqlg ssrulsnfl

,ârl,te1,{ranog pue ss3ulsng
sfueIf,s I?Jolêqag

s:alnduoc Pu? (sluaurnJlsul '.sPoqlel J r{l'I")sa6 IEIoI ?qag

izu.rnof CJ,Sy
;r.orA3f{

prr8olor:o5 il?trIl3urv

sseulsnB II?tusJo leurno{

utllrrluv

Arr,{ax ssEulmg u"f I.Iaurv

asrno3 Sururerl pue ruaudolarall luarueSeuetrrg ol 3P1n3 Vr lY
ruarue8tuul,l a ller?duloJ leuolleulslul uI satru"^Pv
a IIEJISIuIruPY

,(1:;rrzn|

.

ef ualf, S

,tral,raX ruaruaS?u?I4lJo

ftuaPrcY

pu.rnof ruaura8eut6l 3o {u;aPtrY
aîlnf,3xE luaua8tutl4l 3o druaptry

1N]W39VNW

Slunos3u NVvinH / Auo3Hl NOIMINYDUO /

UOIAYHSS IVNOIIVZINV9UO

slNstg Nvlll'l3N3d wv'lYo Nvynrnu NYxlovno 9Nlu3s

9Nv

slNslS

lvNunr'-IvNunr

:@LOZ'ueneruteq desy tequng) qeluil PuJnf qoyoC

ez

uBnlnqEPued :l

z4


Journal of Applied Social Psychology
Journal of Asian Business
Journal ofBusiness
Journal of Business Communicarion
Journal of Business Ethics

]ournal of Business Research
Journal of Communication
Journal of Career Planning and Development
Journal of Conflict Resolution
Journal of Human Resources
Journal of Human Resource Management
Journal of Industrial Relations
Journal of International Business Studies
Journal of Management
Journal of Management Studies
Journal of Occupational Psychology
Journal of Organizational Behavior
Journd of Small Business Managemenr
Journal of Vocational Behavior

Monthly l,abor Review
Organizational Behavior and Human Decision Processes
Organization Behavior Teaching Review
Organizational Dynamics
Personnel Journal
Personnel Psychology
Personnel Review

PqychologyToday
Public Administration Review
S.A.M. Advanced Management Joumal
Sex Roles

Sloan Management Reldew
Social Forces

Supenision
Supervisory Management
'Women in Business

STRATEGIC MANAGEMENT/POLICY
Advances in Strategic Management

Horizon
International Labor Review

Business

97.

saf, uans 3uruur14 f, nuouoJg-orf, oS
tuatuo8tuetr J .{:orue,ru1 pu? uonlnpord

ssa)ord uolsllaC u?uJnH puE rorÊrleg puortzlueS:O
aluarf S ruaruaSeue6lTI{rrEas?U suoltu:ad6

qsrtese5 uorrered6

rr aU tuatua8euEl I uoltrradg
luaua8euu;41 suorrrrado

,{lrarren}

sc1rsr8o.1

tpr?esa5 [EÊN

Suruure:3or4

lef,

lt"uraq]Pry

Sunepoyl rerndruo) pue p)nEurar{tEIAI
rueruaBruel4l suo,erado

pu::TH:*:::il

luaua8eut;41 suorrtradg 3o purno[
drerrog qlrrrsa1 ieuorrtredg ;o pu:nof
sruarsl5 Suunr:e3nur;41 3o purnof

rueulrBeuel I na(o;43o purnof leuorreur3]uJ
r{f,rersed uontrnPord Jo purnof Puort"ujstul
luarue8tuelAl uolrf,npord pur suorteradg 3o pu:nof puorleur3tul
Supsmarog 3o purnof puorruura]ul
saf,zjr"luI
ruaura8eue141

SulraaurSuE lernmpuJ
Sugaaq8uE uo suol]:)csu"[ gggl
srluSlf,q uorsrl3o

/'rel,ra; Suunr:e3nue14 parer8arq rarndruo3
quuaseX suoltBrodo Jo pu:nof :ype<I elsV

iIf,AITI)S
INAWIIDYNVI I/INAH:I)VNyIÎ SNOLLYUIIdOINOLLS|IOOUd
ruarua8euzynl cr8arrlg pue l8olougral
purno[ ruarua8eueyJ or8art.rrg

âr^r6

8uyuue14

3uruur16

3uruue14 aSutg 3uo-1
8u1rnrua1 ssaulsng Jo ieurnof

lSortl5

ssoursng Jo

purnof

sor8etrl5 ssaursng Jo purnof

uBnlnl{EPued :l

26


MANAGEMENT INFORMAIION SYSTEMS
Artificial Intelligence
Communications of the ACM

Computer'W'orld
Computing Resources for the Professional
Computing Surveys
Data Base
Database Programming and Design

Data based Web Advisor
Data Communications
Decision Sciences
Decision Supporr Systems

IBM

Systems Journa

Information
Information
Information
Information
Infoworld

Age

and Management
Systems Management
Systems Research

Interfaces

International Journal of Computer Applications Technology
International Journal of Technology Management
Journal of Information Management
Journal of Information Science
Journal of Information Systems
Journal of Information System Management
Journal of Management Information Systems
Journal of System Management Quanerly
Management Science

MIS Quarterly
Network 7orld
Neural Nerworks

PCVorld
Research Management

MARKETING
Academy of Marketing Science Journal
Advertising Age
American Academy of Advertising

Applied Marketing Research
Direct Marketing

l,z

lcutrunocry3o ltu.rnof y43 aq1
Suttunorcy ur

LIf,rErsaU

Frol^Eqag

autze8ey1

af,n)Erd pue

sralu?g

lroaql3o ;eurnof y -Suupny

uotttrcosry Sulrunotrtry rftf, IJauV

^{al^r;

Surtunorcy

lrarcog pue uolrrzlu?3r6'Sulrunocry

,,,,"

:1,#;;,x ::il:: :]:;
suozrroH Sutrunoccy
aJururC pue Eununoecy

rlJJEasaU

ssaulmg pur Suuuno:cy

l:uzrunocry

)NIINNOf,SV
3upa1:e61 put dSoloqe{s4
etrualf,S 8uno1rery
gf,rzesag Sunelrtytl

ruauta8zuetrl Bunal:e;rq
3ulrarye141 sef,I^las Jo Jeurnof

Surlrrraa 3o pu.rnof
Burrery;zrg pue lcrlod rnqndJo purnof
ruarua8euel4l saps pue Sunpg leuosrad Jo 1eu:nof

I{lreasa; 3urra1:e61 jo pu:nof
jo Purnof
purnof

uoltBf,npg Supalrr;4

3rina1*1.rg3o

Euuol:truor:qag 3o Purn o[
Surr:1:u;n1 lruoltzu;elul io pu-rnof
f;urrarye;4J elErIpPrH Jo Purnof
8ulraqrtry IEgolS Jo Pu:nof
Sunalreyq tf,al:C Jo Purnof
I{f,leose; rsrunsuoS Jo purnof
3utra1:t1,1 Jerunsu oJ Jo ieulnof
3ulra1:r141
]EIrlsnPUI Ptt" ssaulsng Jo 1uu:no[
qrr?rsaU Sursn:a,rpy 3o pu.rnof

Sursrt.rarpy
af,urlf,S 3urra1-rt61 3o

jo leurno[

luepmySo pu:nof

Suuaq:ryg uI L{f,rmsagJo ieu:nof Puor]?uralul
tuarua8euzl4l 8una1ley1 PIrlsnPUI

uEnlnqBpuad :l

zB


International Journal of Accounting,Education and Research
Journal ofAccountancy
Journal ofAccounting, Audiring and Finance
Journal of Accounting and Economics
Journal ofAccounting and Public Policy
Journal of Accounting Literature
Journal of Accounting Research
Journal of Real Estate Thxation
Journal ofThxation
Management Accounting
Management Accounting Research
Nadonal Tax Journal
lWoman CPA

FINANCE
American Banker
Bankers Magazine

Credit and Financial Management
Economic Review of the FED
Financial Analysts Journal
Finance and Development
Financial Management
Financial Review
Journal ofBanking and Finance
Journal ofBusiness
Journal of Business Finance and Accounting
Journal ofFinance
Journal of Financial and Quandntive Analysis
Journal of Financial Economics
Journal of Financial Research
Journal of Financial Services Research
Journal of International Business
Journal of International Financial Markets Instirutions and Money
Journal of International Money and Finance
Journal of Money, Credit and Banking
Journal of Portfolio Management
Magazine of Bank Administration

Midland Corporate Finance Journal
Real Estate Financial

: rrulrr3q rc8rqas qq8uel ur8uap uap>IEIIP redep lapou ue8ueqtua8ua4
'uenqauad uBqBIEsEtuJJd ruregeuau {nrun Surruad lu8ues uBP uDIISq5ITuJPIIP

geJar 8ue.( ror>[EJ-roqe3 Brelue ue8unqnq uelrequrrSSuau pntdasuo>l lePoy{
.ltpreSuadiuaur Sulps Sued pqer*,r rerue ueSunqnq unpln(unuaru 3ur,( elllerualelu

.sBlrper

unFeqrue8Suau {nrun
Iapour ue4ednraur uerrqauad urBpp Iapow
urllpn$lrtulp Suel [I:e{ uerruInrag nlensas uopdnraur elupraqas ]5P6il[
Suetual '€'7 qeq - qns UrEPP rC

'(urg urgleued uuccuar eprd Yton taq uuSuap Pns:rs uur
uqpnural) E6'Es-frEfiedfrdFl'e{e ryg: uluwrruas rermtru {nrun nalr
sef

l^ras uollelrassJ(J aul'I-uo

suoPeuesqP/uo3'Iurn'qJl^^l

^

suoJleuessr6l FTFIO rsanbor4-suoptuassl1J IeI€IC rsanbor4 II In '0I
YgYq '6
a8e4

WdroDarts:::ryii:l:

'8

rulq'lrulrq/sf, rsBqlrllq

@lourarulaqruoruarua8eueryse)rnosaguEIrrnH'L

m65mrp5ffi3uqq1qn4 looq3s sseursng PrE^rBH '9
3r-qffio:.-3Einqffi ralual salmosr6 srnauardarlug'5

sJal{rr?3seu ssoulsng 'Y
@$auralul
Wsef,JnosruuoE?IuroJulssaslsng'e
ltuapmy'Z
frP555rdd-Irc5pEE@EOE luaue8euel4l3o

8io-Em?:i[M uoueoossyBulrJlr?l,.qupf,Irrrrrv'I
:lur rn{Iraq artsqaa,t ederaqaq IP Fur3lul lnJEleur sasJelp epd
redep slusrq uenlJauad urrpp rer3uBurraq 3ue,( urEI IscruroJul regtuns rdtraqag

au!7-uo Bretras sluslq purn(-Jeurn( ueuelel uurlelPaduaru 'CITSUEI Ig
'lsr]s3 ul

uep sruJsrq '{luapsife xepur spf,lpouad ue4{er(uayg

)VUIO{NI

'e
'Z

auII-uO erelas uruelepd uep WOU-C)
ruepp qaloradlp rdep rnqas:ar Jeurn(-purn( *ePP le{lue-larlllrY 'JrlsnPul
uzp ue8ue8tprad 'uaurafeueur 's1urs1q Suerual qeltull purnf-purnf lref,uaul

{nrun urndruerua{

DIIIJtuatu

:rI?IEpE slusrg

hfUO{NVIgV

ueP PqolD

yftlOCNI/If,V 'I

utllllauad 4nrun eun8raq 3ue,t awq alaq edengag
ruaure8euel4l

lsrx

sarPnls [Er)uBurc Jo
^ahau

67

uEnlnrryPued :l

30


(i)

ftntukan tujuan utama dari modelyang dikembangkan. (Tirjuan pengembangan
model didasarkan pada permasalahan penelitian yang ingin dipecahkan).
(ii) Identifikasi variabel-variabel pcnting yang relevan dengan masalah (Ingat:
variabel-variabel yang membentuk model harus terungkap dalam landasan
teori untuk memberikan petunjuk pada pengembangan model).
(iii) Rumuskan alur-alur logik (skema) antar variabel. (Dasar perumusan alur logik
antar variabel adalah teori dengan menggunakan penalaran logis).

(iv)

Bahas dan jelaskan sifat hubungan

(Korelxional atau kausal dengan dasar yang

sama pada perumusan alur logik).

(v) fugumentasi

tentang tipe dan sifat hubungan variatrel. (Argumentasi sangat
diperlukan, apalagi kalau terdapat perbedaan temuan pada penelitian
sebelumnya sehingga realitas dan penalaran logis menjadi pertimbangan yang
utama).

(vi) Gambarkan dalam bentuk diagram jalur (path diagram) atau diagram skematis
tentang hubungan variabel (paradigma).

Model penelitian kuantitatif merupakan paradigma hubungan antar variabel.
Untuk p.enggambaran model, perhatikan hal-hal berikut
(i) Untuk variabel yang teramati dan mempunyai nilai digambarkan dengan
menggunakan kotak /empat persegi paniang
(ii) Untuk variabel laten yang tak terlihat sebagai konstrak pergunakan lingkaran
atau oval/elips.

(iii) Garis lurus dengan anak panah pada satu ujung menunjukkan pengaruh.
(iv) Garis lurus dengan anak panah pada 2 ujung menunjukkan hubungan/
korelasi.

Model penelitian bisa terlihat sederhana menunjukkan hubungan

yang

kompleks karena melibatkan banyak variabel tergantung pada masalah yang akan
dipecahkan.

Model sederhana. Hanyasatu variabel bebas X mempengaruhi satu variabel tak
bebas Y.

Model berganda, lebih dari satu variabel bebas X mempengaruhi satu variabel
tak bebas Y

srserodq uerfn8uad Irser1 nEIDI 'orlsodap uu8unq ue>plreuaru ur>I" IUeq nrens
ue8unqer rnr>lrrrq '(0t'0 . .I) o/o0l settrp/qrqelaur r{Epns smd lepn Suel qegeseu
nupl 'urue&1ad nrnu ue4rlSuruau uraSas ur>p
IuBq nlens ueurdur4
'(Ot . rl)
etn( 61 dg sererp / n{rqalaur qepns uBlnq3s uurne,{rel rrrd dnprq elerq uerenla8uad
BtEr-?lBr E1(r{eq ue1>1n(unuaur srsarodlq ueyfn8uad IIsEr{ nBpI 'utme,{:el erud qedn
unplJeuaur Inrun ualsnrnurru ururdurr4 : r{oluo3 'ssarodnl uerfnBuad rnlElau
ue[qauad pseg zped ur>lreseplp uesnrndal IlgureSuad rz8egas ueurdurd galo
tmqrp Suel uesnrndal derras re8e ue4ere,{suaru qErruJI uarua(rueur uederaua4

'(ouu = d'o

< d)3P1sod uePn(uad

rrep rsoruord elelq el?rrre JselarolTue8unqnH '(0I'0 = d) o/ogt ueuelelad ntens
depegrar send >1er SuEl ..y,, {ueg LIeqBsEN '(0I = rl; ernf 0I dU = ..X, 'Id dnpF{

rlerq uerunla8uad
rataruered uens

EIEJ-Bler

re11u

elupsryg 'Jeuaq du8Suerp nDlern BJulueruas lnrun Surl

Srrelual ueutelurad uapdnraru ssarodlggnerJrueml eJE3aS

'reuaq deSSuerp
nDlE^rr EJErusrues >Jntun Suel ntensas Suelual ueuredured uapdnraul eduresup eped
qsarodrll 'srsarodrg wr(n3uad er(uuqn4e11p qppf qEIuIII uenqauad rereds nres gep5

'uelupuad srsarodrt, 6ue,{//e, ?'Z qeq

-

qrrs

ey

ztr

ty

:;r;;

uep suruaa:ar.,, pgeu,A'ruapuadapul I,qBIJB^ ederaqaq ,rrp ,rr;]:l?1;,
rnp( srsrpue tu?lrp (uarz1 ue>pg) reqllrar pq"lre uqreqrueSSuau rnJe( Iapol

tt

tr

uEnlnqEPuod :l

Petunjuk Praktis penetitan rlmiah Untuk
Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

menunjukkan bahwa kenaikan bunga
deposito diikuti oleh jumrah rabungan
deposito (p r 0).
Didaiam penelitian hiporesis berperan
sebagai berikut:
Menjelaskan masalah penelitian

(,
tttl

fiiinlukkan
talnnya.

variaber-variaber yang akan

diuji pengaruhnya terhadap variabel

(iii) Merupakan pedoman (petunjuk untuk
pemikiran teknik

analisis data. Misalnya
uji parsial dengan t test dan uji simultan/bersama
dengan F test didalam analisis
regresi linier beganda.

(iv) Sebagai dasar unruk membuat kesimpuran
peneritian. Ternyata ada pengaruh
positif dari perubahan biaya promosi terhadap
hasir penjualrn drn b.rl.rrya
pengaruh.

FORMAT HIPOTESIS
Ada 3 bentuk format hiporesis, yaitu
(i) Mempunyai arah dan dd,ak (directionar non directionar)
(ii) Hipotesis nol (Ho) dan alternatif (Ha) (-nuil and
arternatiue hypothesi)
(iii) Jikalau maka (tf- then)

-

Penjelasan lebih lanjrrt

(0

:

Hiporesis mempunyai arah dan tak mempunyai
arah
Hipotesis berarah merupakan hipotesis yang
terah ditunjukkan

arahnya dan

biasanya menggunaka n rcrminorogltpositif,
negatif, rebih kecil, lebih besar, lebih

tinggi, lebih rendah, semakin tinggi upah karyawan
semakin tinggi tingkat
Ioyalitasnya. Disebut uji i arah (oniwa1,
ust).

(ii)

Hiporesis tanpa arah merupakan hipotesis yang
tidak ditunjukkan arahnya dan
biasanya menggunakan metodorogi ada
/ tidak ada. Misaln ya adapengaruh
yang signifikan dari perubahan biasa promosi
terhadap hasil penjual".,I ad,
hubungan atau korelasi antarakenaikan upah
karyawa, d..,gr' hasir kerjanya
disebut uji 2 aruh (two way test)
Hipotesis nol (Ho) dan alternatif (Ha)
Hipotesis nol merupakan hipotesis yang hasilnya
tidak diharapkan rerjadi Ho
: tidak ada korelasi antara daya beli dengan
hasil penjualan hipotesis alrernatif

merupakan hipotesis yang hasilnya diharapkan
,rri^d'iHa : Ada korelasi anrara
daya beli dengan hasil penjualan.

'edure8eqas urEI uEp'(le .aJ urxeruas
'eluprsos uappnpa>l l33uu uryeruas) plsos w>lnpnpa>l ue8uap'(larcr urTeruas
Enl uDI?ruas) unurn relSurr ue8uap lselero{raq ue88ue1ad uesenda>1 rz13u11
'serrplol relSurr depeqrar gursod qnre8uadraq uzff|ue1ad tresendel re13u1a
I$lero{ 7 ue8unqng ueSuap uwuolraq Suelsose srsarodrll (rrr)
'rpe{rar uqdererpp '1zd=) 3u1ry E$Ei S lueg eped IrEp qepuar
q1qa1 llrl=; puolseN BtsB^aS {ueg qeqeseu ursendal rulSuu Etrr-star erfupqyrl
'Ip"{rat ualdereqm '1zri=; tiuullp rypn
Sued eped IrBp resaq qqal (Irl=; uqen{uad {Iupl qpqlp Buel, utusaps yep
uepn{uad [!sur{ rrer-erer rz(upqp1 '(epagaq 1a(qo 'nrry,r 'u?lpeh{'p1puo1

rdetel 'eurrs elulaqepza srua$ uu8upueqrad lasu ruepp 3pereduol srsarodg (f)
(9I.0 = d VoSt send {sr 8uu,{ x,
{u?g qeqesBu '(0t = rl ) rlun 0I = urrssePs u?Fn{uad IJsBrl Bltr-etrr eftrpslp'rq
treilat lspp rp1Pue{ Irlpr3q
jrrdursrn sparod111 (,
'urEI
IaqBIrBd ue8uap

/

,rrpuerrr JaqerJE nErB legpuel nres drupruaur rdueq

FE!mF

uBp @qsarodJq

rd-rq

rsrg Uepmuad srsarodrll

NVILt-rltN3d StSlrOdlH

Xn$H8

rapurered g6eqas'er&uruaqas rsarSar ualsgeo{ = d
(lrynre8uadruaurX)O-C eH
{trrgnre8uaduraru {er X ) 0 = d oH
ralaurered p8eqes 'elureuaqas Isepro{ ualsgaoy

= oHtI = d

(lsepro>paqluupX)

O

* d 3H

(rseprorpaq {epp I uep X ) 0 = d : oH
:Jru{lJaq r{oluo3 quadas'rerurog ue8uap'llrsprr
srsarodrg rnqasrp e8n[ Suel puorserado srsarodrq lnqaslp JItEUratF srsarodlq
rrep lou ssarodrq (mzfrar uurp uqderegrp Sued ntensas ruua8uaur) trEr-rJJlTliEtr5d

srsio<lni rnqasrp

e>lBur

- nepll(

srsarodrq Euas qerrraq

>[81

uep l{?rerrq srsarodlg

'ralSuluaur
ue>IE

llpaq ueetururrad geprnf e>pu 'ualunrnllp rlpaDl ueue(uld r8unq
urry orrsodap gelun{ uluru 'uellreurp ousodap e8unq eryf

re18un eT['>[leu

1uar.1t

-fi)

strleur

- nep{l(: srsarodrg (rn)

uBnlnqEPued :l

34


SYARAT HIPOTESIS YANG BAIK
(0 Berupa pernvataan tentang hubungan, pengaruh atau perbandingan antar
variabel

(ii)

Dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan tegas
(iii) Dapat diu.ii dengan menggunakan data empiris (hasil penelitian elemen
sampel)

(iv) Mempunyai dasar teori yang kuat atau hal-hal yang logis (masuk akal)
diuji dengan metode statistik ialah harus dirumuskan
menjadi Ho dan Ha. Kesimpulan untuk menolak / menerima H tidak bisa
1007o benar akan tetapi mengandung unsur ketidakpastian (uncertainly). }{al ini
Syarat agar hipotesis bisa

disebabkan karena kesimpulan tersebut didasarkan pada data perkiraan (estimate),

hasil penelirian yang tidak menyeluruh (hanya meneliti elemen sampel), l,ang
mengandung sampling error. Didalam pengujian hipotesis secara statistik terdapat
dua jenis kesalahan yaitu TYPE I ERROR = cr (alpha) dan TYPE II ERROR = B
(beta).

o = besarnya kesalahan yang ditolerir karena menolak Ho padalah Ho benar
(seharusnya diterima) = probabiliry untuk menolak Ho padalah Ho benar.

I

= Beta = besarnya

kesalahan yang terjadi karena menerima

Ho padahal Ho

(seharusnya ditolak) = probabiliry untuk menerima Ho yang saiah.

Nilai

cr bisa 10% =

0,10 atau5o/o = 0,05

Petunjuk Praktis :
Kajianpust"k", setidaknyaharus mencakup tigahal, yaitu canceptioning, judgment,
dan reasoning. Pada tahap conceptioning kita ungkapkan dulu definisi-definisi
variabel yang kita teliti sampai dengan sub variabel/ dimensi dan indikatornya dari
beberapa pakar (lite rature, .iurnal) misalnya lima pakar. Pada tahap judgment, dati
kelima pakar tersebut pilih salah satu konsep yang menurut kita relevan dengan

objek penelitian kita (salah satu konsep bisa dari satu pakar atau gabungan dari
beberapa pakar). Pada tahap reawning, sebutkan alasan-alasannya kenapa kita
memilih konsep itu atau konsep dari pakar itu. Setelah mendapatkan konsep
yang cocok dari satu pakar atau gabungan dari beberapa pakar, kita buat sintesis

atau simpulan dari setiap variabel vang diteiiti, bahwa inilah konsep/ definisi,

subvaribel/ dimensi dan indikator yang diambil dalam penelitian kita, yang
nantinya terus dilibatkan sampai pada operasionalisasi variabel penelitian 1'ang
berupa definisi konseptual dan definisi operasional sebagai bahan penyusunan
instrumen penelitian.

salah

'e(us rderagaq stqeqrp ut>le

elueq rtn n>lnq urBIEprC 'elussrpue oporau nete (ruaruuadxa nete [aams) edurrrp
uepdrun8uad aporaru 'elusrserodlg lfnlp nere uapruradrp uap Surl .raratuerud
= IaduES e.{uresag

eprd Sunrueflnt (ans pduas) ladures uaruala eluledueq

(lSoloupurar) qeprsr Sueruar
ueseyafuad tEqII rorra Surldures uep Surldrues ,snsuas .pdrues Sueruar lSel lJe>las

iEIo3 B3oD urnunuad
qnrnlrs eluurreses rsepdod e>leuJ .elo3 EloJ runurtuad ueszndal relSun mqela{Jp
u8ul Suer( n"py 'rBel3 oduegg eunffIuad qnmlas eluuereses rszpdod e>Ieru <rEaJJ
odureg5 eunSSuad uesendal relSurr pgeraSuatu urSur uepgauad eSequal ru"ns
'urpnfuad ue8eq ueaaulrq qnJnles ueullauad {r?Jases
ype{uaur Sued :. a4 ue.,'re,{-roJ r{runlas lsepdo6 'E{
r{nJnlas r{*,{
"1rsrsp{eu
ueplpuad rrereses rpr{uaur Suel yayfyygyv)INn &r4,srseqeur rlnrnlas : isFtb-d
WrEoS 'pllatlp Inrrm rr"r"ses rpe(uaur Suer( rsepdod grpt (ra8rer uonqndod)
rsepdo6'NVIJI'IAN1Id nnrryC figOfOUhrugi) HVfLLSI Susruar
uerBsts

reqgl €urtdures 'snsues 'pdurrs 'lsepdod Suelual Z'e qeq - gns ur?leplg
(rures
ryt) Epaqr4 8wr( redruar eprd speqreq Esrq nrznsas edt8uaru mgrrafuaur
uIEI Suel rrdru:rlp,VoSg
{nrun rnfuel qlqq ltlpr1p Esiq Iq pq'o/oS6 rede:uaru
"slq,r11e{ued
sruaf ruens reqo
ledueqas ualsed unppqulaluaru Esrq nres Suer( reduratlp
Suetuat uenrlauad 'send 1er Suei o691 p88urr rpre{ 'Vog unrru send {er rl?gBs"u
aselu:srad 'ueuefepd nrnru uqrr:furuaru lngasJer lueq ueuldu4d unqer Z rurzFs
'o7og1ype{loiaru ryqruaq uerpnrue{ un{a Trdaat 'yog1 srnd lut8ue{ geqespu
"uare>l
ruueuel unqet eped ueuedeJad nrnru depeqrar {u"q nr?ns {Bgescu uesrndal
rerpun Suetual uenqauad eJups*{ 'ueplpuad ledruar urp rudelr BuarEI Bpaqr3q
?srg Erues Suel gepseru EuaJr>J r.{a1o n1lad nrg redruar

EryEia-8u"]E5I I'E qeq

-

qns 'NVLLI-IENEd

*p

ry
'uBur[3ueo lBdtuet UEP

IDO-IOOOffII{ : iII BVg urepp

I1J

'edusnraras uep

'ntesa{ slsarodlg lpe{uatu ruEse{ uetprlrrad r13uera1 derSerrd gpe{uau nrrsel
rlepseur uesnurnr efflurgag 'rdusnralas u?p 'enpa{ Jer8rred uzrrryuad e13ue-ra1
tenq EIDI 'enpoJ rIBIEsEru upsnrunr 'eureuad 3er8e*d uerqnuad r13uera1 rrnq
etry 'euretrad qeleseur u?snrunr lnrun edunry yr8ered gn{nt ue4pe[1p t8n{
uerryrrued elSuzra>1 eleu
'qn{nr epe errl qBIEsEru uesnurnr eluJesl;41 'elurunyaqes
unsns ErD{ gepns Sued rlel?seur uesnrunr ler{lptu q"pnu qrqo]
uerrlruad

"rDI
a13uera1 unsnluaru e>IItaI ntr Buerell 'snuoar Suepued rnpns ue1resepreq
qE]EsEru uesn(unr r:ep uegertrrl ueledn:aur qeJepe ue.rr4urad a18uu.ray

ST

uEnlnr{BPuad :l

36


umum banyaknya elemen sampel (= n) ditentukan oleh
Kesalahan sampling (sampling error) yangditolerir.
Misalnya peneliti akan memperkirakan r^ta-rata hasil penjualan salesman.
Kalau seluruh elemen populasi diteliti, akan diperoleh dara rata-rara sebenarnya
sebagai parameter, katakan F = 100 unit. Misalnya peneliti menginginkan
sdmPlifig error 3o/o, ini berarti akan diperoleh perkiraan rata-rata hasil penjualan
antara 97 sld 103 unit
(ii) Tingkat keyakinan (confdent leuets = 1 - cr , berapa? Misalnya 0,95, maka cr =
1- 0,95 = 0,05. Ini berarti peneliti mempunyai tingkat keyakinan 95o/ol>ahwa
rata-rata hasil penjualan antara 97 sld 103 unit
(iii) Tingkat variasi populasi yang diukur dengan nilai simpangan buku (standard
deuiation) dengan simbol o = sigma kecil (E = sigma besar)
(iv) Banyaknya eiemen popuiasi = N
(") Metode sampling yang dipergunakan, misalnya simple random sampling atau
stratif ed random samp ling)
(vi) Tersedianya dana untuk penelitian. Sebetulnya ada prinsip yang harus
diperhatikan yaitu kaiau dana tidak mencukupi untuk menghasilkan data
penelitian dengan sampling error yang kecil, lebih baik jangan melakukan
penelitian.
(vii) Metode analisis yang dipergunakan
Contoh : untuk membuat perkiraan rata-rata (= ir)
Diketahui srandard deviasi, sampling error, tingkat keyakinan
n = (2o,, o/SE), untuk tingkat keyakinan 0,95, Z o,l2 = 1,96. Misalnya dari
pengalaman sebelumnya o = O,25 unit. SE = Sam?ling Error = 0,05 (= SVo1.
n = (1,96. A,251A,05)2 = 96,04 -+ Banyaknya elemen sampel, paling sedikit 97
(dibulatkan diatas) untuk membuat perkiraan rara-rara F.
Contoh untuk membuat perkiraan proporsi = P. Diketahui standard deviasi,
sampling error dan tingkat keyakinan.
Secara

(i)

Varian proporsi = p.q, standard deviasi proporsi = aFA
Kalau dipergunakan nila P = 0,5. Tingkat keyakinan 0,95, Z a.lZ = L,96. SE =

0,01 (=

1o7o;.

Maka n = lZ2

orz.

p.q/SE'z] = 11,962. 0,05. 0,05/0,0121 = 9604.

Jadi minimal n = 9604 untuk membuat perkiraan proporsi. Untuk analisis
induktif (inferensi) memerlukan elemen sampel (responden seperti karyawan,
pelanggan, turis lokal) minimal n = 30. Elemen kurang dari 30 diperbolehkan kalau
banyaknya elemen populasi memang kurang dari 30, atau populasinya memang

qnua( SulTdrues 'Sulidrues a,rrsodrn4 o
Sulldrues eArDelag e

Suqduus lpq^ous

.

.

uopurJ JalsnlJ

o

Surdues ruopueJ :rleurarsfg
Surldrues

Sullduus ruopu?r a8rrsup;rq

Suqdures Jetueprffe
nere Suqdures af,uarueluo3
Suqdurus

.

zron! o

Surldrurs pruaua8pnf o

r

Sulldures uropueJ payrleJts o
tuaura:e1dar rnoqrl^{ luauareldar
grrrn Surtdures tuoprrcJ a1dur5 o

J:r]{arqns

-trlEIiFPTi

@u11daas

{ere {Br

tttl ryaq od uoul

8.ryd*S

orr>lerqo'rlBlrull nuqquus Mqlqsqo&)
qucra

gNl-rdwYs

nepl

wlw

turldueg

lY9v8uls

'uapuodsar / uauale 0I purrunu 'S-Ufi. = arenbs rseal patq8la26
uolnlJaurarr ptururru $e3lueru IagBrJ" /rorallpur drnas

ue4Suepas uarxala E

'IW = COOHIZtr)I-I hlnwsxvru

ePolilu ueleun8radrp Sued nepy

'uapuodsor gg7 rcdrues 96i
ladures uauala ue>lnlraruaru trAJAS nErE ,?uqryory uoqpnbl ptnlr?ul;, >lntug
'leq{p Esrqlrrulnrp rsrq Suer( / tsa3ru"tu pq"rr"^ E u"Inlrauaur
Jerurur{u JoDI"J depas ruarel 'uapuodsar 00I unlnlradrp 'ror>p3 srsrleut {n}un
'(rn(n( >ppn uup ue>lltruerrp Euare>l {Elorrp nete
ue>Jlnqt>llp eluurerururrad eleru) rlunrlea,r eped redar trpaDl uelrpqua8uau rnfn(
ur>le rrpeDl ue(urtuad Sueroas uHIIEruBJarrJ ue>IE >JuEq nlens lrpJDI rntlaJrq
'(plot ue>IE >lEpll euarel) Eruualrp >[Eprl uep (plo1 uele eua.rel)
EUrJalrP ErsauoPuJ
uer're,{:e1 lprfuau JBruEIsru Suel Sueroasas rlupslru
'uarual, 0Z purrunu ualnlJatuaru 'ruapuadapur IJqBTJB^

lueg

ue>llerutJaru

Inlun

ntes 'Qutlaua iupwruursx? a@1qnru) epue8raq u?urrurrxsrp srsrpue Inlu61
'r.IBqEsEU Suero g1 plptrp snJer{
Iurururu e>Ieru
'k 'k 'Iy
'e(ra1 rseru = €a '8un88urlp Surl
ruapuadapur IaqErrE E EpB
"uere)
e8renlal rroSSue qe1run( = zy 'uepseg8uad = Iy 'ue8unqrr qrlunf =tr elupsrry
'(ruapuodsar 0I - E ererue) uapuodsar uauala E ue>lnlraruaru
/
Ierururu ruapuadapul
Iagtrre^ ntvs (uorsatSat uruq a1du1nru) epue?taq:alul1 rsar8al srsrleuu >lniun
.Z
IEruJou 1sBury rlr>lapuatu

lc

r rs8un3 IEIIu E>lBru '0€ < u nEIe>I uoat ]nJnuatrAi 'leruJou

uEnlnqEPuad :l


SIMPLE MNDOM SAMPLING ialah sampling dimana pemilihan elemen
sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mempunyai
kesempatan yang sama unruk terpilih menjadi elemen anggota sampel. (Dari N
elemen diambil n elemen secara acaUrandom).
Ada2 cara pemilihan elemen:
(i) .With replacement, ertinyaelemen yang telah terpilih dikembalikan lagi sehingga
bisa terpilih kembali.
Kalau K = banyaknya seluruh kemungkinan sampel, maka K = N"
Contoh : N = 3; Xr, , Xr, n = 2,K= 32 = 9
Sampel vang diperoleh

:

X, Xr

xP
xP

X, X,

x2 4'X'
x3 X,, X.

X3, Xr

x3' x2
x3' xl

Setiap sampel menghasilkan perkiraan parameter tertentu. Misalnya perkiraan

p. Seluruhnya adag

(ii) Without

,,

, ,...,....,
reDkcement, artinya elemen vans telah terpilih tidak dikembalikan lasi.

jika tidak akan terpilih kembali.
K = N!/n!(N-.r)' = 3tl2t (3-z1t = 3ll2t.lt = 3
Sampel yang diperoleh : X,, &. X,, dan X,,4.
Ada 3 untuk memperkirakan p,

yritu X,

,XuX,

Simple random sampling tidak tepat dipergunakan kalau populasinya sangat
heterogin. Misalnya permintaan kredit dari perusahaan industri, permintaan susu
untuk konsumsi bagi rumah tangga. Alasannya, ada kemungkinan terpilih elemen
populsi yang ekstrim (perusahaan besar permintaan kredit dalam jumlah besar,
sedanskan oerusahaan kecil dalam iumlah kecil), sehinssa samolins elTor sansat
besar yans mensakibatkan data oerkiraan meniadi sansat ouer estimttte atau sansat
under estimate.

Kalau populasinya sangat heterogin, untuk memperkecil sampling error ada 2
cara yaitu

(i)

Memperbesar sample, nilai n dinaikkan.

Makin besar n, makin kecil sampling error sebab kaiau n -+ N,

-)

p, tetapi

biaya penelitian menjadi mahal.

(ii)

Menggunakan metode sampling yang efisien artinya, dengan biaya yang sama,
sampling errornya lebih kecil, yaitu STMTIFIED RANDOM SAMPLING.
Contoh : N = 5, X = permintaan kredit oleh perusahaan dalam miliar rupiah.

'ErrE>lE[

{fldral

Ip oIoI IIIued lEporu ueqntnqr{ Inr{?la8u]tu {ntun uenrrruad : qotuo]
'nles rad nt"s nrTatrp eluuauap r{nJnlJs 'ladues eroSSue lpe(uaru
3ue,( rarsepq ]-5iSEFI rngasrp Suel gcal qrqal Sued uarrrale-ueurla rrep

rrrprel rsepdod ueuala euErurp Surldures WVI 1NIT1I4MS WOONWI

AgJSnT)

vruDrvf Io o rvs Nvuorsgu nrvc'htrITys: edupsrp'q
'l a{ Bro{ treP I a:l uero]sal >1 a1 uerne,{re1 qrdn = {(X
qrrdrar rrerotsor urp uearc,{rul ladules qllld'g drgrJ
qnrdrar Bro>l

d"qrl
't drqrl

rrep rr?rotser ladues WIId 'Z

rsurrord Ero{ nql gE IrEp >1me ladures

qllld

'rsul.rord Ero{ nql r{nJnlesrp
8uepe4 r.rero$a6 urrnu,fie1 qedn erer-erer pgrra8uaur Tnlun utnrlausd : qoruo3

.(a&ar

{q)

derryuag Bref,as uqru1e[p pdures

u)tuep ueqrJrurad Euerurp Surldures qepl
cNt'l dl,ltvs

l,lt

oo NVU

3

gvlsll't n n

(gooz'['oruerdng) E /(tX* tX*'D = X
g:a1 'Suepas tzsaq ueeqesnrad unlerrs '€ = ) rlupslyq 'ueSunqe8
snrunr uapun8radrp qe>dry unlaqas lsepdod rrep relaruered >1nrun uurrrlra4 (rr0
(1"" 'z'l = I) I a{
lunttns rrep rrl ueernlrad 'IX elqesru 'uuln>13urs;aq Suel ulnrens rlDlpliltur
Surl ueerrrrad rrnqtuaur >lntun >leru Erules eluladrues
flqturlp runlrJts dtlrag (r1)
'urnleJls uelednrau
rcsed uaurSag 'urSouoqJrlE[aJ nele uaSouroq snrer{ runtrJls delrag :1 >1u{ueqas

ppIVUJS

rnqasrp

Suel'ycal qrqa;3uel rselndod rpe(uau qr:adgp rsulndo4

(t)

:1n{llaq
re8eqes uDIn>lEIrp
ladues etoSSue uaruela ueqrlpuad EuEIUIp Surtdures gepl
cNtldl,uvs tltoo NVU o3t J tIVuIs

(wSorarag rr8ues rselndod)
lurSoruog ylrelar rsepdod;

(u€ourog rsepdod)

Z'
CL
9S
-x

(b

SIOIIII
rz9EII

'x

99tr
txt'x

III 'II 'I : rsepdod E "pV
uenFrIsPusd :l


Pusat berbelan)a (shopping center) seperti Pasar Baru, Glodok, Mangga Dua, Plaza
Senayan, Pondok Indah

Mail (PIM)

sebagai klasrer. Toko sebagai elemen terkecil.

Kalau Pasar Baru terpilih, semua toko yang ada di Pasar Baru diteliti, ditanya tentang

kebutuhan modalnya!
SYSTEMATIC RANDOM S, MPLING ialah sampling dimana pemilihan elemen
yang pertama ditentukan secara acak (random), sedangkan elemen berikutnya secara
sistematis berjarak K, dimana

K = N/n.

Contoh : Ada 1000 perusahaan sebagai populasi diambil sampel sebanyak 100 secara
acak. K = N/n = 1000i 100 = 10. Sekarang pilih satu angka secara acak dari 1 s/d k
= 10. Angka yang terpilih merupakan elemen pertama.
Misalnya terpilih angka : 5.
Sampelnya,Xr. X,r,4, r, ...., sampai n = 100
Misalnya terpilih angka : 7.

Sampelnya,4, X,r,

r, r.

....,sampai n = 100

NON PROBABILITY SAMPLING bersilat subyektif;

berdasarkan ketersediaan

responden (respondent's auailability). Didalam praktek, waiaupun tidak ilmiah, sering

dipergunakan oleh karena pertimbangannya murah biayanya dan cepat diperoleh
hasilnya. Non probability sampling tidak bisa untuk menyimpulkan parameterl
karakteristik populasi atau tidak bisa untuk membuat generalisasi. Beberapa contoh
non probability sampling ialah sebagai berikut.

SAMPLING JENUH, ialah sampling kalau banyaknya elemen populasi kurang dari
100 bahkan mungkin kurang dari 30, berarti semua elemennl,a harus diteliti, harus
disensus.

PURPOSIVE SAMPLTNG dipergunakan kalau peneliti telah memahami dan yakin
bahwa informasi yang dibutuhkan untuk penelitian akan dapat diperoleh dari satu
kelompok sasaran berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Terdiri dari
judgement sampling dan qaota sdmplirug. Misalnya untuk meneliti mutu makanan,
sampling terdiri dari orang-orang yang ahli makanan.

(i)

JUDGMENT SAMPLING dipergunakan atas pertimbangan peneliti bahwa
elemen sampel yang dipilih memang orang yang menguasai bidangnya, misalnya

penelitian terhadap perusahaan, yang diwawancarai para manajer yangmemang
mengetahui perusahaan yang di pimpinnya. Meneliti desa, respondennya para
kepala desa.

'uulndunsa>l uDIrrEUed u"p El?p srsrleut ,uernln8uad
'nl>le,tl. uozuol{ 'Suqduas yun nE}E srsrleup }run :uEUrlauad fiunfa, .riryrrrd
rsuaraJur 'rse8ltsalul sruaf :srsalodni uelfnSuad nrrr jrrdlqslp ,lseroldqa ,qelede
uelulauad uenfnr) ueulauad uBIf,uIr IrEp rrrpJal uerulauad uresap urleun8rodrp
uele Suel srsr[Bue apo]eru ue8uap rcdrurs ualgmadp uule Suel uer{Epserured rrep
IBInu uBllllauad eurcueJ rlnJnlas uelsela(uaur uerulauad ue8uecurr nete uresaq

'uetleundp 6uefi epo1aur 6ue7uq

tt

qeq

- gns

'uapuodsa:8uero gg1 = u Elups11u ,lzdec.ral
uB>l?uB)ualp q8pns Suel ledrues

eluielueq qBlelas nuer{raq urp

,8urpur1o88uaur

Suel n(rcs rlog rrradas 'urryn(ue1lp rur sasord 'ueefra1ad redepuaru qepns e8n[
Sun8y elelu;ar 'nllauad r8unqnqrp gepns Sun8y '8un8y BruBu uE>pnqaluau erp
'e.{uuu-,ne1 Sue.roas r{Eps EruEu ueryngaluau {nlun Elururp e8nt qepns ,urrfralad
ueTedepuaru qepns etrlurat ,pryauad r8unqnqlp q?pns 'r{Epu[ rluue.ra.ol eureu
uelngaluau elp 'eluuerv'e1 Sueroas qeles uallnqaluaru Elururp rsnl .ueefua1ad

ueTedepuaul unleq lsnl erelurar uep '1sn1 €unqnq8uau nrlruad .rsn-I rngesrp
Surl 'eluuer"rel Sueroas r{EIBs rnqeluaur elulurp olry urrpnruay .deres:arTefra>1aq
qepns ol.ry erelu.lal 'olry nuel IEuaIIp qepns Sued uesnlnl Suuoas geps rpedal
unplueuau nryauad 'e[ra1 e8rual :rsed de-rasral ESIq I.VI idn - gC uesnlnl
uas;ed ederag mgrra8uaru {ntun uelr[auad rlupsryrq 'rBtuBreq ErBfes uE>In>lEIrp
ladrurs uarrrela uelrqure8uad ruerurp Surldrurs Wlel 1NIT,IWVS TTV1AONS
i lupu 1o.r rBueualueu urrelef srpe8 oTogg ErqEq uelpduiluaru
Suel 'reqe1 rtJnsrp srFrrp eluuelrrlauad 11seg 'Sueuas gez,lefuaru Suel Suero
.runu
0B epe reref,ue^re^up Suul Surro gg1 urp erelu.raa
Ior Suruas qopde
'eluerrp re.aral Sued srpe8 denas nUVg WSVd rp uEIE( lnpns nres rlEIESrp
rJrpJaq ue,4 EtJE,r 8ur.:oas ulupsr7q 'uE^,ElJ?1v e-red qalo urryun8radlp 3ul-ra5
'EIoq uoluouad '1pru rp e(uelaq.raq Surro ,qBIIn{ Suepd Suel e.rlslseguru

r:ed 'e(urlaqraq srqer1 o>lo1 Jtnla>l Suepas Suel Suero unplueuaur ur8uap
e.Kuerct reda: ue8uap qaloradp EtBp Euaft>l prlauad uelSurualuau Surl
nErB uegepnrua>l uz>lJesepJag
ladurs uaruela ueqrpurad Eutrurp Surydurs
NEIE )NI1<II^MS g)N{INTANOS
qEIEI

2NITIWVS TVJNEOI)CV

$.V.)

'ueeqesnrad

:afuueu lrJuf,uarre/dp 3ur1 '0S = IJJa{ uup ,09 Suepas ,07 = resaq ureqesn:ad
.%0E
ladrurs E>lrru ue"rlesn-rad qnrnlas elulelueq = 000I = N nBIB)
IIre{
uep 'o/o1e Suepas 'o/oOZ fisaqrnsnpur elupsryztl .(eron1) qeref eprd ue>ITBS?pp

ladures urruela

tt

rlmplueq puerurp Surldues WFI gNIT(IhlVS gJonb

Qt)

uenpqrPued :,

42


HAL.HALYANG TERCAKUP DALAM DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang baik akan menjamin bahwa penelitian dipergunakan unruk
menjawab beberapa perranyaan dalam proses penelitian, yaitu :
(i) Yang berkenaan dengan rumusan masalah penelitian
. Apa masalah yang akan dipecahkan? Data empiris apa yang mendukung
adanya masalah?

o
.

Latar belakang masalah yaitu alasan singkat mengapa masalah tersebut
harus dipecahkan? Akibat negatif apeyang ditimbulkan kalau penelitian
tidak dilakukan utnuk memecahkan mxalah tersebut?
Apakah perlu dilakukan studi pendahuluan sebagai penelitian eksploratori
(exploratory study)?

(ii)

Yang berkenaan dengan teiaah pustaka

o

Teori

-

teori apa saja diperlukan yang berkait dengan jenis variabel dalam

penelitian?

o
.

Dimana peneliti memeperoleh teori-teori tersebut? (Buku ajarltext booh,
jurnal, thesis, disertasi?)
Apakah sudah ada penelitian sebelumnyay^ngrelevan? Bagaimana bentuk
kerangka pemikiran penelitian? Model penelitian yang dipergunakan?

Terdiri dari satu persamaan seperti analisis regresi linier berganda atau
persamaan simultan seperri structural equation modeling (SEM)

(iii)

Yang berkenaan dengan rincian penelitian

o Apa tujuan penelitian? Eksploratori, diskriptif atau pengujian hipotesis?
. Bagaimana tipe investigasi (hubungan yang akan dicari)
. Sejauh mana interferensi peneliti? Hipotesis apa saja yang akan diuji?
. Bagaimana setting penelitian?
o Unit analisis yang akan dipergunakan (orang, barang/benda, unit
organisasi)

o

7aktu penelitian? Dalam waktu tertentu dengan menggunakan "ross
section dAtA" = data yang diperoleh pada suatu waktu tertentu atau " time
series

data" = data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu yang disebut

data longitudinal.

(iv) Yang berkenaan dengan pengukuran
o variabel penelitian apa saja yang dipergunakan? (lihat uraian lebih lanjut
tentang variabel)

o
o

Bagaimana mengukur variabel (variabel manifest sebagai indikator dari
variabel laten yang tidak bisa diukur secara langsung)
Berapa besar sampel penelitian (= n?)

'elurcSeqas uIEI uep 'w Z = e(au 8uefurd'1uc
Sg'Ll) r3fiurr'p1 E,Eg)
,snonunuor
lzrag luadas urgecad a13ue [Qure8uau eslg Suel
IrqBuB^
laqerren (llr)
(I =
E = SNd uep Z = 8urry rrsertr.S
IEU0TSEN Else,^as :ue,relrey
, = {ElEg '9 = eulJ 'Z = oPEueW'I = e-,1,ref : n>lns
'9 = eYPnB/nPulH'Z = uslslDl'I = TUEISI : rur8t elupsrltr
'uo8arel Z rrep r{rqal
'urqecad Esrq >lEpn'repq n13ur fi<lur8uau esrq rlueri Qtansly) rrrlsrp laqerren (u)
'I = nlnras ]Eplr '0 -- nfnras 'I = efralaq
'0 = n33ue33uaur Ilesnr = 1'sn8eg Surreg = 0 (DIEI-DIEI = I'uendrua;ad = 0
ruadas pllu Enp r:o8err>l Z urp Irlprer Suel '(snoruorcc1uy =) lurrunp IaqBrrBA (f)
HAVHVA S'/V T
7

fSoToututtal Surruer g ue6eq leqrl Ieqerrr^ rsruyap rcua8uayg
'ueglleuad loqeyeA lseslpuolsetado 6ue1uq ?T qeq - gns

;uulupur8lp urrrlauad urrodq >plueq ederag
eururrcSrg
'ue.tode1 teruJo;

.
.

irsBtJasrp 'srsaq]

{nlun

'uu.a,rntull/lsruaP?>le 'ra(eue141 ilBnqrp uerodrl e(rs eders >lnlun .
uelulauad uerodrlad ue8uap u"trc>lraq 3ue1 (ua)
isnsnlPl nelE tunlun IEJISJaq UEJeS .
iuolrraqrp u?>l? utres eders epuciai,l o
i

srsrr,u, rrs'q

u*rres'*,'

ffil:#,,ji*ffi ",":ffi ";,,^,

i'I6USIT 'SOI M INEIAE 'SSdS iur>{Eun8.radrp uery Suel ede atumgfog
urleun8radrp ue>IE Surl srsllrue apolai [
'(,{rr" € 'qere Z 'r{EJE I laqer) 2eiep rsElnqet }euroJ rurrule8eg
EtEp srsrleue ue8uap ueeua>lraq

.
.
.

3ur1

(,r,)

(utrruauad uerodtl qayoradrp rcdures
'ue1n1.radlp uentlauod nt>le^ ELUEI ede:ag ;ue1n1radry eletq 'r8euar edereg
(uapnqas 'eluurc1 SurTdrues nvw Suqdutas ruo?upt ya{1taas new Suqdruas
ruoyuyr aflru1s);uu>pun8radrp Suel SuqdruasF*p utpdurnSuad apotalAl
erep

uelpdrun8uau Intun uarunJtsur rururcSrg
lue4ndunlrp snreq ufes ede eruq

.
.
.
.

uEnlrlrlEpusd :l


Didalam elsperimen ada variabel kontrol dan extraneous

(i)

Variabel kontrol ialah variabel yang dikendalikan oleh peneliti agar tidak
memPengaruhi hubungan fungsional antar variabel. Misalnya pakar ternak
mengadakan penelitian dalain laboratorium untuk mengetahui besarnya
pengaruh sejenis makanan terhadap kenaikan berat sejenis rernak potong
sePerti ayam.

Suhu / temperature dalam laboratorium tak boleh berubah/tetap. Jadi bisa
disimpulkan kenaikan berat badan ternak, karena jenis makanan rersebut.

(ii)

Extraneousvariable ialah variabel yang tak dapat dikendalikan oleh peneliti dalam
suatu eksperimen. Variabel ini bisa menimbulkan pengaruh yang mengaburkan
(confounding impact) dalam menguji pengaruh atas variabel, misalnya kondisi
kesehatan, model dari pasien rumah sakit yang

diteliti.

Didalam hubungan antar variabel ada variabel dependent, independent,
intervening, dan moderating.

(i)

Variabel dependent disebut juga variabel output, Lriteria, konsekuen, tergantung
/ terkait, tak bebas atau variabel yang variabilitasnya dipengaruhi variabel lain.

Atau variabel yang dipengaruhi variabel lain, diberi simbol huruf Y. Suatu
masalah sering disebut variabel dependent, misalnya hasil penjualan menurun,

(ii)

produktivitas karyawan rendah, penjualan saham di BEI menurun.
Variabel independent diisebut juga variabel stimulus, predictor, antecedent atav
variabel bebas dengan simbol X yaitu variabelyang mempengaruhi variabel lain
yang disebut variabel dependent Y. Variabel X mempengaruhi Y Y dipengaruhi
X atau Y tergantung pada X.
Misalnya

Y=penjualan,X=harga

{

= penjualan, Xl = harga,
beli.

= biaya promosi,

= daya

Y = penjualan saham di BEI, X = laba perusahaan
{ = penjualan saham di BEI, X, = laba perusahaan,
bunga deposito,

4

(iii) Variabel intervening dengan simbol

I,

=

= harga ralas.

disebut juga variabel antara arau
mediating ialah variabel yang menghubungkan variabel independent pada
variabel dependent yang dianalisis. Pengaruh variabel independent terhadap
dependent melalui variabel intervening disebut pengaruh tak langsung (indirect

'(truttsuot)

{Er}suol nete (apuqtra ruata1) U51il5iler.re,t- tngesrp Suns8uel Eref,es r3qrlral >lgprl
Suel laqerre^ uup isTlEEU IrqEuE^ nEtE rn{nrp Suns8uzl esrqperlrlrrr IrqErrE^
pr(uaru ue>lepaqrp IagBrrE^ EfuU?Tn-]u-5qE5d nElE EiEIlElnTflfru-td uDIrBSepraB
'ue8urcsrad

lpefrar nrp>1 Surrnryag Esrq ue>lreua>l rdrrar uele .1rcu ;1 ,>lleu

X nEIE)

ue8urcsrad lpe(rar = ytr

urpn(uad IISEI{ - tr'lsouro:d elelq = y
'la/!er qrqal zlq ur33ue1a4 'elq >ppp Suel ue88ue1ad eprd rrep 63un
qrqalSuel ueue,(e1ad ruru qrlltueru ele1ur38ue1ad elupsrur (ry) 'epaqraq
Suel ue88ue1ad prsos Eterls >lntun Bpeqraq ue>IE I
'ue88ue1ad

depeqrar 1q

gnrr8ua4

szuplol = 1'ueuet(e1ad nrnru

'[BISos ElBrls/[Brsos snlBls =

=

y

Sune:apou = w qoluo)

',,1ta1{a &uqaoporu,. lngasrP qeualradtuau

nrp>1 elulrleqas ,,ua[a &u$r1&uo,,: tnqrsrp lenlradrueru

eluleduep nele)

dEPBqJer X IJEP r.lnJeduJo EAuJEseq nEts I uEtsueP X EJE]U? ueaunqnq EAulEn>l
lqnre8uadruau Surd IagErrE^ r{EIBI 'I I Ioqurs urSuap Sunerap-68 laqzlrcn (,rr)

(tr depeqrar

I

EpE Euerc>l

relSuluau

uzp 'tr>lSutuau tr'rzlSuluau X nEIE)
uapuadapur = I <- (X'I)J = I
I <- (*)l = I

l

qnre8uad trn>lradruaru 1) ueelecradal =

y

uDIBIIros

uapuadap =

'X l{nrt8uadrP ruerel

mpu-il5P IegErrB rc3ugas uEp I IeqErrE^ lgnre8uaduraru EuerDI 'uapuadapul
'Qtt&
IagErJE re8eqas nllel 'ueutrad znp redunduau Suruaa:alur IaqBrrBA
uBninr{BPuod :l

Petunjuk Praktis Penelitan llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

(i)

Variabel terlihat (obserued uariable) ialah variabel yang bisa diukur secara
empiris, disebut indikator.
Variabel terlihat merupakan pencerminan atau refleksi variabel laten yang
tidak terliaht. Seperti membeli berkali-kali refleksi loyalitas; pendidikan yang
tinggi, tempat tinggal di daerah elit, penghasilan yang tinggi refeksi orang
kaya. Loyalitas & kaya = variabel laten, variabel terlihat diberi tanda kotak dan/
persegi panjang

(ii)

Variabel laten disebut juga konstrak (construct) sebagai konsep abstrak, karena
tidak terlihat, tidak bisa diukur secara langsung, pengukurannya melalui
indikaror / variabel manifest. Variabel laten diberi tanda lingkaran atau oval :

Oidrlr- model structural terdapat dua variabel laten yaitu el'rsogin dengan simbol
huruf ( (= Xi) dan endogen dengan simbol huruf : 1 = eta. Anak panah bisa berasal
dari eksogin ke endogin atau dari endogin ke endogin. Variabel eksogin selalu
berperan sebagai variabel independen yang memPengaruhi.
Sub = bab 3.5 tentang insuument pengumpulan data. Bisa dilihat dalam pembahasan

tentang validitas dan reliabilitas.

Contoh Operasionalisasi Variabel Penelitian (Sumber : M. Yani, 2008)

:

3.3. Operasional Variabel Penelitian

l)

Pelatihan

Definisi Konseptual

:

Pelatihan adalah proses sistematik yang mengubah perilaku karyawan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berhubungan dengan peningkatan
kemampuan dan keahlian karyawan. Pelatihan mempunyai tujuan tertentu yang
dapat membantu karyawan meningkatkan kemampuan dan keahlian khususnya
yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan'

Definisi Operasional:
Dimensi pelatihan meliputi materi pelatihan, metode pelatihan, dan

evaluasi

pelatsanaan pelatihan. Indikatornya adalah kejelasan Penentuan sasaran pelatihan,
kesesuaian arau manfaar praktis materi, kesesuaian komposisi materi yang
diberikan, jumlah materi yang ditawarkan, ketepatan metode yang digunakan,

ketepatan penggunaan alat Bantu, banyaknya metode yang ditawarkan,
penggunaan metode pembelajaran, instruktur menguasai materi yang menjadi
ranggung,awabnya untuk diajarkan, instruktur menguasai teknik berkomunikasi
instruktur memiliki pengalaman mengajar, instruktur mempunyai

secara efektif,,

6d

rJaleuI Iesen8uau

rrareu

lprfuaur Suzl

eluqr.trel 3un33uer

Inlun Eluq? r?r
3un33wr rpe(uaur

uE>llBl?rP >[nrun

uE)IrErErP

Sued

ueesen8uad rslSurT

.

rnl{nrlsuI

uBrllrePo aPolerr
ussun8Suad

8d

uEr{pBIad

relSura .

apotaur ueeunSSue4

.

usrlJB{r?rtP

uelrenztlp Suel

Suel aporaru

Ld

eluler(ueq rr13ur.a

.

aPolaur

nruBq

uurpun8rp
Suel aporaru
ueredaral rulSula

.Ed

rely ueeunffluad
ueredaral rv13u11

9d

er(ulelueg .
ruuEq

rery uerunffluad

.

uetedatay .
rnDlnJtsul
tIBP

.

ueryun8rp Suel
apoleu ueredaray

unlJElhErrP nuB^
lrareru e,(ulelueg

vd

ueredaral rr13ur1
rrateru rsrsodurol
u?rtnsasel ru13u1a

Suel rrareur

uBrlD?lad

aporel4l

(Z

rIEItun[ .

u?Pnseso)

.

.

IJA}EIU

rjat?tu slDPJo

aPo)

.

u?)Ire1lEtrP

.

ue)lrrsqrP du"
rrateu rslsoduo>1

uD{ueqrP EIrB^

e<7

srrryrd ret3urru

t?qu?ul nslB
Zd

u?rensasal re13u1a

.

n?l? u?IEnsesa)

u?qrrEIao
u?Jases

Id
rilf6uv

.

uEr{llEIeo

upnluauad

uEJEses

rq8ula .

uesele(a1

uBrruIn

utnluauad

!sp,l-!slx

t'l

(IX)

u3r{ltEIad

ursela(ay .
rots)ITPuI

leqPuP

rrat?W (t

uEr{ltEIad

laqelrB^

IsuaurICJ

laqel

rrnlrraq rr8Bqas 7'I IaqEI

uTEIBP

uDlrsDlgrlu3PrrP ledBP rul usllrlauad laqeuel'lurepuaru u?P sela( qlqal

Iuedas

Inlun

'lelerelseu r8eq rw3ueru urryelSuruaur utp 'lsrsuaduo>1
ueltrlSuruaur'ueurdru5uadal r(rauH ueryelSuruatu'uemrndel fl<lue8uau
urepp wdapea{ 'raurrl uuryrlSuruatu 'lqag epda; Irrotu ut>Itr>ISutuaru
'rstporuole uewltlad unluequrou uenduretual'Isuelsga ue>prlSuruau
'e(:a1 seurrlnpo:d uqrqSururur 'urn(nr rcdeoueur urcpp Iseslue8ro qelo
rdepeqlp Suel ueqepsuur:ed-urqepseurrad lnqera8ueu rnDlnrlsur'e[ra1ac1
ueqp"lad etrasad ered euerurp tsestue8ro Suutuat IepBuaur Sutl uengera8uad

Ln

uBnlnqBPuod :l

48


.

Instruktur

'

menguasai teknik

.

berkomunikasi

secara

.

efektif
Tingkat
secara

pengalaman

.

P10

penguasaan teknik

berkomunikasi

efekdf
Instruktur memiliki

Tingkat

mengaiar

Pll

pengalaman

mensaiar

Instruktur
mempunyai

'

Tingkat

P12

pengetahuan yang

pengetahuan yang

memadai tentang

memadai tentang
organisasi dimana

organisasi dimana
Pelatihan bekerja

Pelatihan bekeria

Instruktur

Tingkat

mengetahui

pengetahuan kan
permasalahan-

permasalahanpermasalahan yang

permasalahan yang

dihadapi oleh
organisasi dalam

dihadapi oleh
organisasi dalam

mencaoai tuiuan

il

Evaluasi

'

pelaksanaan

mencaDai tuiuan

Meningkatkan
produktivitas kerja

'

Meningkatkan

'

efisiensi

o

Kemampuan
memberikan

Meningkatkan

.

Meningkatkan

.

.

Kecakapan dalam

.
.

mengambil
keputusan

Meningkatkan
kinerja
kepemimpinan

Pl5

eGsiensi

Tingkat

Pl6

oelavanan

Tingkat

Pt7

peningkatan moral

karier

.

Tingkat

kemampuan
memberikan

moral Kepala Seksi

.

P14

peningkatan

pelayanan

.

Tingkat
peningkatan
produktivitas keria

pelatihan

.

P13

Keoala Seksi

Tingkat

P18

kemudahan karier

Tingkat kecakapan

P19

dalam mengambil
keDutusan

.

Tingkat
peningkatan
kinerja
kepemimpinan

P20

6t

DrIJrrrd

/002 rrqoqo
'LJrsurl

'iEtr?r{?f

trur:el uE{durnguJru eits 'rluuenlurc uEp uentrpJd srt? 'rur urruyaued

rSeq e,iur8:tr1 rt]IUrrl >lupn tuei utntutq ueltdn.::ur uelr:aqrp Suri r:eqr.nri denaq
'Itrr trlleJ-1s :P57ng1ppdeg

un{Bst-rrp 8ue,( rsrpuol uESuJp rtnsrs rlelepE

uurru Suti ueqe.nr( uep 'i?urq

q"{rpe rps/nqJ7rydeg qalo u"Irreglp 8Ur.{ uEqE.{E( Enur.s EluurY 'elu-rn[nfas
Suel uzge.r,rrf ut>{rrrguraul ur?pp ngrr-n8tr nrtr tnl?l n1:ed 1ep1l rp57nq171edeg
ntr rrtp eltru 'undeutul IrEp n"t? u"selt Ir?p rBoio>1rsd srl unlnq IuI .Iauolsan)
'ur{Erp)sip qeler Surd -r3uorsanl rsiSueu; )intun lpSlnqlTltdeg EAuETD{
uor{ourrLU ElEs try1r1 'u[.rauru epedelulselrldrul Euas'"{ray rs'u,r,rto;41 drpeqrar
ueuldruluraday uep ueqpulad gn.rr8ua4,, Srietu.;t uerlel ue$uag 'lulouolg
nru]J rorrlo0 rpnrg urr.rEord M rrsauopul EptsJJd selrslJ^run tue(:tstrse.1
ur:3o:4 rprd rsrl.rasrp edn.roq :lr;1: seEnl rrcunsniuacl rttstlnuad rl8ut: rutyrg

'tEruroI-{ ueEuag

tedru:r rg

,I uld

uzr{r]"l3d ll.r3srd

nqlppdrg
'gr1 eptda;
salJJg

nt?S : ue;rdruel

Jouorsan) uersr8ue4 u"uor{ou-red

:

I"qlJad

UVINVSNAd

:

tn{rrrq irgeqas qeppe elurauorsarul r{otuof,
l{otuo3

lauorsan{ urunsnluad lntun ueqeq rt8zqas

sEte rP IaqEITEA IsDI-Isrr Iaqet

lerualul PIPIS laLupd PlPo : Jequrns
tt>IEJs/lsEru

r8rq rergunu

urrzlSuruod

roprtlstur

rrrguuu

r8eg

urlalSuruayq .

ru13ur1 .

ZZd

rsasuaoruol

rsBsuaduo{

ueral8uluad
le13ur

rzd

T.

ue1e13urua61 .

uBnlnr{BPuad :l

50


ANGKET PENELITI.AN
1. Data

Responden

a.
b.
c.
d.
e,
f.
2.

:.............. Thhun
Umur
: [aki-laki/Perempuan
Jenis Kelamin
Pangkat/Golongan :........................
: ......'.................
Pendidikan Formal
Pelatihan Yang Pernah

Dikuti : .........................

tamaBekerja

:..............Thhun

Petunjuk Pengisian Angket
a. Mohon diisi terlebih dahulu idendtas responden sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.

b.
c.

Mohon dibaca dengan baik setiap Pertanyaan yangada.
Pilihlah.iawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
pada satu alternatifjawaban yang ada.

d.

Bila terdapat kekeliruan, berilah tanda sama dengan (=) pada jawaban
yang sebelumnya dan berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban
yang lainnya.

DAFTAR PERTANYAAN
KUES TI O N ER
Kod

PELAII HAN

Pertanyaan

(PES ERT,A.NYA

KEPALA

S

EKS

I)

Tanggapaa

Materi )elatihan
P1

Bagaimana menurut anda,
mengenai kejelasan penentuan

Sangat
Jelas

Jelas

Ragu-ragu

Tidak Jelas
Sangat

Tidak

sasaran pelatihan ?

Jelas
P2

Bagaimana menurut anda, men. Sangat
Sesuai
genai kesesuaian materi pada
pelatihan dengan pemenuhan manfaat praktis dalam
menghadapi tugas kewajiban

Sesuai

Ragu-ragu

Tidak Sesuai
Sangat

Tidak
Sesuai

sehari-hari
P3

P4

Bagaimana menurut anda, men- Sangat
Sesua'i
genai kesuaian antara komposisi materilkurikuium pelatihan
dengan pemenuhan persyaratan
tunlutan kebunfian organisasi

Sesuai

Bagaiurana mengenai ketepatar Sangat
kuantitas nrateri yang ditaw'ar- Tepat
kan dalam pelatihan?

Tepat

Ragu-ragu

Tidak Sesuai
Sangat

Tidak
Sesuai

Ragu-ragu

Tidak Tepat
Sangat

Tidak Teoa'

-sge

uel

)Fpll

qlqel qnet

uersge

{epp q}qe'I

Ef€s Br.uBS

uersgg
qnef

qtqe'I

qlge'I

uorsga

euBqrlelod 4rulr8ueur
Epuv quloles'ue{lrsBr{rp 8ue,(

eftel

rsuersoJe suetluu8Bg

sel,rrqnpord euuutre8eg

qn€_[

qlqe'I

pn{r8ueur qelalas'epuy ufral

glge'I

t33ur1

qep

-ueu qrqa"I

s[Es ?ures

's

Id

a ueqrleled

I;nurl

gepueu

qlqel qnef

'?td

uPqq?led u??u?$l?led rsenie^g

c

usntnl

edecuaur urulep rsesrue8ro qalo
Id€per{lp 8ue,{ uequleseured
-ueqelesetured eped ueqrtele4

uEnq

-epBuo6
r{rlIruaur

ueqqeled euesed ered euerurp

-e1e3ua6

rsperu r?peulaIAI
Jnqrulsur uengelatued reueS
-eIl{
'ueu'epue
lrunueu eueurrcSeg
(, Bue{rq

uenq

{EP}J

rep?Er

.EW {?PIJ nBer-nBea

1e3ueg

r{rlrlIle[,ti

IsPII

rupsuI repeueIAI

rEpeur

-eW

{Pplr n8er-n8eg

-eN

JPt?AUEN

gBriled

ulnlag

ue{Ilel

{EPII nEer-n8eg

rsesrue8ro 3uu1ua1 usqrleled
rnplrulsur uenqeleSued reueB

lB8ues .uatu epuv ltunueu euerure8eg
t i{p€l0rr
peleBuau ruelep ueqrl?led rn,
ueureleB
-{n4sur uuurele8uad reua8uou.r
lu8uug

-ed.reg

'fld

,ZId

-uedreg

ueul
-eleBu

-e8uefueg

'upue lrunuetu euzunu8eg

Iid

Ies
-enEua141

i JplaJe erB3as rse{ru
.nuo{roq qgrlar eped ueqrleled
I?s
rn1>Fr1sur ueesen8ued reuo8
l3s -enEueI l
le8u€S 'ueur'?pue lrunuoul eueureSug
6 ue{r313rp {n}rm

{EPIJ
leBueg

rsesena

-uel/{

{eprl

nEer-n8eg en6ua61

Ies
-en6ue;41

'0td

z,(uqe.re [ 3un83uu1 rpe fueur
I?s Euef rroletu eped ueqr1e1e4 rn1

{?PIJ
leBueg

rsesen8

-uel/{

{eprl

r3s

n8er-nBeg enBuey4l

-znBue141

le8ueg

-{rulsur ueeser€ued reua8ueu
'epuy lnmueur eueurre8u g

'6d

6 ueqrlulao

ue.6ord ueqnlnga{ uuinlunl

rsnses

{"PIJ
rensas

lu8uug
renses

IEpu

n8ur-nBeX

renses

ISeUeA

-reg {eplJ

tsSue^

-reg 8ue.rn;1

ISBLI€,^.

nBer-n8e6

-r0g

teBueS

ueqnuaued ue8uep ueqrluled
epoletu uerensasal reue8ueur

'epuy lrunueur eueureSeg
e u"qp€l3d

ISSIJEA lees ueleun8redrp 3ue.( epolaru
-Jag
u,{u1e,(ueq'rserrel reue8ueru
'epuy lnrnueur euerure8eg
le8ueg

leoel

e ueqrtrBled

leprg n8er-n8eg

lBdaJ

'8d

-8ue1esrp lees eped nluuq 1e1e
ueeunSSued ue1eds1e1 reue8

leplJ
1ede1

'Ld

ueleJ?;

uaur'epuu lrunuaru euerure8ug

wAUBS

tedaJ

le8ueg

l3ooJ
IUP}J

'9d

i

leBueg

luda1
1ede1 4epr1

n8er-n8uy

1uds1

1e3ueg

uuluun8rp 8ue,{ ueqnelod
epolotu ueludele>1 ruue8ueru
'epue lnrnuaru eueutre8ug

'sd

rlu)llulsul uep uerl4eled 3polehtr

I9

uBnlnr{EPued :l

52
Pt 6.

Pl 7.


Bagaimana kemampuan Anda
dalam melakukan pelayanan,
setelah mengikuti pelatihan ?

Jauh

Lebib

Lebih

Baik

Bagaimana peningkatan moral
Anda setelah mengikuti pelati-

Jauh

Lebih

Lebih
Baik

Baik

han
P1 8.

?

setelah Anda mengikuti pelatiP19.

Bagaimana mengenai kecakapan dalam mengambil keputusan., setelah Anda mengikuti

pelatihan
P20

P22

Lebih tidak

baik

Jauh

Lebih

Lebih

Sama saja

Baik

Baik

Lebih tidak
baik

Jauh lebih

Jauh lebih

tidak baik
Sama saja

Lebih tidak
baik

Jauh lebih

tidak baik

Baik

?

?

Lebih

Sama saja

Baik

Lebih tidak
baik

Bagaimana dengan kompensasi anda, setelah rnengikuti

Jauh

Lebih
Tinggi

Lebih Ren-

Tineei

?

Apakah manfaat pada masyarakat menjadi meningkat,
setelah mengikuti pelatihan ?

Lebih
Jauh

Lebih
meningkat

Jauh lebih

tidak baik

Baik

oelatihan

P21

Sama saja

Jauh lebih
tidak baik

tidak baik
Lebih

Lebih
Baik

Bagaimana kinerja kepemimpi- Jauh
Lebih
nan Anda, setelah mengiukuti

pelatiham

Lebih tidak
baik

Baik

Bagaimana peningkatan karier, Jauh
han?

Sama saja

Sama saja

Lebih
Sama saja
meningkat

dah

Jauh Lebih
Rendah

Lebih menurun

Jauh lebih

menurun

(elurcSeqas urEI uep 'eluqelull purnI rselrlqnd gelurn('elurlrpurp 8ue.i
stlln>leJ elmyelueq 'eluuasop qelun( 'elueru.srseqrru qelunf l33ur r uenrn8ra4
(efule8eqas urEI uep 'rlueqel qrpunl
'e,(uurpn(uad gepun('elupporu r1e1run{'eluuer'relrel qeprn() ureqesnrad

(rlure8rqas

urEI utp 'zlutstunsuol 'elupporu uelnluequad 'elu;odrur rg rodsla qelurn{
'rlulsrgul ray8urr 'rlureperag Suen gqurn( 'elurselsarrul qepun[ 'rlurrrdal .rad
ueredepuad'rfuleuorseu ueredepuad'rlusrnl'ulmlnpnpuad rypunf e.re8ag

ISVSINV)UO

IINN

(IT)

(edurcSeqas urEI uep

rluteujurur 'Elueulrm'elulntun 'eluurrn>yn 'elueS.rzq) 3NefVB / YONAg ('l
(rlure8eqas urEI uEp '3un38uetrp Suel
eSrenla>1eto83ue rIEItun( 'rluue8unger qepun('eluuesenda>1 re18un 'eludrlls
'ululsa3ord 'rluplsos snrers 'elulqqoq 'uer(ra1ad ut8uedel 'eludnplq elelq
{nlun uErtnla8uad 'eluuelrstqSuad 'rluuelrprpuad ru13un 'rlurnun) )NtrrtIO (l)
r goluo3
(uauala rcua8uau ueSurrara>1 enuas) uaurala

HIIIul1p Suel pq-pq nere rrrr

/

reJrs qeIEI J1SRIJV711IJSIUSa;,1ygy;tr
'rsesrue8ro rgun 'Suerrq/Epueq '8uzto Irllauau esrq nrlauad elurrry

(e.,(urz8eqas urcl uep 'ueleprrts rrsed '1ueq '1aloq 'uerolsar 'tstradol lun trsed
'r33un uenrn8rad 'e33ua qerunr 'ueeqesn.rad 'err8au) ISVSINVDUO IIN1

(l[)

(e,(ure8rqas

urEI uep 'rqnpordruaru >lnlun utsau rc8egnq'auoqdyuaq 'nlndutol 'dordel
'Suegrat pdel 'orper 'Isllalat 'llqoru) DNVtrVg / VCNgg (ll)

'rnr1

pdrl

(r.(ulr8rqas uIEI uep 'Sutqrat lrrrresad Surdrunuad 'latoq nrutl

<>luEq L{EqESEu

'rlll.srsu{Bur 'ruer{Bs rlaquad 'ruelad '3urse sun} 'uu88ue1ad'uervrelrel)

DN1UO (t)
: qoluo]
'ueulauad

1a(qo ryu(uau Suel nrensas qe,r4 (&qdut?s tlun nert slslpue

uun) NEWATS

IIYI.tITUNfld IAIYTV(I
yr.ts r.tv,ts r{vr{vu fl d

t{vo ficoToNrruufl.t)

HruITSI VdVtIflflflfl

Petunjuk Praktis Penel.itan ltm'iah Untuk Menyusun skrips.i, Tesis, dan Disertasi

VAR!ABEL
Variabel ialah sesuatu yang dinilainya bervariasi, berubah menurur waktu untuk
mengetahui perubahan (= change) atau berbeda menurut rempat untuk mengetahui
perbedaan (= dffirence). Nilai karakteristik suatu elemen merupakan variabel, diberi
simbol hurufX atau huruf LATIN lainnya.

Contoh:
Elemennya negara, variabelnya

:

Pendapatan nasional, jumlah devisa

hasil ekspor non migas, konsumsinya,

pembentukan modalnya, jumlah uang
beredarnya, index harga sahamnya, investasi
nasionalnya, tingkat inflasinya, dan lain
sebagainya.

Elemennya mobil,

variabelnya :

Harga mobil, cC-nya, konsumsi bahan
bakarnya, umurnya, dan lain sebagainya.

Elemennya perusahaan, variabelnya: Jumlah karyawan, jumlah modal, jumlah
produksinya, jumlah penjualannya, jumlah
laban,va, dan lain sebagainya.

POPULASI (= N)
Populasi ialah seluruh kumpulan elemen yang sejenis akan tetapi berbeda karena

karakteristiknya. Populasi Qtopulatioz) berarti penduduk, kalau elemennya orang.

Jadi populasi tidak harus berarti penduduk. Dengan demikian ada populasi
perusahaan, populasi mobii, populasi pasar, populasi perguruan tinggi, populasi
koperasi. Misalnya seluruh perusahaan tekstil di Jawa Barat, seluruh mobil di
Jakarta, seluruh pasar di Jawa, seluruh perguruan tinggi di Indonesia, seluruh bank
di Sumatera. N = banyaknya elemen populasi.
SAMPEL ( = n)
Sampel ialah sebagian eiemen dari suatu populasi, n = banyaknya elemen sampel.
Misalnya N = 1000 perusahaan, diambil sampel secara acak (random) sebanyak 100,
berarti n=100, N = 2000 nasabah Bank Mandiri cabang Kota "X", diteliti sebanyak
200 orang sebagai sampel acak.

SENSUS ( = Parameter)
Sensus ialah cara penggunaan data, kalau seluruh elemen populasi diteliti satu
persatu, hasilnya (setelah diolah) merupakan data sebenarnya yang disebut

'eduur8unqrt 'eluueltseq8uad 'tfulnrun elurrrp 8uz-rg '(tsar8a.r u3ISUeoI uep (-r
=) rseururretep uersyeo>l '(, = ) ISEIaro{ ualsgaoI '(AX = ) 1sr1rz,,r ualsg)o{ ttradas
uersgao>l rc3eq.raq uvp Q8aluauadl asetuasnd '(aSu"tarta) ewt-ztet '(eror) qrpunl
rtrades ,t13ue InrueqJ3q urse>lSut; rrrp uelednteul IIlsIlEls 'lrdruas IU? uIeFC

Itdl,I3S llUV ylISlrVLS

'NvtilllNrd tlvlvo )lrsllvrs NvNVuld NVo lruv
'lpa{ qlqal elu ,.ro"ua 8uqdruas,,
rderar unle turs Suel elerq ut8uap elulrre 'ualsga Suel, Suqdutzt llu>lel Yl11ruaru
nlrad nl rrep DIBIU 'uzptlauad rlerq pgeru uDIEIUas lderar ut4e 'rorra Sullduts Ilf,a{
urwruas ladurrs ftsaq uD{rruas : dlsur.l4 ralatuz.rrd errp ur8uap atetultsa ?1"P EJEtuB
ueledn;aru 'ueerupad ElEp uEnrlatel relSurr rnln8uaur >lntun uzleun8redrp
qrsrlas

elueq 'qnrnladuaru leprr 8ue,( uetlllauad
ualqeqaslg 'urertl:ad errp rpzd lpt(.rat Suul urgeless>l I{EIBI to"ua Suqdutag

"totta Suqdruag 'ladrues uauala Illlauaru

UOUU' 9NIIdWVS
'ueerrrl.lad rc8egas'ladues

uetuala qnrnles rrtp Sunuqlp Surl pgu urlednraru (s eduer) ,,rIJsIl?1s,, 'ue8urpas
f,nsners nrull uelednreru (g ue8uap) ,<s3'!is!tpxs,, slr33u1 ESEI{eq TuEIEPIC 'ladues
'00I r88urr Sulpd tsetuasrad
{ltslralTere>l ue>pdnraru (atvu.ntsa) ueernlrad IEIIN
I"llu ur>I8uepes I r33un Surpd rsrodord IEIIN'SI'0 ='send lepn Suel qEqES"u
rs.rodor4 'o/oSl = o/o00l (000I/gEI) = send >ppn Suel qeqeseu Ur>IEIe>IIP '0EI BPE
srnd leprr Surl ,.y,, {ueg gEqES"u 000I EPt nEIE) 'IJEI{-IJ"I{as utdeltr:ad uI"IEPIP
uzrleun8radp ASVINS5Xg4 uopu?Pas snunr tuEIeP urleun8radlP Isrodord

%00I

uE>lrl")ilP
ISUOdOUd = ISVINASUEd Inq?14>lP nlrod
'(4 uwrurad ) rsrodord

uwrrlrad ]ogurrs uelednraur rdor 4 = '(rl uutrll.rad; ElEr-ElEr uw:l1rad IoquIS
(u?EJI>lJad
rrrp uelednrau eluyseq '1r11aup
rc3rgas Uvg X= pradas ' ,atprutrsa,,nElE
Suel u lelueqas ladues uauele rlueq nEP>l ?rBP uzlndrun8uad rrec qepr Bundur5
le1eutgse = )

'lsrpdod {nsuatIert>l tnqaslP
nlens
7

gNltdtrlvs

BBn( ratatue.red

rstpdod

rsprJEA relSulr ueJn>ln rc8egas 'zlureuaqas uEIJEA = ,o 'tlureuagas aseluasrad
'nltu = r{ rr:adas ',,JaJJluBJBd,,

rsrodord =

ss

d

'EluJeueges EIBJ-EIBJ IoquIS rcBrqas

qBIuII ueqllaued ur"PO {.nql?}S u?uBrad uep (d8olourtureJ)

qBI.RsI

edtroqag :;;

56

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

kemudian menjawab. Umurnya 30 tahun, penghasilannya Rp 15 juta sebulan,
tabungan Rp 100 juta. Ini merupakan data mentah. Kalau ada 100 orang ditanya,
kemudian dijumlahkan, dibuat rara-rara dan persentase, maka diperoleh data
statistik, misalnya dari 100 orang tersebur rata-rara penghasilan sebulan Rp 12,5
.iuta, rata-rata tabungannya Rp 95 juta dan persentase orang yang tabungannya
diatas Rp 100 juta, hanya25o/o.

STATISTIK ARTI LUAS
Dalam arti luas, statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan
dengan memperhitungkan unsur ketidak pastian berdasarkan konsep "probabiliry'.
Probabillty ialah nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan ter.iadinya suaru
kejadian yang tidak pasti.
Misalnya dengan tingkat keyakinan 95o/o, rata-rata modal perusahaan yang
diteliti antara Rp 97 miliar - Rp 103 miliar. Dengan tingkat signifikan 5%o, hipotesis
nol yang menyatakan bahwa kenaikan biaya promosi tidak mempengaruhi kenaikan
hasil penjualan ditolak!

PERANAN STATISTIK ARTI SEMPIT
Dalam arti sempit sebagai data ringkasan berbentuk angka, sratistik berperan unruk
menunjukkan adanva masalah yang akan dipecahkan. Misalnya jurnlah penjualan
menurun, produktivitas

kar1,21yx11

rendah, persenrase pelangan tak puas meningkat,

persentase karyawan pindah kerja meningkat.

PERANAN STATISTTK ART! LUAS
Dalam arti luas sebagai ilmu, statistik berperan sebagai penyedia Qtrouider) berbagai
metode, yaitu metode pengumpulan data vang efisien (teknik sampling), metode
pengolahan dan penyajian datai metode analisis data pengujian hipotesis; metode

perkiraan/ramalan interval. Begitu data yang relevan dengan tu.iuan penelitian
kuantitatif sudah diketahui, maka segera ilmu statistik berperan, bagaimana cara
pengumpulannya, pengolahannva, pell,ajianni,a dalan-r beltuk rabel dan grafik,
analisisnva, pengujian hipotesisnya. Statisrik sebagai alat penelitian memegang

peranan penting

di

dalam penelitian kuantitatif. Seringkali peneliti harus
berkonsultasi dengan ahli statistik untuk mengetahui metode sampling, metode
analisis, metode pengujian hipotesis dan metode perkiraan /ramalan.

'eln(

Iz'tI

dU = lryrr{

(awulusa) ur:urllrad EtEr-ElEr
(aputas utopua.t)

ueeluturrad ueerrl;ad tler-erer rpef
'91 ,02) = u/X =

= ,'Sl = tl6'ZZ'Ol

>1ece

o'X't'k'k'ry

ladruus IIquEIp rserlsnll

geloradrp

K

'(

=u

{ntun elqesryq

k '" "'k '" "1 "x : DNITdtr MS / 'IadI MS

:alauerrd uapdnrau = rl
ernf E1 'dU = elurruaqas Suzl r.IEqE$u rad

lpaq

ueerulrurad errr-errr lpef

'EI=0t l0Sl= N/I=

'I

(rl* = rl ; rlurcuaqes BlBr - ?ter =
rrnf gg1 dU = rnqrtrat Sutro 0I Ir"p tlprll ueetuturrad qEIUn[
(ern(691 'dU = ) '0(I = 6 + "' + 9l'OZ = o'X'"' + !4 +Iy =
(X BurSrS
= r'rlu.rruaqas gultun( = Ielot = J'0I = N p/s I IrBp I
=X =J
'6'17,'g'27'gl 'vr 'ol'Ll 'gl

'07,

: rn>lrreg re8eqas grldnr ueern( urepp trpaDl
ueetunurad r{Eltun( ErBp qrloradlp 'nresrad nres eduerrp r1eqeseu qnrnlrs nBIB)
'qerdn-r ueetnf tuepp'l al qeqeseu llpaq ueerulturad qelunf = ry
rsrpdod rc8ugas,,y,, {ueg qEqES"u elu:plueg = 0I = 51elupsrry

'"'" 'k '"'''

't 'k "x ' sosNas / IS"Indod

'lsar8ar ualsgro>l 'IseunuJalap uarsgao>l 'rsBIaJoI uarsgao>l 'rsBr.rEA uarsyao{
pradas uarsgao>l IEIIU leSrqrag uep aseruasrad 'rlrr-rter '(1erot) rteltun(Sunrrq8uau
e.(upsnu 'ntualral snIUnJ uapunSSuau ueSuap r{Etu?tu EtEp unlJ"sepreq q8ur
>lnruaqraq ueselSutr rrep uerydepuaur >lnlun uerer8al r.IEIEr EtEp gelo8ualaq
'elurr8eqas urEI urp 'drpl,{ uer{ntngal Suereq e8req rerecuaru 'nleq ezrrsrsrg"ru
telef,uaur 'Suernq lelrruaru '(pdrrltp Suerrg renu relSuoq) rnlSurlp Suer( Suereq
tetrf,uJru 'uerrte,fta1 e[ra>1 pseq tElef,uaru nreq ueme,ftDl rettf,uaru 'llaq pn(
IqBsuPJr lelBf,uaw

'lag"IJ"

IEIIU rsrBf,ueru n?lu usruela >lpslJar>[BJal lEl"f,uaru nElE

emuslrad7uelpe[3{ nrens : lrref,uaru >lnrun uerer8al r{EpI ErBp uelpdun8uay,q

V.TVO

frIVIfi[OCNfld t{VO
NIruNdIA[NCNfld I.ttTV


SAMPLING ERROR = "estimate - paramerer" = 15,4 _ 15 = 0,4
Besarnya persenrase sampling error = l00o/o = (0,4)l15 x 100%

= 2,670/o unruk

memperkirakan rata-rata permintaan kredit esdmate dikurangi parameter dibagai
Parameter.

T topi

merupakan perkiraan T (rotal sebenarnya)
(15,4) t0 = 754
Jumlah permintaan kredit sebenarnya dari l0 orang nasabrh Rp 150 juta
diperkirakan sebesar Rp.154 juta, besarnya sdm?ling error = estimate parameter =
Rp 154 - Rp 150 = Rp 4 juta.
Besarnya presentse samplirug error untuk memperkirakan jumlah permintaan
kredit= 411,50 x 100o/o =2,670/o
Sampling error akan menimbulkan risiko dalam pengambilan keputusan.
Didalam contoh ini jumlah perminraan kredit sebenarnya hanya Rp. 150 juta,
tetapi diperkirakan Rp r54 juta, terjadi ouer supply dana. Didalam prakteknya
sampling error sebenarnya tidak diketahui akan tetapi bisa diperkirakan. Untuk
memperkecil risiko, sampling error harus dibuat minimum (sekecil mungkin)
dengan menggunakan teknik sampling yang efisien, artinya dengan biaya yang sama
bisa diperoleh perkiraan dengan sampling error yang lebih kecil.
Yang ideal tentunya keputusan didasarkan pada data sebenarnya sebagai
paramete! melalui kegiatan sensus, akan tetapi cara ini sangat makan waktu,
menggunakan banyak tenaga dan mahal, maka hampir semua penelitian
menggunakan teknik sampling ( Supranto, J , ....)

roDlasrp Suedaf

(aederaq ueruelrad

ueg pdereq rnsnpur roDlrs rp rllraury

rreq)

rtuouole Jot{es uep pse e;e8au lnrnueru Sulse ppour qepun[

(;edtraq B AI'VAI
Suel unger 67) ue8uolo8 urp ufra>l Eseru ]nrnueur uer*e,fin1 qeltunf
(2ederaq 7 msed'?dereg

1 resedrp

y

Suerrq) uepnfuad redurar uep Suerrq suaf tnrnuaru uepn(uad qeltunf

'IllspalleJq Z tnJnuau Euer( 1aqe1 qeler (a;go1

rtom

onll

qere

:

qoluoJ

Z't leqej

(ira Ersg
75 'ederaq 19 Surl) ueryprpuad relSulr lnrnuaru uerrre,fuel qeprnf
(;ederaq B

IA'VAI

ue8uolo8) ue8uoyo8 tnrnuaur uer'te,fin1 qultunf
(;ederag unrlBl 0Z

> g 1 'ederaq unrler g 1 > Suel; e[ra1 esrru tnrnuaur uer'rrl:u1 qepun[
(;edrraq rrn( 91 dg sererp
dg >) uarunsuo>l rlaq rdrp rnrnuaru uepn(uad qepunf
'ederag ernf 61

ledrraq

Z

resed 'ederaq 1 resudrp) uepn(uad redurar lnrnuaur uepn(uad qepunf
(2edrraq

g 'eduraq y Surreq)

'e[es >111spa11p]El

urpn[uad qelunf

Huereq sruaf lnrnuatu

! ]pnueur EuBI laqpl qelel (a1qo1rton auo) qere

l't

:

qoluoJ

leq-pl

'1ger8 uep
IeqEl

{Uuaq

uTPIEP

ue4(eqp ueuauad

IIsBr{ 'EIEP ueereqruad U?>lqBPnuratu

{ntun

VJV(ITIYIfVII{fld

Petunjuk Praktis Penetitan llmiah untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

Tabe t4.3 arah (fhree way toble menurut 3 karakteristik.

Jumlah penjualan menurut jenis barang dan tempat penjualan dan
daya beli konsumen)

Contoh

Jumlah karyawan menurut masa kerja dan golongan dan tingkat
pendidikan)
Jumlah modal asing menurut Nnegara, asal, sektor ekonomi dan
provinsi)
(Supranto, J 2009)

A. ANALISIS DATA
kuantitatif, analisis data dapat diartikan sebagi berikut :
Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel, katakan X dan Y untuk
mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian menyimpulkan. Misalnya
dalam waktu yang sama karyawan A bisa menghasilkan 9 unit produk dan B
hanya 6 unit. Selisih hasil kerja 6 unit, rasio 1,5.
Kesimpulan :
A lebih berprestasi dari pada B, karena kemampuan A 1,5
kemampuan B

Secara

(i)

Saran

:

Keputusan

:

A agar dipromosikan
Tergantung kepada pimpinan, mungkin selain prestasi
pimpinan juga mempertimbangkan faktor lain, seperti
perilaku, misalnya atau kemampuan kerjasama dalam suatu
tim (a team uork)

(ii)

Memecah atau membagi suatu keseluruhan (wholeness) menjadi bagian-baigan
atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat mengetahui komponen

yang menonjol, membandingkan 2 komponen untuk mengetahui selisih atau
rasio atau membandingkan setiap komponen dengan keseluruhan.
(iii) Analisis juga bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari satu atau
beberapa variabel bebas

X

terhadap variabel tak bebas Y. Misalnya besarnya
pengaruh kenaikan biaya promosi (=X) terhadap hasil penjualan (=Yl. Satu
variabel bebas X mempengaruhi satu variabel tak bebas Y. (analisis regresi linier
sederhana)

Contoh lain. Besarnya pengaruh biaya promosi (= a,;, harga

(),

dan daya

=) terhadap hasil penjualan (=Y). Lebih dari satu variabel bebas X (=ada
tiga) mempengaruhi satu variabel tak bebas Y. (analisis regresi iinier berganda)
(iv) Analisis Multivariat, melibatkan banyak variabel.
beli (

'laqerre^
lelurq ur>lt"qrlaur'regrzrpp;A1 slslpuv (,tt)
(zpue8raq rerurT r$rgar slsrpue) tr wqaq {Er IaqBrrE ntes lgnre8uadruaur (e8n
Epr=) X segeq pgBrre nlBS u"p qlqa-I '0[=) uepn(uad psrg drprq:ar 1ty= ; rlaq
elep uep '(za) e8.req '('X =) rsoruord elerq rpre8uad eluresag 'ulEI rlotuoJ
(eueqrapas

rarurl rsar8ar slsqeue) tr seqag {Er I3qBrJB nres lqnre8uaduau X seqaq Ieq?rrEA
nlrg '(tr=) urpn(uad llse! deprqrar (X=) rsouord elerq uelreual qnre8uad
elu:esag edupsryg ' szqaq IEt IagEuE^ depeqrar X seqaq lagerre^ ederaqaq
n?t? ntES r.rep gn.re8uad rluresag lnqera8uaru >lnrun uen(nrrag e8n( slslpuy (u)
'uur{nrnlasa>l ue8uap uauodurol derras ualSulpueguau nElE orsel
nzlr r{rsllas rnqeta8uau lnrun uauodruol 7 ue>lSuryueqruaru '1o(uouaru Suel
uauodruol rnqera8uau redep rt8e lr3a{ r{rqal Suel uauoduol-uauoduo>l nel"
ue8reg-uer8eq rpe(uaur (ssaualoqm) ueqnJnlase{ nrrns r8rqruaru nE}E r{Ef,aurary (u)
(1tom u,ruat a) wn
nlEns ruelrp eruesefta>1 uendurerua>1 nere elupslur 'nry1rad
Irradas 'urEI Jor{EJ ualSutgrulrraduaru e8nf uruldruld
rsrlsard urelas uq8unu 'ururdurd epedal Sunrur8tal

urllsotuordrp re8e y
g uenduerual

: uesntnday
:

UEJES

: uepdrursall
g'1 y urndrurtua>l Euare>I 'g eped lrep rsersardraq r{rqrl V
'E(I orsrr'ryun 9 u(ra111seq qlslas'rrun 9 rlueq
g utp >lnpord rrun 6 uelyrsrq8uaru Bsrg y uur,ne,ftal uurs Sued nr{B^. ruepp
rlupsllztl'uelpdurr(ueur uBlpnua>1'rluolseJ nBtE e,(ugls{as mqera8uaur
Inrun I uep X Eue)prq 'laq"uel BIIu Enp ntr" leq enp uelSurputquray{ (,
unlruerp redup erep srsrpue ]lrrrpurnl erBf,as
: rn>llraq €eqas

V.TVC SISITVT{V

'

(laqurrerr Enp srsr[ErrE

ueseqequrad lEr{rl) BuBrIapas Jaru{ rsar8ar ?? rsBlero{ srs{euB lnqasrp Suel ru1 .rsa:
r wSuap u8n( 'rsarSar uarsyJo>l l(n3ueu n?re lsar I u"8uap ,1 seqaq >ler
IagBrrE^ uup

X sEqaq IaqPIJE^ Er?luE ISEIero{ uarsgeo) = OHU = d I{n8uaru lset I netE tsar Z
ue8uap ('.I-t.I) '(Zil lrl=) BrBJ-EleJ Enp r{rsrles r(n8uaru >lnlunJneJtdruol lasrr urelep
elqesru,,s1sr{1auo alpupa?Q. ueleun8rdtp .l5ti?ilfi-Tfrp u?)peqrleu nEIB)
'(lageurrr ntes srsrleue ursrgeqruad reqly) rsat I netr
$et Z ur8uap (4 'rl) asuruasradTtsrodord rurs nEtB BtBJ-ElBr nres l(n8uaru rlupsrru
alyu?nun,, : urryunS.redrp ]Seppfi-ntrS uu>lrtqrlaru elueq nEIBX
'u"llnIUrs
,,s1sr(1auu

EJE3as

eturs Suel rers eped srsrleuerp uury Suel IJq?rJEA elurylueq ,erurlre4
:

VhIVS 9NVA

IWS

VOVd SISI-IVNVIO ONVA]38VIUVA VANYVANVg
:

'ser"rp

1eq

vtfvlu3d

e8rr ue8uap pn$lerurp Suel.ede unlrern EIDI

;eluerrp srua( ede nery '(;orser/p Jetul 'FurpJo 'punuou)
isrsrpuerp ue>p Sued laqerft^ rrBp urrruIn8uad te18up EdV
7 uerrrl.rad lenqruaru uep srsarodly I(nBuaul

JII{npul nere 3rrdlqsrp

:

rrBtrAi

eBna;

P Jelur UEIETUEJ
elurur '(prsuara3ul)

EJEfes srsrlaue tunquJaur

iuErlnlurs

Suel nrltm

uap rtrTeued :

Enpe)

EJe3es uBsruEsJag

tuBpp srsrleuerp ue>p Suel
: EruelJad
IaqErrE^ elu1e,(ueq ederag
rrrp srsrleue epolJrx uelntuauaur Suel

: nlrrd 'ueleun8radlp snreg Suel

ieg e8n EpE'(966I 'rp'E a{ Ispe) IilH 1vrEr3 r}{'qcrordde parldde uy'q:reasaX
Suiralreprtr elurulnq ureleprp lo1le1 'g sauref utp reeuury '3 seruoql tnrnuary
apolau ureunSSuad ue>lntuJueu Suel errp sluaf elurq ue]nq
'renses 8ue.,t srspue

rrrlural

purilriauad nt?ns ruEIEp uapunS;adlp snreq Suel,ede Blep srsrpue epotery

iMI.LITflNIfld

IAIrTVO .Lvdfl.t Cr{V
SISITYT{V XItDIfl.t
NIVN.I,T{ fl N Ud .TYITVIS


Kalau melibatkan lebih dari dua variabel, dipergunak an " mubiuariate analysis" ,
misalnya dalam analisis regresi linier berganda dimana ada lebih dari satu variabel
bebas

X mempengaruhi satu variabel mk

uji menyeluruh secara

bebas Y. Ada

uji parsial dengan t test dan
F test (lihat pembahasan

simultan/bersarna-sama dengan

analisis banyak variabel).

KEDUA

:

AArAtlSrS Di s kriptif LAWAN I nd u ktif
Analisis diskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sesuatu misalnya
pimpinan suatu bank ingin mengetahui berapa rara-rara permintaan kredit
pernasabah, rata-rata tabungannya, berapa persen nasabah tidak puas terhadap

mutu pelayanan, berapa kali frekuensi menabung per tahun, berapa simpangan
baku (standard deuiation), dan data ringkasan berbentuk angka lainnyal
Anaiisis induktif (inferensial) bertujuan untuk menguji hipotesis dan membuat
perkiraan interval tentang suatu parameter (karakteristik populasi) dan bermaksud

menarik kesimpulan tentang karakteristik suatu populasi dari mana suatu sampel
diperoleh. Misalnya menguji hipotesis bahwa rata-rata tabungan per nasabah
pertahun = Rp. 150 juta, nasabah yang tidak puas terhadap mutu pelayanan sebesar
10o/o, rata-rata permintaan kredit per nasabah per rahun = Rp. 1000 juta. Dengan
tingkat keyakinan 95o/o, rata-rata permintaan kredit per nasabah per tahun anrara
Rp 970 juta s/d Rp. 1030 juta.

KETIGA

:

TINGKATAN PENGUKURAN VARIABEL (JENIS DATA)

Ada4 tingkatan pengukuran sebagai variabel yaitu skala NOMINAL, ORDINAI,
INTERVAL DAN RASIO.
Skala NOMINAL yaitu angka yang berfungsi hanya untuk membedakan,
sebagai lambang atau simbol. Urutan tak berlaku, juga operasi matematik (= X: + )
tidak berlaku disebut data kategori atau non metrik.
(jenis kelamin: laki-laki;= l, Perempuan = 0, agama Islam = 1, Kristen = 2,
Hindu = 3.
Skala ORDINAL ialah angka, selain berfungsi sebagai nominal, j.rg"
menunjukkan urutan, jarak tidak sama (peringkat = "ranking") seperti Bukan
Sarjana = 1, Sarjana Muda = 2, Sarjana = 3, Brigjen = 1, Mayjend = 2, Lejten = 3,
Jenderal = 4.

'qeles nElE trdat >lepn ue>irun8radlp Surl srsrpur
>llmlal undnepru gelo8uaurTSunrrg8uau Esrg nlEles rarndruol 'rarndruol ue8uep
UDInIEIIp uale
uequlo8uad undnep,tr uaral r{elo 'n1rad re8ues Sueuau reda:
"]Ep
EJBras ueleun8radrp u?
le srsrTzup lru>{at nrens uedel Surtuar uengrra8ua4 'vst1aur
a1?ua(1xq71ru,, lnqaslP Suzl
laqerre^ Enp rJEP qrqal uBrPnula>l nrBg IagErrEA Enp
'lagulrt,r nles >Inlun rrdar Surl srsrleuB Iru>let sEqeqruatu uele r"{rrrnlrrag uBrErI'}

p4urpat odotd at!| *det fensas Suzl srsrpuu 1lrqat uelnturuaru
rudep rngasrar rrrlauad nJBq 'EtEp slua( rc8eqas 'plJnatu rc8eqas orsr.r '1e,uatur
'(1sr(1ruo

uBp >lrJlaru uou

rc8eqas IEurpJo

'puruou)

JlqnPuI nETEJIIdIESIP

IeqErJB^ uernlnBuad re18ul

rEJIsraq rrrEPuaqa>lP

Suul

:

Surl

1

uepdursay

(laqeuen unp usp

n?]? (Enp 'n1es) eures Suel rets eped srsrpuBrp ue>[B

1aqeuu,,'

'€
'Z

qrqrl

zlulelueg 'I

nrtel pq e8rr rnqera8uaru r{Epns urlauad ne1q4

tr sEqaq I?1 IagErrEA nlEs
uep X leqeue^ nrBS rJEp qlqal ualteqrlaur nele>l (uotsat&at wauq a1dtt1nru) epue8ng
ralurl rsar8al n"tr ,L uBp X IaqErJe^ enp u"Itrqrlaru nelr>l Euer{lapas ;arury lsar8ar
srsrlrut pradas '>Ip1JEI MgVd >lnsEuJat eluslslpuz Iru>Iat oISEr uep l"^rarur EIe>Is
uq8uupag 'qs? 'lsat u?uryaxtl 'sll?A l?Tntx 'isat n7unruS no"roSowTo;4 1sa7 atanbg
- lcl) 'tsat launr.11A-uu?W '1sal uoxorlty pradas ')ftlIEIAMgVd NON >lnsvrural
elusrslpur IIU{ar 'lyrrau uou Elep rnqasrp leulpro uep lerultuou plels 'Epaqr3q
eduue:nln8uad ueralSun Sueruaru nEIDI Bpeqrsq ue>le jp>lnpul undnELU jpdlD{slp

srsrPue {lular

>llEg

'(O=) Iou e.(uueBunqu

Ipe[ 'ur8unqrr rclunduraur >lEpll o,{ry 'rry ueSunger rle>I Z PEruqV ut8unqet 'etn(
002 'dU perur1v ue8unqer 'ern( gg1 dU [V ue8unqer qepunf 'sEqV ]Ereq Ile>l E'I
=,tut/o[ rz:aq ,3]09 = sEqV,3106 = duqo{ ueprq }BreB '(0=) Iou relrurrq (ur8uo)
psE >lnrl rclundruaru oISEU 'IIe>I rdtraq utllndrulduau lnlun tsrq t8n( P^JaluI
u?p [Bulpro 'leunuou rc8eqas rs8ury.raq urelas e13ue qEIEI 'OISVU EIEIS
'lelJalur re8eqas 'ueetrlurad nrens depeqrat n(nlas te8ues
= E p/s n(nlas >ppp te8ues = I nElE uruelulad nrnur depeqrat srnd lEBuEs = E p/s
smd rypp lr8um = 1 rrradas rrrnq E rra>lrl Ble>ls rsraloJruol rpe(rar Hlseru undnz;e26
'rr(rrap gyBuzl elurpl E'I lepll re(uap 99 Suel (uutaaqto paal) seued le18un
uvle re(erap gTqen{'re(erap 09IIeu re(e.rap 0Iz mp;nteradruatlepls tr-radas
rderar

r8n(
,,3unrr,,) r;e1 edr.laq pdturs leprr rderar ue>IE ?tuES Buel >yw( uu11nfunuau
-IVAUAJNI EIEIS
Ieurpro uep Ieuruou te8zqas rs8un;:ag urc1as 'r13ut qEIEI

s9

utrlrteued

uepp rtdaa Sued treq

sIsIIBuV IIu>laI u?nluauag reru.{g :11

66

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusur," skripsi, Tesis, dan Disertasi

PEMBAHASAN ANALISIS SATU VARIABEL

Gambar 6.1 menunjukkan teknik analisis data untuk satu variabel saja.
Gambar 1.

PROSEDUR ANALISIS SATU VARIABEL

/

,,*u*ru*

VARTABEL

1. Diskriptip

ukuran lokasi
b)ukuran dispersi

a.

2.lndukrip/

uiiz

a)

Rata-rata

b. sd'

interensial

,/
a.
b.

Median

lnterqr *

Non.par:
Kolmogorov

a.
b.

Modus
Frekuensi

Non.par : chi

-

square test

Smirnov test

*
*

k

=

standard deviation

=

kuartil (quartile), oberservasi dibagi 4, sama besar (25a/o masing-

interqr = interquartilerange = L-K,
masing)

d
P

=

=

desil {fucile),observasi dibagi 10, sama besar (10olo masing-masing)
persenril (percentile), observasi dib€i 100, sama besar (1olo masingmasing)

Non.par = non parametik
P
= persentil (percentile), observasi dibagi 100, sama besar ( lolo masingmasing)

,Non.par =

florr parametik

Gambar 1 menunjukkan teknik analisis data untuk saru variabel saja.

1.

ANALISIS DISKRIPTIF
Variabel : INTERVAL I MSIO (METRIK)
Ukuran lokasi : rata-rata {mean)
Ukuran variasi : standar deviasi

= u 'll(ut8 u Inrun '(X=) resagrat Buel p7s 1ry=) 1r:a>1rar Suel rrep uupnrn rp EtEp
lepe:;,q8uel rcpu qppr uerpary : 1VNJCruO EIBO

qelalas qe8uar rp rsalolraq

sz'92 = 08/00I2 = '1odruo1a1 / sEIa{ {7 epe .,

= >l

oorz='WJ3 08=u=i3
0€

9'LZ

SZ8

OZ

;',ze

0s9
0s?
SLI

hU

'LL
s'Ll

AZ

OI

W

]

te > 0€,
0e>92
EZ>

OZ

0z> st
PPOI^I

Itllu

s8lax

I 31 sBIa{

ge3uar 1elu = tn 'rl'I{ J K = '1odruo1a>1 ereg
'rerllur t dU : treeqem.lad rad pporu ElEr-ElEU

S=
tl$ + €. + L + g + I ='.tr't'L'9't : y q151 dg
J"rlrur tuBIBp t "" 'Z 'I = I 'l 3>l ueegrmrad pporu
= ry'uterlemrad E = u'Iodruola>lraq >lepr] E1"C

u/x(

= 'ElEr-ElEU : TyAUSJNI VJVCI

ISY)OT NQIDN
Jrldrqqo SISITyNV
: qoluo]
Ng/MS paE) arenbg - I{3 : r(6 er:arrry

TyNII ION:

IaqEITBA

AouJnuS,ro.roSoruloy : rf1-1 elraury

(XfUfEW
NOM TyNICUO : IrgBrr"A
l'7: {n ErJalrr1
$ fUf EW) OI SfU /TyAXEJNI IeqErrBA
TilSNITUflCNI/CIJ)NCNI SISITYNV'Z
Iellntu wpJIr"laJ

EJEfJs l-ro8arel lnJnuaur lsuamle5 : rserJBA uBJn>In

snPou : rsDlol u"Jn10

(Xrulgru NON TyNIWON Ieq?rrEA
aSuat ayltanbtalut truas uep

aflanbtalut : $eue^ uuJn>ln
uBrPsr,u : rs">lol UBJn>In

fffUfEru NON) TVNICUO :
L9

uurryeuad

uupp

I3qrIEA

rvdaa 8ue[,erygsrsrleuv Iu{aJu?n]uaua6 te.re.,(g :p1

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun :knpsi, Tesi:, dan Disertasi

2k + 1, k = (n - l)lz.Median = X(k+1) = data dari urutan ke (k+1). Kalau n genap,
n = 2k,k= nl2. Median = IX(k) + X(k+t)l/2.

Contoh . n = 5, 10, 8, 2, 1,4 (ganjil)

Diurutkan:

X,
1

X,
2

4
4

B

10

Karena n = 5, k = (5-1)12= 2, k +1 = 2 +
n = 6 : 15, 10, 8,2, 1,4. (genap)

Diurutkan:

Med= (X, + X4)12 = (4+S)12 = 6.

= 4,

(berada/berlokasi anrara

I = 3.JadiMed =

X4 X5

4
4
t2481015

k= 612= 3, k+1 = 3+l

-+Med=Xz=4

dan

Median bisa dipergunakan baik unuk ordinal maupun interval / rasio, setelah
diurutkan dari nilai yang terkecil sampai dengan yang terbesar.
Data

NOMINAL:

Modus

= nilai data yang paling

banyak/sering terjadi

(frekuensinya terbesar). Modus juga berlaku bagi data
ordinal, interval/rasio, serelah dikelompokkan (dibuat

kategori) : Modus berada dikelas dengan nilai frekuensi
terbesar. Dari contoh data interyal / rasio yang telah di
kelompokkan seperri dari contoh untuk perhirungan ratarata, modus berada di kelompok/kelas dengan frekuensi
terbesar yaitu kelas anrara 25 < 30 yang berfrekuensi 30.

UKURAN VARIASI / DISPERSI
Untuk mengetahui kelompok data itu HOMOGIN (=semua nilainya sama) relatif
homogin (sedikit berbeda) atau SANGAI HETEROGIN (=sangat berbeda/
bervariasi antara nilai yang satu dengan lainnya, misalnya dipergunakan standard
deviasi.

Data

INTERVAL:

Deviasi standar / simpangan baku.

52=variancuX,S=

1ff

S'=IG-)'/n-t
Data modal perusahaan "X", miliar Rp

N = 5 perusahan
Modal :22,25,25,21,

19

52=8,3danS=Jg,5 =2,gg

(gcrl) ernl
g dg r.rep qrqal nElE (g , ri) eln( g dg rrep Suern>1nElE (E = r1) .rln( dU =
E
,,X,, Id
uepq rad d.plq rlzlq ere:-urr: elupslru truag de8Suerp nl{E^,r Ere}ueulas

uerr,r.u,fte1

lntun Suel rapruered ntens pflu Sueruar redepuad rclunduaur nrleuad .lrrlaueru
runlagas r"nqrp slsarodrll '(g= ) rsa;3ar uarsajeol ,(0HU = d=) rsBlaro>l uarsgaox
'14=) rs:odord '(rl=) Erer-errJ ruadas reueq deSSuerp nr1r,tr eJeluaruas lnrun Buer
ralaruered ntens Sueluat ueelelurad reSeqas unlru"rp
Jperltuen>l EJesJS srsarodrpl
= ) ratatuered

rc8uqas

rl ettr-zter rcpu

' (rsepdod >lpslJar>l?rs{
r(n8uaur ulSul lllauad 8ue:oes elupsryrl

stsllodtH NVtfnDNrd
(;yrqar=) o/o g'B€. ntre (1epnu) Suero EgV nuei 4edurq Surpd uatsrr)I eur8e.:aq
qBg"seu rnrIEla{rp elupslru 'rroBarr>1 drpas r-rep rsuan>lJ5 I'EJIU uEEpaqrad eluure
.TyNIhlON EtEp >lntun
IEIlnu nrrEJrr?lar rsurmla{ ue8uap rnlnrp rsarre trlSurr

qelunI

ruBIsI

at7

ZOZ,O

Z,OZ

ualsrJx

9te,
60r
s0v

68€'0

6'ge

EOI'O

t'01

v}g'0

7'Ae

0v0r

00'I

001

u/J={

o/o

I
J

urEI-urE'I

sqPng/nPurH

eueBy

: ]n{lreq reSeqas
eluerur8r lnrnueur ungoduolal Ip lueq nlens qeqEsEN '1VNIWON rrep goluoJ
.ISEIJEA

relSulr .rnln8uaru {ntun rsuan{a5 rc1ru elulr:e1 r"sag
'tnlosq" uep

jn"lar

rsuan>lo{ Sunrrg

rc8rqas 'punuou ElEp

Iruun

rl1

rsradsrp

'tnlosge uepJnEIar

utrnln

rsuan>laq

'rsurrElraq r{lqal V
1odruo1a1 t>Irru

:'IVNIIAtrON EIEC

'g (^)) . y (^)) euere>l rlalo
.0I

= S:g
!0,0 = O1T11t= x /S = g ("X),002 =x
9,0 = 0ZlOl= x /S =V (^X),02=x,0I = S : V (^X) nEIE)
X /S = A) = tseue,r uars5oo) 'Sunuqlp

n1:ad

'g lg V uafete>l erep loduole>l

Z

Ii"p

rsErJEA

rnlSulr urlSulpuequaru >lntu{l

'rlun 88(Z resaqas'0
e.,(uetet-elet a{ X npl^1pur denas lrep lere( ?tEJ-EleJ rutJaq IuI

uErllauod urqep redaa Hur,( rreg sIsrIBuV )lrnla1 upntuouad leredg :11

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, cian Disertasi

Agar suatu hipotesis bisa diuji dengan cara statisdk, harus dirumuskan menjadi
hipotesis nol (=Ho) dan hipotesis alternatif (=Hr). Kesimpulan untuk menerima
Ho atau menolaknya tidak bisa 1000/o benaq akan tetapi mengandung unsur

ketidakpastian {=Tantrrsonity). Hal ini disebabkan karena kesimpulan rersebut
didasarkan pada data perkiraan hasil penelitian yang tidak menyeluruh (hanya
meneliti elemen sampel) yang mengandung sdmpling error.
Didalam pengujian hipotesis terjadi dua jenis kesalahanyaituTYPE I ERROR=
cr = besarnya kesalahan karena menolak Ho, padahal Ho benar (seharusnya diteima)
dan TYPE II ERROR = 0 = besarnya kesalahan karena menerima Ho, padahal Ho
salah (seharusnya ditolak)

--------
.

Situasi

Ho

Ha

1-----.-

tLeslmpulan

Menolak Ho
Ivfenerima Ho

tl
1-o)

(1-B)
P

Menolak / menerima Ho otomatis berarti menerima/menolak Ha

MERUMUSKAN HIPOTESIS
I. Ho p>Rp5juta
Ha p . Rp 5 juta, uji 1 arah, kurva sebelah kiri
II. Ho p<Rp5juta
Ha p , Rp 5 jura, uji 1 arah, kurva sebelah kanan
III. Ho p=Rp5iuta
Ha p * Rp 5 iuta, rji 2 arah, kanan kiri kurva
Kalau ada kebijalaanaan dari pimpinan, bahwa gaji akan dinaikkan kalau hasil
penelitian melalui pengujian hipotesis menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran
biaya hidup per bulan sudah melebihi dari Rp 5 juta, maka perumusan hipotesis
yang dipergunakan : II, dimana p > Rp 5 juta

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Rumuskan Ho dan Ha
2. Pilih kriteria uji yang tepat, setelah jenis data dan syarat lainnya diketahui
kemudian hitung nilainya
3. Tentukan nilai ct (=signtfcant leuef , cari niiai kriteria uji dari tabel seperti tabel
Z, tabel t.

EI'0 < 1L Eueturp '11 srsatodrq uesnrunr:d ueleun8rad ,o/oEI sttrrp/n{rqrlaru qepns
eluurdrurdrp Suel >luEq rrep
ueuelzlad nrnru depeqral send lepn Surl quqewu
.ueueleyad
e,lrl1eq uoplnfunuau slsarodlg uelfn8uad mplatu uenrlauad
lrser{ nEIDI
nlnru unltelSuluau uDIE ue>lsntnureuJ >lurg ntens urulduld rlupsnu nBIE{

sl'} r u

EH

.Iil
Sl'0 = Y oH
sl'a < v EH
9l'0 > v oH 'u
> v EH
oH .I

'l',a
tl'a<r

#=fl=,
y/blf

oS

u.o'ueeruuod

dg

'
=
ladurrs r.lrp 'uee;n1.rad rs.rodord = <I
rsqndod
l.rup 'elureuaqas rsrodord = z
do
'og pu*8ry 'lnqerollp
urp
Tel n>pq urSuzdturs =
0g < u nEpX '14=) rs:odord rfn8uau {nrun ue4eun8radlp ESIq eBn{ T rfn euaru;1

'
P"tYPuPls =

eueiulP /("tl

- x)= ]'l

roueernt.rad

= ot.otr,n- x) = r

'( x) totta
urlsun8rad rnqrra>lryIEl e uEP 0E > u neF)I
.lnr.IEt3IIP

1rr o 'gf < u (ll) '(ieurou y) efes edtraq u 'Inrfela>lrp o n"F>l (l) 'Z {n BrrrllIq
("=)
ladures ueruele rlurylueq urp (rru8rs=) o (rrpuers lser,rap) nleq ue8uedurs eped
8nruur8.rar t uap
Z r(n euerlr4 uerunSSua4 't uep Z nrrcl lfn ErJarrDI srua( enp epy
:1VAUAINJ El?C
4 : rs:odord uep rl

: ElEr-BlEr r{n8uayrJ

'EPeqrsq

e8n( yaqerrea urrnln8uad uerelSun nEIDI Epaqraq e8n( 3nlnpur psners r(.p
'lrqer rrEp rfn errarlrl p11u ur8uap Sunrrglp r{Elelas uerrryauad

11seq 1(n

Errarrq

rzllu uelSulpuequeu ur8uap 'o11 rtuuauaruq?louaru 'uzpdulsa>1 llref '?

lL

uerlrJauad ruupp rzdaa tsuzd etug srsryuv

IUIeJ

uenluoued lerzr(g :;1

72.

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusurr Skripsi, Te:is, dan Disertasi

NOMINAL : menguji distribusi lintas kategori.
Peneliti tidak hanya tertarik pada pengujian hipotesis mengenai rata-rata

Data

dan

proporsi/ persentase akan tetapi juga ingin menguji apakah frekuensi dari setiap
kategori sama / tidak berbeda.

Uii KAISKWER (= chi sguare fes0
k

x' :I(o, -E)2 /Ei
1=1

Dimana

k
O.

= banyaknya kategori

E,

= banyaknya responden (nasabah) kategori i
= banyaknya responden (nasabah) menurut hipotesis, kategori i

i

= 1,2,........., k

Contoh:

Nasabah suatu bank dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu pegawai

lkaryawanpemerintah / negeri, BUMN, swasta nasional, swasta asing.
Hipotesis yang akan diuji, banyaknya nasabah sama untuk masingmasing kategori. Oleh karena sampel nasabah 100 orang, maka setiap
kategori = 25 arang {E, = 25 , i = l, 2, 3m 4).
Ho : tak a& perbe&an frekuensi

Ha : ada perbedaan frekuensi
PERHITUNGAN KAISKWER UNTUK FREKUENSI 4 KATEGORI

IAPANGAN KERJA
Karyawan pemerintah
Karyawan

BUMN

Karyawan SflASTA NASIONAL

IGryawan SwastaAsing

15
20
30
35
100

Jurnlah

df = k

o, E o-E
25
25
25
25
100

-

l0
-5
5
10

(o-E),/E
100t25 = 4

25125=l
25125 =

|

100125 = 4

2= 10

- | = 4-r =3. 7'"2= 10, nilai kritis l,2dengan df =3 dan a = 0,05 sebesar

6,25.

Oleh karenaX2= 10
kategori.

> l" '& (r, = 6,25 Ho

ditolak, frekuensi tidak sama untuk setiap

1sa1

l

Eurnduasl uep y urSunqng i

=

ren>lre8ursiuEpyur8unqng I > 6,0
uep X ue8unqnq 6,0 > SL,O
r?n>l

renl

l

dmlnc ,1 u?p y ue8unqnq tl,g > 5,0
r{Erual A uep y ue8unqnq 9,6 >

Iselaro{raq >lBPp

I

UEP

x'0

= r n8lqil

I'J>I(laqurrea ruapuadap) seqaq {B} laQ"rrca =
(laqerrea

f,

ruapuadaput) seqaq laqerre^ = f,
"rr"ure
{n}un O}{U userrnrad = l

uep X Er"lu? ueSunqnq rdurunl rnln8uaru

ulureuagas ISEIarol uarssao{ =
'Buer{rapes rarurl lsar8ar ?g

OHg

=d

Islarol u3rsgaoy : TyAUAINI : Et"C Eng

JEdruxstg stst'IvNv
lsal rl Aaulq1 -uuel4
arenbs

-;q3

(zrl

lsal uoxollM

_

rrl) lsat Z

rsar8al 'Jaol lsal

g rselalol

'1e13ur:ad

dr11npul

,r"ru".,

nel'eurueg

(v=)

I

uarsuao)

rselaJol uarsrlao)

lua!lal#aol
Ac

uat!]uol

L/'r'Vruv^

d;1dr.r>1srg

llSVlUVA VnO StS|'IVNV UnAISOUd

z'9 rPqurP9

13 SvlUVN VNO SISI'IVNV NVSVHVEI^If d

TL

uullrTouad

uupp

rudog Buel.ewq srsrTeuv >pDIaJ u?nlueuad

lr.rufg :f1

74


BENTUK HUBUNGAN
Hub- X & Y positif kalau pada umumnya X naik/turun, Y akan naiklturun
Hub. X & Y negatif, kalau pada umumnya X naik/turun, Y akan turun/naik
= koefisien determinasi, untuk mengukur besarnya sumbangan dari X terhadap
variasi (naik turunnya) Y. (variasi dari Y yang dijelaskan/diterangkan oleh X).
Kalau X = biaya promosi, Y = hasil penjualan, misalnya r = 0,9, rr = 0,81, artinya
sumbangan biaya promosi (=X) terhadap variasi hasil penjualan (Y) = 8lo/o, sisanya
12

19o/o merupakan sumbangan faktor lain, misalnya muru barang, harga.

? = , * $1 = persamaan regresi linier sederhana, unruk mengetahui berapa besar
kenaikan Y, kalau X naik I unit dan untuk meramalkan nilai Y kalau X yang
berkorelasi dengan Y nilainya sudah diketahui.
, = ? , kalau X = 0, disebut titik potong {intercept)

?

topi = perkiraan / ramalan Y
b = koefisien regresi linier sederhana, untuk mengukur berapa besarnya nilai y kaiau
X naik 1 unit.
Nilai b juga sering disebut besarnya pengaruh nilai X terhadap Y kalau X naik 1 unit
dan memang tidak ada faktor lain yang mempengaruhi Y selain K karena sudah
dilakukan pengontrolan.
Misalnya ? = r+bx = 0,5 + 1,5 X
? = 0,5 KalauX = 0
KalauXdinaikkanmenjadi l0unit,ramalanY= ? =0,5+ 1,5 (10) =!5,5.
=V

,=Ix,yi

/Jr*J*,*,=

-l,y =yi- ?

b=Zxyl!x,2,dana= ? -U X
Dua data

ORDINAL:

r=l'

6>Dz
n(n2

Koefisien korelasi peringkat.

-1)

Untuk mengetahui kuatnya hubungan anrara dua variabel peringkat dari
variabel

Dua data NOMINAL : "Contigency Cofficienf' = Cc

dua

'

zd < rd n,re
qrl,lrp

rypp Suel

'JI srsalodrq utsnrunr gllld1p uery
[s"r{ Er?r-Eru: rprd rr*p rEsaq

uorusaps urpn(uad

qlgol 'srsslodlq uelfn8uad rnplaru raslr lrsrr{ re8eqos 'qpr[p Buetr uarusalzs uetrenfuad
IIsBr{ EtBJ-B7et e7e,(uw nsl")l 'snuoq uelrJsgruolx uB)r u?uq?snrad ururdrul4
'tIpEIIp ryprr Surl uarutaps'uepnfuad
IISBq BtEr-Erer =ztl
Ir{
'uepn(uod
qpEIIp Bu.el. uarusalur
ErEr-EtEr =
zlu1es1trll

{lu{al

ue8uap rrue8rp (1nr{Era>llp

IIsBr.l

r uz8uap pue8ry Z'0e > zu + tu nBID{ '

{"plr nelrll mq"ra{lp ' ( ,*

-

tX:) totra

?tryuws

= (z-.

g

7 iadures usp EIEJ-EIEJ uee.tnl.rad = 7*
1 ladrurs usp EIBJ-"IBJ uuerprad = rl

rrl EH
'qe::Z I{n '0 *zd trl OH'III
0 =trl qere I I[n '0 < rd - irl EH
0>trl-'.1 OH 'II
zrl
- Irl
qErE I I(n '0 >
"H
0 <t.l -'.1 OH 'I
t.l trl
7 1(n eltatt>1 ue8uap - tfn
I leqer rrEp I rtlru ue8uap urlSurpueqlp IEIIu

:

TVAUEINI

"rEP

EnC

gto,t,ta pwpu?ls -eg
guezrrlrad=9"ls/q=r

(trrqnre8uaduau X) 0 r g : EH
0qnrr8uaduaur{Et}C 0 = g: oH
r I(n
BrJelrDI ur8uap Eurr{Japes ;arur1 lsa.r3ar uarsgaol l(61

:

TVAUEINI

{IJ)OCNI

E13P

EnC

SISITYNV
ladrues

"np

rr"p Ieuruou

IegBrrE^ Enp

Errluz ue8unqnq elurenl rnqurcSuau >lntu1

,X/
sL

u?rtlauad

uypp tzdel

Suel

eru

g

-13

rX

srsryuv lrmleJ uBquauad pre,(g :;1

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun skiipsi, Tesis, dan Disertasi

Dua data ORDINAL:
wilcoxon test: u'1i selisih

Mann lYhitney

2 rata-rataperingkat dari dua sampel berpasangan.
test: uji selisih 2 rata-rataperingkat dari dua sampel bebas

spearman ranh rcst: uji koefisien korelasi peringkat dari dua sampel
X 2 test: uji selisih dua proporsi / persentase dari dua sampel

Dua data INTERVAL : uji selisih dua proporsi r, n,
TE = phi = simbol proporsi sebenarnya, P perkiraan n.
n, = proporsi nasabah bank yang tak puas dari bank yang pimpinannya ddak
memperhatikan mutu pelayanan.

fr,
7=

I.
illil.

=

proporsi nasabah bank yang tak puas dari bank yang pimpinannya
memperhatikan mutu pelayanan.

(Pi

-

P')

- (n' - n'),kalau

G(&-u,)

Ho
Ha
Ho
Ha
Ho
Ha

o(r,

-u,) tak

diketahui diganti dengan

s(o,

-o, )

w, - tlr> a
Tr- frz< 0, uji tr arah
It, - ttr< o
8,,- ftz> 0, uji i arah
t. 'fiLr= 0

Tt-

frz+ 0,

uji 2 arah

Kalau ingin diuli bahwa proporsi nasabah bank yang tidak puas dari bank yang
pimpinannya tidak memperhatikan mutu pelayanan akan lebih besar dari pada
proporsi nasabah bank yang tidak puas dari bank yang pimpinannya memperhatikan
muru pelayanan akan dipergunakan rumusan hipotesis II atau nr) nz.

PEMBAHASAN ANALISIS MULTIVARIAT
(LEBIH DARi DUA VARTABEL)
Analisis multivariat dibagi menjadi dua yaitu merode INTERDEpENDENT den
metode DEPENDENT.
Didalam metode INTERDEPENDENI, tidak ada satu variabel atau beberapa
variabel yang didesain/direncanakan unruk diramalkan dengan menggunakan
variabel lainnya. Semua variabel berkedudukan sama. Misalnya analisis faktor, analisis
klaster, penskalaan multidimensi. Sedangkan merode DEPENDENT ada saru arau

'eluBulusad unpdnraur uep <uete4rpraq

uap elupral dunu Suel lnpord lara;41 .,fryddmt pttods,,tngasyp u4eur .ered
rutns ur"pp urrll{usp uerpnua) 'lnqlnu {rln"q nure 1e,(ueq rsuaurrprag E[s{s

nr{r?sepraq '(qrp 'OIOVU/AJ unrsers .uuSuzq:auad urrgrsnrad qep(rru ,tvgysl
tBrns AH 'AJ'Ilqoul) 4npotd >laralu edz.raqaq r:zp uedpnurl ur)lruuau]tu
{nrun srs{euB qepf @u11ws Tauotsuarutpulnut) r$rar$}pnlnru ueelurlsusd
'elparu suo(
ueqglurad ntueqruaru {n1un qep{rru uoequad >1oduo;e1 ue:lnruaueru 'ule8au
rcSeqraqrp dgrlur Suel resrd uentuauad',,sa74c iay&ru $a1,, lyurgueru >lntun
'rderSolrsd uzp gzrSourap EtEp unlrr$praq (ue88uz1ad uollodruola8uad; rcsed
uaur8as Intuagruaur {ruun uereseruad turpp uelderaup Jarsupl srsrltuE IrsEH

$

'EPaqJaq

te8ues

elurlnqraulernl Bpegl3g Suel rarsrg tuBIBp ualSuepas ruesyrela:3uel

lnqlJ]?/lpslraDlBrg)l rclundruau relsBpl rnqasrp Surl lodruole>l nr"ns luEpp
eS8unias ednr u?DIlrxepes '(lsrslue8ro trun 'epueq '8uelo nradas uenllauad>1a[qo
uellodurop8urur >lnlun srsrTEUE eluresep eped lnstpua utsq3) ralsrpl srsrpuv (Z
I"rrsqe dasuol uapdnraru Bue-[, ,4srulsuo),, nete
'JNEONE1E1
..alqErJE^ turrel, ]nqrsrp Surras nJEg IagEIJ?r' rc8rqas rot>lrd
3polau {nse{uJat Suel epue8rag rerull lsa.r8e.r $sIIEUE Inlun ueryunS.radlp eslq
eSSurqes ,,tt?aauq|oc glnru,IJEP seqeg I{BPns nrsg laq"rftrr rc8egas tnqasrar
roDlEJ-roD[eC 'elurn{ue1as sISIIBUE >lntun uapun8radp rrdep tngasret rol>[E3
-roD[EJ nr"q leqelrer' rc3zqag 'sIsIIEu?Ip ur>p Suel EInIUas IegEIr" IrrEIEp
Sunpurlrar Suer( lseuro;ul Sunpue8uau dnlnc ylstru ldrrar utlt 'slslleuerp
uurp Suel ilse/qntuas laq"rre^ elulelueq IrEp rrxlpes qlqal ToDIEJ elu4elueg
'UOJ)VC tnqasrp Surl nrrg Suel laqerrea tryrpes
1pe(uau rydueq Suer( laqu-rr^ Iqnpareur 1ruun srsIPuE I{"]Er rol>leJ sIsIpuV (t

JNIION:IdAoIIIIJ,NI IIOOIAW
'{sapouon ruapuadaVut) seqaq

{ruun ulrsaplp
uuurJaued

leqerr" ederaqaq nure ntts qa]o ue>llEuerrp
{el IegBIrE re8tqas laqerre,r ederaqaq

Suert lapa1tan ruayuadap) wqaq

urqep redal

Suer{

zlz6 slsrleuv >lru>Ial u?n}ueua6 re.rudg :;1

78


METODE DEPENDENT
SITUASI DIMANA METODE DTPENDENT YANG SPESIFIK TEPAT UNTUK DITEMPKAN

Metode

SkalaVariabel

SkalaVariabel

DEPENDENT INDEPENDENT
A. SATU VARIABEL DEPENDENT

1. Regresi berganda
2. Analisis varaian dan kovarian
3. Regresi berganda dengan varaibael
"dummy"

4.
5.

Analisis diskriminan
Analisis diskriminan dengan variabel

Metrik
Metrik
Metrik
Non metrik
Non metrik
Ordinal

"dummy"

6. Analisis "Conjoinr"
B. LEBIH DARI SAIU VARIABEL

DEPENDENT

7. Korelasi "Canonical"
8. Analisis Varian multivariat
9. UL|KRUSKALWALLTS
10. uji FRTEDMAN
C. BANYAKNYA PERSAMAAN
1 1. ANALISIS JALUR {PATH
ANALYSIS
12. ANALTSIS S.E.M {STRUCTUML
EQUATION MODELLINq

Metrik
Non metrik
Metrik, Non
metrik
Metrik
Metrik, Non
metrik
Norninal

Metrik, Non
metrik
Metrik
Ordinal
Ordinal

Metrik, Non
metrik
Non metrik
Nominal
Nominal

Metrik
Metrik
Metrik
Metrik

A. SATU VARIABEL DEPENDENT

l.

Analisis regresi linier berganda, merupakan analisis yang paling terkenal
X,,4, ..., Xk --+ Y

(metrik)

(metrik)

Y = variabel tak bebas (dependent) dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas
X. Misalnya Y = hasil penjualan, dipengaruhi oleh banyak X : harga, biaya promosi,
daya beli, impor barang sejenis.
Metode regresi linier bergandaY= Bo + 8,, X, + 8,,
4 *....* B, * .... + Bu + e
(sebenarnya)

t-

'uBeruBsJad rJBP

ue>lrBnlalrp {epl} neIDI rderer ,uelurqrrradrp uelglu8ls ?reres qn.re8uadrag ne1E1

TEpp nEtE uelgru8rs a
.prsrrd r(6
deprqrar eluqnreBuad qnledu r(nrp pnpFlpul Emas segrq
lagBrre durrag

sts:ttodtH NurngN=td : J[ynoNt stst'rvNv
'urel ror{ql ue8uequns uapdnraru eluesrs ,o/olg =

ty ueSurquns
,0
..* r' .:
1 zluun;nr >lluu nBrE rsErJEA depeqrar ! uzp
Irrzrag I g = ,1
rrru1 luSum tr ue8uap ! uep'X ueSunqnq luereq 6,0 = ,{.,4 r rlupsrlzl
l'Tx tx 5 : epue8raug IseulrrrJarap uarsyao{ us"JDuod
d't t
: epue8rag IsEIaTDI uals5aol u"Brl)uad
plsred IsBIJro>l uersgeo>l uuEJDIJad

tg ''g

'0g

ueerllrad rc8eqas 'zq 'tq'0q

= plsred lsarSar uersgro>l uzerryrad nBtE ISVI JIJSE
etupsrtu UIIdp111SIO SISITyNV

,t'A'

:

lIUn B = S'L-EI + t'0= (Ot) SL'O-(Ot) E.t + !,0 =
A
uslsr.uEr E>IErr .0I = a,rrp 01 = Ix uedap unqEl zlurepuea!
=
^
detar
zy nupl elun-rr gyg - zg
'X .r1zI uun tL'O unrnl uu>[E A trun I {IEu
=
drrar ! nBIDI ,trun g.I lpu r .r1un I II?u 'X r*p{ rdurue E,I = tq
0=k='ynep1,E,0= I
*E,o=

'xs/o-'xE,I

i

qoruo,

'elurz11u mqele{rp qppns ueeruusrad
ruEIEp >lnstrurat

I

n?pl

y

Suel

Iag"rr"^ qnrnlos nEIDI

i

IEIIu ue>llErurraru

lnrun

(rr)

detal eluulel Iaq"rr?^ uep trun

I lpu

'14

laqeue,t

relru uzqeqnrad uluresaq edrrag mgera8uaru

{n}un

(l)

: nlrer( rorurl lsat8ar uteruesrad leeJuvuJ Z epv
'upue8raq rarurl rsar8a; uerruesrad tuEIBp ur>plnsturp >leprl

rdrrer ue>le 'uerrurs:ad uIEIBp rpe Suel X urEles urBI JoDI"J rlalo ualqeqaslp Surl
uErIEIBsa{ rluresaq nqel. ltoua {aru?qnxsx?) n33ue33uad urqrpsal = uollsdg = 3
'pdurs lrrp Sunuqlp Suel ,lg ueullrad = (q
'derar eluulel
[eqErrE^ utp ]run nres {rtu k r"r.tr
rcIu uulr"ua>1 r.luresaq unllnlunuaru pqur"n rrcp prsred rsa:i;: ';-Tirrril !
(uwrarad) a *.1q + "" + 1tO +""+ ttc - ',. :

lsDB)_yJ,Dil

.5)

<

vlpvrir; ;B&;
I

_

(t,I-:i

80

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah Untuk Menyusun

:

-lpsi, Tesrs.

Ho : Bi = 0, X tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Ha : B * 0, berpengaruh secara signifikan terhadap Y

;-.

)ser:a;;

y

Uji menyeluruh seara bersama-sama / simultan
Ho : B, = B, = 0, baik X, maupun tidak mempengaruhi Y
(satupun tidak ada yang mempengaruhi Y)

Ha: B * A, j = 1,2 artinyapaling sedikir ada saruvariabelXy*g mempenganrhiy
Kalau Ho diterima, persamaan regresi linier berganda tidak boleh untuk
meramalkan nilai Y, kalau Ho ditolak, boleh untuk meramalkan nilai y. Data
nilai ramalan untuk da.ar p...rronaan.!

2.

Analisis Varian dan Kovarian

xl, x2, ...,

-

Y

(metrik) (metrik)

Unruk menguji lebih dari dua rata-rata, misalnya ada k populasi
Ho : p, = Fz = ... = pu r r?r?-rtta dari semua populasi sama
Ha : p * V, , i * j, minimal ada dua rara-rara populasi tak sama.
Misalnya Y = hasil ujian metodologi penelitian. Ada 4 cara metode pengajaran
yang dipakai. Ingin diuli apakah rata-rata hasil ujian sama untuk 4 cal,
pengajaran tersebut? Cara pengajaran mana yang paling efekti0

3.

Regresi berganda dengan "dummy uariabV

xr,,

,-+Y

Metrik, non metrik metrik
Y = upah karyawan
X, = masa kerja

= jenis kelamin, bernilai 1, kalau laki-laki

bernilai 0, kalau perempuan

Y=bo+b,X,*br4
Laki - laki : Y= bo + b, X, + b, sebab=

I

Perempuan:Y=bo+b,X,
Jadi b, = perbedaan upah antara karyawan laki-laki dengan karyawan
Perempuan

>ilJtau uou

'llJleru 'lprayg uoNI
,!u?o[uo7,,

slslpuv

"9

(r[Bpuar
i{Elol1p uap eluurreuel
usrulruo>lJaq nBIe)l elullpqas 'eluuereurel
lngasJ3l uerrre,{ru4 l88urt
"rurJolrp
usulruo>lJeq nE[E){ 'rIEpusJ uerxlruo{Jaq nBlB uzegesnrad depegrar l33un
uelulrruo>lraq Suel ue.uelrul >1odruo1q tuBlBp
{nsrurar Suel rclru uE>IIrsEqBuau
'ururrurDlsrp 1s8ury tutpp unp[nseurrp rplaras .elulpegl.rd
eped

Sunrue8rar 'Eruuarrp nErB

{EIorIp esrg uref-la1ad reurelaru

8wl

"tEp

nrzq uurrrr,fir;4
:

qoruo]

'ure1 Suel uo8arrq n"t? nlES Surl lroSaral
.tesnd
>lnsururel uapuodsar qnpde .uufpurereur
Intun derar ssrleuu IIsBH 'qsp
nete qeJe"p uep 'esSueq n>lns ,urlepl slua{ edupslur ,1eunuou r{Eqtuetrp
eluseqaq
Ieg"rre elueq 'eselg 3ur,{ u"ururqsrp qsrpuB ur8uap rues rrdureg
'>lrJl3W
{!Jl3ru uou

-t
{**n?,,laqBrJB^ ue8uap uuururrDlsrp srsrpuv
'>lelolp

erurretrp rIpeDI ueelururrad rnfnf Suel lodurolalrp qnte(

nBIE)
rlpaq uerrunurad :nfn[ 1er qegeseu lodurolalrp gnref elureyu
nepy 'Sunrrqrp uturumllp 1s8ury IBIIu 'tnqesra] trpenl etunuad egrsn8uad lrep
qaloradlp Sued errp uEIJEsEpreg 'qsp 'eqesn8uad .rnurn 'nt>[Blr tedar nplas Suel
]rpJDI urrltqrua8uad 'resed es8uzd 'uellplpuad rrlSurr 'uurqesn.rad ueurep8uad
luadas pdunryar qepns eduerep Suud IaqErrE -lagtrre^ r{alo qrler'up Sued
nluetlat IrrsrJat>[EJe>I ur8uap rn(n{ >1upu uep rn(n( Suel qeqrsru lpleuaru
ua11odwo1a1rp qeqe$u erpasrat Surl rrep ualruseprag elu:euaqas Suerueyq
'rn[n( euarel Erurralrp uep :n(n[ >[Eprr BueJDI )plo]lq 'Eru:rallp net" >lelotrp
lrpaq ueetunu;ad uelnfr8uaur Suel rqesnSuad Sueroas qe>pdu ualsntnruau
>lnrun uapun8radlp tedup ueurrrrmlsrp srsrleue uelueq.rad r.uEIBprC
: qoruo]
'u"lleurrJau
'Eueru Sued rro8aral >lnseru tnqosJal IBIIu

>lnlun uEulurJ{srP 1s8ury rElru g)[?uJ 'rro8ate1 enp 'leunuou = ,. EuaJE)I r{elo
'lnr1ela>Ilp rlupns ueuuresrad urEIEp uu+lnserurp Suel

y

IaqEuE^ rzlru nEIe>I;1 relru uDIIer.uBJaru >lnrun eures rrdureq uuurrurrlsrp srsrleuv

'IIJraW
{lJraIII uou
A <- k '"r!r!'r"""""' 'k "x
u?unurDlsrPsrsrFUV

IB

uelllTauad

uupp redal Surl zreq slsrpuv {rrnleJ

uentuauad

lz:zdg

.r7

:11

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah untuk Menyusun gxrrps'i, Tesis, iian Disertasi

Analisis "Conjoinf' ialah analisis yang membuat ranking terhadap kombinasi
beberapa atribut dari barang atau jasa. Barang atau jasa dengan kombinasi

atribut berperingkat tinggi akan merupakan pilihan utama

pelanggan.

Misalnya saja kombinasi atribut dari mobil : model sporr, mereknya terkenal,
harga terjangkau, agak hemat bahan bakar, merupakan kombinasi berperingkat
tinggi.

Rumah yang bangunannya modern, lokasi dipinggir pantai, infrastrukrur
bagus, keamanan terjamin, harga terjangkau, mempunyai kombinasi atribut
berperingkat tinggi, merupakan pilihan urama calon pembeli.
Jasa transportasi angkutan kora yang memberikan kepastian waktu (setiap l5
menit lewat, harga terjangkau, jaringannya luas, keamanan dan kebersihan
terjamin. Analisis " Conjoinf' untuk menghindari jawaban konsumen I
pelanggan yang sering tidak masuk akal, misalnya mobil yang diinginkan
model sport, cepat larinva, hemat bahan bakar dan harga murah. Susah untuk
dipenuhi, ddak masuk akal tidak rasional.

B. LEBIH DARI SATU VARIABEL DEPENDENT
7. Korelasi "Canonical" merupakan korelasi antara banyak variabel independent

X dengan banyak variabel dependent Y
Contoh:
Tingkat kepuasan karyawan berkorelasi dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Tingkat kepuesan karyawan merupakan,ariabel "larent' yang diukur dengan
beberapa variabei manifest (yang terlihat) seperti upah / gaji yang bisa menutup
pengeluaran biaya hidup, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja yangkondusif,

adanye jaminan hari tua, ide/gagasan dihargai seda,gkan tingkat kepuasan

karyawan juga merupakan variabel latent, diwakili dengan produk bermutu,
harga relatif murah, penyerahan produk yang rrcpzt, promosi yang menarilq

mutu pelayanan yang prima.

Prinsip yang mendasari korelasi kononikal ialah mengembangkan suatu
kombinasi linier dari setiap set variabel (baik variabel tak bebas Y, maupun
variabel bebas X sedemikian rupa sehingga memaksimumkan korelasi dari dua
set (kelompok) variabel X dan Y dimana X sa Y keduanya variabel latent atau
"

corustrucf'

.8uns8uel Ere3es rrulnrp
eslg Buel lsaJrurru
IagErrE ur1n1radry ruelBl IaqEura rnlnSuau >lnlun '8uns8uq ?rE3as;n1nrp redep
{Et terlrJJar >[Eptt EUaJe>I ,lertsqe dasuol nele (pn.t$urJ,, ]ngasrp Buv,f, ,,a1qa1wn
lualal,, urlednraru elurunrun eped NIDOSXA uep NISOCNE
IaqETJEA
'leqBIJE rElue r$[EJa]ul elurpe IEqDIE rc8eqas
Japour rirepplp ue>lnluatrp elurcpu
'NI)oclNa lagerr?^ uelSuepes Iepour Jenlrp uaprualrp erurelJu ur8oqa IagErBA
'NICOS)g uEp NI)OCNA
JaqEUB rpe{uau qeqnreq uellnurs uerursrad ruefp
IagEuEA ErUEU u>{BI { '€21 :edar >lepn r{Epns Q1) tuzpuadzp uEp (}C ruapuadayut
JeqBIJe^ IJEP BLUEU ueDllruep ue8uag 'eluurel rpueSrag rarurl lsar3er urrtursrad
ru?lBP lP UEETUESJad epuer uEIJs)I r{Elaqas a1 rasaSrag Esrg uEBtrjBsrad epuet r.lnl
.uetlnlurs ueerurs.rad tuEIBp
ICI

qElaq3srp

"pBreg

8wl tr

seqaq

{el

IOq"rJB

'tre>IJa] Surps Surd zpue8ral Jrrurl rsar8ar ue?ul"srad urpdrunl
IrEp Irlpral ueeuresrad >plueq Suel lapou riEler
@
'u?urrurDlsrp 1s8ury,epue8raq tarurl
rsarSa.r

tu"ltp

ueeures-rad lrradas 'ureuresrad

"puBr

uer.re>I qelaqas srTnrrp

x

s"qaq

JaqBrru^ edrraqaq uBp uEEru?srad uq r{Elaqas rp srTnlrp A sBqeq TEt IagErrE Eu"rurp
@>InSEuJ31eluurn1agassBI{eqrpqEPnS3utlueruesrad1apoyr1
(uvrr n n Is Nwl,ltvsu :Id'IE o otlt) ruwttvsu rd vANyvANva O
.

(seqaq

lrep ralSuued eter-rter urepagrad

ryr) ruapuadap Suul ladurrs Enp u"p qrqal
EpB >ltt E{4,r1eq

rffiuaur Intun ueupalrg r(6

PuIPro

JEurruoN

i +- k "r"""'r"""r" "X "X
NVI^ICEnI{ ITN 'OI
(srqaq) ruapuadapulfrue,{.1adurrs Enp rrpp qrqel rrep

irlSurrad etzr-e7at ueepaqrad EpE >ltl E l.qtq lfn8uaur {nrun sllIElA. InlsnDI Ifn
IBuruoN
I"urpJo

("""""""""' '1"x
,{. <- k
.SI'ITY/NIV)SNUT

r(N'6

'rdusn-ratas uep (seqaq >le1 pqerrt^ e8n) Sur8zped
rad se;ag uepn(uad lrser{ Etrr-ete-r r8el q"qrxelrp nrrr (seqaq {Et IaqEuE^ Enp)
seraq Sue8epad ppour Etat-etet e8nf rdrrar (seqaq {et IegEuB^ nles) se.rag r8rurl
etr-t-etei uerpaqrad ]Er{ll1p elueq ur>1nq 'lrrlrtrp Suzl resed ( Ir"p elqesllAi
'ntES rrep qrqal (ledruep) qnre8uad eual.rar Suel seqaq
{Et IagEuE^
srsrleuE ueSuap eures eduresrp eped .teueAnln{u uETJEA srsrTeuv .B

elurg 'uetial

ucrtrtauad

uupp redal Suel rreg

srsr[Buv ITDIaJ uuntueued

lz:zdg

:11

e4

Petunjuk Praktis Penetitan llmiah Untuk Menyusun Saripsi, Tesis, ;an Disertasi

Untuk membedakan variabel manifest yang bisa diukur secara langsung dan
variabel latent yang tak bisa diukur secara langsung, kemudian diberi tanda
yang berbeda Thnda kotak persegi panjang untuk manifesr : [_-l
Thnda lingkaran atau elips untuk larent : O
Variabel ENDOGIN diberi simbol huruf q = eta dan
Variabel EKSOGIN diberi simbol huruf ( = ksi

Variabel manifest untuk mengukur variabel eksogin diberi simbol huruf X
sedangkan variabel manifest untuk mengukur endogin diberi simbol Y
Variabel manifest X merefleksikan konsep abstrak eksogin sedangkan variabel
manif'est Y merefelsikan konsep abstrak endogin.

,'tro+n
,a
offi

"*"i,"

Y

"i*,,Y
Manifest y

Manifust x

Contoh persamaan simultan
Variabel bebas (independent)

Variabel tak bebas

Dependent
Kepuasan kerja (= Y,

)

=

sikap mitra kerja (X,) + lingkungan
kerja (=)

Komitmen terhadap organisasi (=Y,)
Probabilitas karyawan benahan (retensi)= kepuasan kerja (=Y,) + tingkat upah
(=

(+)

Y')
-

kepuasan kerja

(=!)

+ komitmen

terhadap organisasi (=Y,)

Dalam bentuk persamaan simultan (= 3 persamaan regresi saling terkait)

(i) Y,=a+b,X,*br4
(ii) Yr-c+d,Y,+dr
(iii)

Y3=e+iY,+frY,

Perhatikan

Y, dipersamaan (i) dependen, dipersamaan (ii)
Y, dipersamaan (ii) dependen, dipersamaan

& (ii,

menjadi independent

(iii) menjadi inriependent

wls stsnvNy xntNfl ]yunl)nuJ_s Nvvwvsuld tl00w 'r'9 rpqruEg
1S3JINYW

un'tvr stsnYNY )nlNn

-t38VtUyA

tvunl)nuls

lVHt'lull_ vYo11

NYVWYSUSd

1100w

'['9

requrE9

(7'9 requeS) rsaSlueru Iageue^ eprd SunruzS.rar
ylseru urSopua urp ul8os1a Iaq?rJE^ ?uerurp u?lpurs ueeues.rad uolrlef,eruaw
Inlun srsrlEue qeyr. (&uryayory uoupnbl fmlrnus = ) ruAS SISIryNV'ZI
(t'9 r?qtu?D) 'rnqeralrp qtpns urSopua uep urSoqa Iaqerr?^ rulru 'tsejrueru

Iaqerre^ eprd Sunrur8rei l3e1 >pprr u6opua

utp ulSosla Iaqtrre^

Euerurp

uellnrurs ueerues.rad ue>lrlef,aruaru >lntun srsrltuE qBIEI Unlvf S1S11.VNV 'tt
(g reqrut8 lrgrr) u6opua
urSopua 'geued Eua>lral rypn ulSoqE
l.rup undnrur ulSoqa u?p Ircq qrued
"ua>lret
itr ulSosle : .tX
'urSopua rnA ' f
'
k "X : uetlnu;rs uerruesrad ruEIEp rC
uzu{eued urcpp rzdoa 8wd ulrg srsrteuv ITDIoJ ueruuauod tErE^S :lA

86


MASIH TERLIHAI VARIABEL MANIFEST
6, = tarif listrik, (, = pelayanan, f, = muru produk

I,

= kepuasan menyeluruh

I,

= loyalitas

uE>lng 3uetr

>prn-1lrlJ

rrECJ e10d-e104

'leluJou rrEP u3r33q
rs{3]apu3l l {nruo suBS ualnruaqued

toldb-b papuerlaq

'S

IEruroN rsngrrrsrprrg <- srJED Sulptalas rC rtqesral ereq qrf
sIJec us)lnluagurrd

'z lellN uDlr"sePJag

10td

a^rn3

b-b

[Br.uJoN ue8uap ruerSorsrpl

lold / rBqurE3

IBurroN

{BplI r"Jrsrrg u"reqes

<_

o/o

S > d BtS

/

.qord

IEIIN

.r7

"lrf

-qord
IBIIN qI[
lBrrrroN lEJlsrag uErEgaS <- o/o g. C &S /
qBgl atltuqg y{J1 .€,
prxroN {eplJ tErsrag uBrEgaS t- o/o g, C 3IS I -qord IEIIN E{lf
pr.uroN teJlsrag uE*qas <- o/o g. { 3lS / 'qoJd IEIIN s{lf
ntalytl l[0= aoutrurg doto&ouoy 1{n '7,
IEruroN lgrsreg eduurreqa5 <- Z + pls Z - ErEtuErO olsug pp51q1[
slsoun) 'E'S I srsoun) IEIIN = srsoun) orsBu
ssauaa>ls 'g'S / ss,uulrals IEIIN = ssnAu^a1s ols"U
srsolrn) orssu uBp ssau^.als orsex 'I
ymlar ur8uap ur>In>IEITp serlpurrou uer(n8ua4

: tn>lrrrg rc8eqas uepruroua>l l(n

VIVO SVII]VWUON ITN
'(Et: €.961'euz(png) rsa:8ar rsurlgru8rs /uulu?reqe{ HIIIuaW
.uasotuos

s.,,x,*1J,'#;;ffitr1',:;ff

uapuadapur l"Jrsreq snreq tr suod ser uep
xnt, orrrd

*

ff-.* ffi I

rrr[u'{Jp;::ffi

IH:: *
lBJE

Eref,as IIqurEIp Sued

tr uep X erep ue8uesed

ue8uap ladures rrEp pseraq

: uTEI BJBIuE'uele:edsrad edr.raqaq rqnuadry n1:ad

EIEC

*

ssarodlj I{n uuplsllp runlaqag

SISITYT{V

t{Y.tnrv,lsufld

Ifo

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis,

!-ii

Disertasi

Jika data Tersebar di Sekeliling Garis -+Berdistribusi Normal
Contoh aplikasi u.ii normalitas dapat digunakan U) Kolmogorou Smirnou

= Uji
Lilliefor, sehingga akan diketahui normalitas datanya (Cooper., Donald R. and
chindler., Pamela S. 2003).

Misalnya berdasarkan hasil uji melalui SPSS 18.0 didapatkan uji normalitas
data sebagai berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X,

245 245 245

245

Normal Parameters""b Mean

69.7184 92.8939 58.9796 49.3633
Std. Deviation 7.12234 9.478A2 6.57145 8]4612

Most Extreme

Absolute

Differences

Positive

.099 .076 .065

.070 .a76 .058

.080
.051

r.253

Ary.t p. Sig. (2-taiied)

-.099 -.057 -.065
1.557 1.185 1.010
20 .260
.r57 .120 .260

Kriteria (Sig F > 5o,/o) bersifar Normal

>0.05 >0,05 >0,05

>0,05

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

-.080
.087

Keterangan

Normal Normal Normal Normal

a. Tbst distribution is Normal.
b. Calculatedfom data. (Hasil Pengolahan

SPSS 18.0)

Dengan kriteria uji adalah
Jika Nilai Prob.

/

Sig F > 5

Iampiran IV

:

o/o

:

Sebaran BersiFar Normal

o/o '-+ Sebaran Bersifat Tidak Normal (Cooper., Donald
Jika Nilai Prob. / Sig F < 5
R. and chindler., Pamela S. 2003).
Berdasar tabel di atas, ternyata Sig F untukvariabel (X,) adalah sebesar 0,157

artinya lebih besar dari 5o/o ( Sig F > 5o/o) kesimpulan sebaran data (X,) bersifat
Normal. Demikian juga Sig F untuk variabel () adalah sebasar 0,120, artinya

lebih besar dari 5o/o (Sig F > 5o/o) kesimpulan sebaran data () bersifat Normai.
Pada Thbel di atas .iuga terlihar bahwa Sig F variabel (9 adalah sebesar 0,260 artinya
lebih besar dari 5oio (Sig F > 5o/o) kesimpulan sebaran data (YJ bersifat Normal.
Demikian juga Sig F variabel (Z) adalah sebesar 0,087 artinya lebih besar dari 5o/o
(Sig F > 5olo) kesimpulan sebaran data iZ) bersifar Nornal.

'eurEs >lpprl Suel suerrea

rrlundruau Surl rsepdod-rsepdod rrep Ieseraq etep ,o/o E , 3lS IEIIN u>{ll .
,. : tn>lrraq re8zqas r(n errarrry '(7OOZ 'Eru{l 'uure>Iag) plrarur elr>lsraq ErEp
rr8ulSuaur 'auanal r(n uapunSSuaru uele srlruaSoruoH l(O tut uenqauad epe4
ue8unqnq ryjgs urltrelu3urs- - nrle + EpuEI
'rlErual plrureg 0 rlE>lapuetu rcyutegenlpA
]En)'qnq <-l-nBlE I+ rrDlaPuaru rcy.ul)9?n|?A
: e>II( ue>lnruarlP IaqEuE^ JBIuE rseleJo>l

'leurpro rglsraq Suul
laqerre,r ur8unqnq

elu;esag .

1[n

rylun

o

p.sJoluos'nel s,;lepuay'euulec l[n
'uapuadapul pqerrB^ rpr(uaru ue>p eluulel IeqErrE^ uelSuepas uapuadap

'rer urludniau

IegErJE^ ntes TIBIES

11[

Enp e>l ue8unqng uep lEunuou reJlsraq

ueryun81p satnsuayy

!?uottratte .

tetnt|12tr4l l?uollrat!Q r{EI"pe
Surl laqelrez' uuSunqnq

IeqErr?^

r(n >1nruq .
epquel ![n

0 nt>lrpueru aryon eq1{r{Eural ue8unqng
nr>lepuaru an1ra e4r.[ re;a ue8unqnpl

I

IaqErJB^ J"IUE

rwlerol JESeg .
l epy
uelndrursay .

'8rs rc1ru uellreg.radruatu urSuap 'ue8unqng elmppn
; ue>llrspqrp 3uu.,(
'srJler.urs

qelEPE l3qsrJe^
Enp a>l uz8unqnq u?p IEUnuou leJrsraq Suel laqrlrerr ue8unqnq rln 1nlu61

.

wa|re.rooc ttcue6u4uoc 'A sJoute)c 'lt|d [.n
rclundruaru Suel rselndod-rsepdod urp

IEsErrq

erp

'eurs Suel uETJEA
.3lS IEIIN EI][
Surl suerre,r

'o/o E

.

'eruts >leplt

relundruaur Suel rszpdod-rsrpdod rrep JESEraq etyp ,o/o E , 8tS IEIIN Bll[ .
rnlrrag le8egas ruarrrlurSuap aua(ta7 r(g uopunSSueru selruaSotuoll r(n
:

auoAol rln
r tnllraq
re8eqas uE1nlelrp redep serruaSouoq urr(n8ue4 '(X) seqaq laq"rre^ I?lru uEEruESa>l
unlreseprequeloduolalipSurl CIJ
(7) lelrrarlaq"rrE^Jo>lsIoduolal->1oduoya1
"rp
r(n8uau >lntun uenfnr:ag suErJ?A serruaSouoq r[6

EJEIuE suErJtA srtruaSouoq

SNVIUVA SVIIN]9OWOH TN
I

slsrpuv uzlz:e.(srad

IIO :ll1


.

Jika Nilai Sig > 5
varian yang sama.

o/o,

data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai

Misalnya berdasarkan hasil
sebagai berikut:

uji melalui SPSS 18.0, maka didapatkan

hasil

Uji Homogenitas VariabelY atas X,
Test of Homogeneity of Variances Y by X,

Sum ofSquares
Between Groups

367

r.8ll

10536.898
Sumber : Hasi Pengolahan SPSS I8.0 (Lampiran lV)

uji homogenitas varians Y atas X,, ternyata nilai Sig. 0,878 lebih
(Sig > 5o/o), sehingga dapat disimpulkan data berasal dari populasibesar dari 0,05
Berdasarkan hasil

populasi yang mempunyai varian yang sama, artinya kelompok-kelompok Y aras X,
adalah homogen.

Uji Homogenitas VariabelY atas X,
Test of Homogeneity of Variances Y by X,

Sum ofSquares

Mean Square

Between Grou

4392.332

107.130

Within Groups

6144.566

Total
Sumber: Hasi Pengolahan

10535.898
SPSS 18.0

(Lampinn lV)

uji homogenitas varians Y atas , ternyata nilai Sig. 0,150 lebih
(Sig > 5o/o), sehingga dapat disimpulkan data berasal dari populasibesar dari 0,05
Berdasarkan hasil

populasi yang mempunyai varian yang sama, artinya kelompok-kelompok Y atas
adalah homogen.

'urSoruoq

r{EIEpE

t;4

sere 7 >1odruo1a1-1odruo1a1 rlun:e 'eues Suel uErrEA relundurau Suud rsrpdod
-rselndod rrep IrsEJag aep uelpdrursrp redep rSSurqas '(r/rs .8tS) EO'O rrEp r"seg
qlqel ,ZZ'o '3rg rcyu errlurar 'i sert Zsuare^ seruaSouoq 1(n 11seq ut>lr"stprag
(1; ue.rrdtuel)

O'B

l

SSdS ueqe;oBua3 rsEH : JaqurnS

699'I/9981
sdnorS ulgtr

ttS'U/LZr
sarenb5go rung

arrnb5 ueayq

9TI'ZZ6S

ILL'29
ZyIl'lzrl

'x

Aq

z saf,upupn ;o llauaBoutoH Jo tsel

ty sele
Z IoqBueA sellua6ouoH ![n
'uaSourog qEIEpE

Iy sete
7 lodruola>1-1oduo1a1 elulur 'rures Surl uBrrEA rclunduraru Suel rselndod
-rsepdod rrrp IES?req erep uelindrursrp redep tSSunps '(r/ot .8tS) EO'O IrEp.IESeq
qlqel 9/I'0 '3rg rcpu rrelu.rat 'ry srrr Z suatta^ serluaSotuog 1[n 11seq uolr"stprag
(n; ue.r1due1) 0'Bl SSdS ueqeloBua6 rs€H : Jaqtlns
t7+/Z

arrnbq

:I

T?C

t/89't9Z

601'

atz

BBI'9'
9Lr
ilts

ueary

IJA

aI7

9Lt'
.XIS

ZJP

699',v998r

I
671/'6596
A?Z'99(tB i

IEroI
sdnorS ulqryg
sdno.r.1 uaa.^ateg

sJlEn Dq .ro urnq

',

LL

zLz'l

i lllsl]Bls

i-iP

Jua^eJ

,iq 7 sa:ueue1 Jo Allaua8outoH lo tsal
t;4 serr

srsrltuv uzltre.(sro4

t6

Z IrqBu"A sruuaSouoq

rf61

Il.n :llA


Uji Homogenitas VariabelZ atas Y
Test of Homogeneity of Variances Z by Y

Levene Statistic

dfl

df2

sie.

1.t72

29

2t1

.259

Sum ofSquares

Df

Mean Square

F

Sie.

Between Groups

5588.535

33

r99.653

.488

.259

Tithin Groups

12076.r34

2tl

57.233

Total

18654.659

244

Sumber : Hasi Pengolahan SPSS 18.0 (Lampiran lV)

Berdasarkan hasil uji homogenitas varians

Z

atas

Y

ternyata nilai Sig. 0,256 lebih

besar dari 0,05 (Sig > 5o/a), sehingga dapat disimpulkan data berasal dari populasi-

populasi yang mempunyai varian yang sama, artinya kelompok-kelompok

Z

atasY

adalah homogen.

Rekapitulasi hasil

berikut

uji

homogenitas varians

di atas, terlihat pada tabel

sebagai

:

Rekapitutasi Hasit Uji Homogenitas Varians

Nomor

OneWay

Sis.Level

Sis. cr

1

Y atas X

O,B7B

0,0,

Homogen

2

Y atas X-

0,1 50

0,05

Homogen

3

Z atasX,
Z atasX^
Z atasY

0,175

0,05

Homogen

0,224

0,05

Homogen

0,256

0,05

Homoqen

4
5

Keterangan

UjiValiditas
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (ualidity construct) yang
menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh
masing-masing item yang dapat berupa perranyaan maupun perranyaan dengan skor
totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor
item. Korelasi anatar skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan

ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi
konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai vaiiditas.

9rB'

z000Ouv^

I0000xv^
'BL'
tsurPEol
lsal
LX loqeueA

SEIIPIIEA

.I

Inlun sellpllPn ![n
'rlE^Eq rP
IaqEl

?ped teqrlrp lzdep IaqErrEA dEnas sErrpIIE^ urt(n8ued Ils?H rlotuo3 'Plp,r qEIEPe
ureluerrad urarr Enruas nJ"raq Iul I?H 'JESeq qlqal Sutl lselaro>l rcllu rclunduraru
rleur
'(€Str966t 'olun{lrv) 9'0 < r ue8uap I3g?Ir?^
r{oiuoJ
ualr $rIP{e^
uretr Enures e,,{q"q uoplnfunuau

t1r(prp.n

qrqay Sunrrq r

uel(n8uad IISEII

rauolsrn>l eped uetluetrad

drnas lnrun

'laqtl l Ir?P

l"pll

IlaI

u"lrllauad rauorsanl uee,(uzuadlueeluerred ruarl 'T
'lrqet r ue8uep euIts nEtE resaq qlqal

Sunrrq r e1l( prp,r. ue>l€te>llp utttl1auad rouolsanl utr,(urr.radTuerlurlrad

ruatl

:rnIlreg rc8rgas qeype
rsuelyru8rs

JEJET

'1

o/og

uDIEunSSuaru ue8uap uaulnsuo>l sElIprJE urrfn3uad ursnrnday

z-u=qp,!!4=,

l:jft

:rnllraq

re8egas r{BIEpE

urleun8lp Suel r l(n snrunX

'o7og

rsuelgruSls

3rrrr ur8uap uDIn{EIIp (q.l) rseyaro>1 ualsgao>l uerutraqa>l uer(n8uad ue18utpa5
ueurnnsul tgor tfn ru"lep uapuodsar qelrunf loIS =
lnqasJal IaqEIls^ rrclEP ueuJnJlsul ulall
=
"nuIas

uapun8rp uap Surl uarunJlsul uretl
uelnlSuesraq Suel

u

I

Jo>lS

X

Iag?IJB^ ue8uap

ueryun8rp

urle Suul uarunJlsul ulatl

JElu? uosJ?ad ISEIsJo>l uals5aoy

=

eJ

:ur8uerata;4

(,r.<)- zAKu)

.(rr) -

.XKu

: rn>lrroq rr8egas
tuautout

e6

-ltnpotd snvtnJ q€l"pr IuI utltllauad urrpp uapun8lp Surl

srsr1euv uzlz:elsre4

Iin

rsr1a.ro1 snrunU

:ilA


v4R00003

.835

vA.R00004

.980

vAR00005

.946

v4R00006

.891

vARo0007

.732

v4R00008
v4R00009

.8r2

v4R00010

.922

vAR0001 r

.889

v4R00012
v4R00013
v4R00014
vAR00015

.856

.730

.702
.730

.856

v4R00016
vAR00017

.767

VAROOOlB

.757

v4R00019

.899

.949

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan

SPSS 18.0

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan

dari variabel kepemimpinan memiliki loading faktor lebih besar dari 0,6 sehingga
dapat dikatakan semua item pertanyaan valid.

Uji Reliabilitas

Uji ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran jika

dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur yang sama. Yang dimaksud

dengan reliabilitas adalah menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan
tertentu. Reliabei arrinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. (Suharsimi
Arikunto, 2002:154)
untuk melakukan uji reliabilitas, penulis menggunakan rumus alpha. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:

0 lEtot uErrEA
urrytdepuaru lnrun ue8unuq;ad uelnryyaur rrr8uap qeppeelurn(ue1as qr18uq

'7,

.otun1lrv [ursrcqns)
0 /-t :zooz

u

-T--

I'K-

'X

,-

=

S

zt

: rnlrJaq rc3rqas snrunJ

ue8uap 0 {nq uBrrEA gupunf ueryedepuau >lntun uelqrlunllp rnqasrat rrTnq
derras npqep qrqalrat 'uaurnJtsur serrlrqtrTer uersgao>l ueryedepuau >lnrun
:tn>lrrag rc8rqas r{BIppB

'I

eluurnluatal undrpy
I?1ol u?IJEA

=

lO

Irlnq uerrel qepunt =
l"K
=
{
= iIJ

I"os rrlnq eluplueq
uaurnJlsul sElIIIg"rTJU

: urSue:ata;
(t Ly,ZO0Z'oruruluy rurrsregn5)

[ ;" l_[r-r l _ ,,,
L:"3J L {

l-

: rnlrreq re8eqas eqdp
snurnr ueleunSSuau ut8uap selllg"rTer r(n lnrun r uars5ao>l Sunrlq8uapz
'rluurlqepun (uaru uerpnue>l uep

rqnq drnas >lntun uapuodsa: den-delt rJep uegu,'r"[;o1s urryr-rpen>18uayrq 'e
'uapuodser ue>lrraglp

Suel ueqez'rr( drrras rrBp rrlng derras eptd upe Buel ro>ls uu>lrIelunfuay.q 'p
'uap"JPsnIrP rur
ualqelrunfua141 '3
ro>ls r.lelurn( urrpnua>1 uep uapuodsar dettas

qelar Surl

{n}un

Jo>ls

'ua>llT EIE>IS E rroSate4 ruryl uE>pruallp
roqoq uz8uep renses rrlnq dzrras eped ro>ls ualrroqtuantr 'q
.1nstru Suel ra13uz tpud roruou ue>lrreqruery 'E
: ln>lrraq rc8eqas qe13ur1

-qe13uzy ue8uap ro13ur

srslTzuv uzlerulsra4

rqng denas Intun relru rsnqrrlsrp rEUEp l"ngtuery

Ih

'I

:l;71

Petunjuk Praktis Penelitan ltmiah untuk Menyusun skripsi, Tesis, dan Disertasi

3.

Mengkonsultasikan nilai r dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi untuk
mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan reliabel atau tidak.

uji reliabilitas pada 100 orang responden (pre-test), maka
didapatkan nilai reliabilitas alfa sebesar 0,807 lebih besar dari 0.6, sehingga
dinyatakan reliabel.
Berdasarkan

Uji

reliabilitas dengan cronbach Alfa, maka setiap variabel memperoleh nilai
alfa > A,7 (Arikunto, 1996 : 170) artinya hasil instrument dapat dikatakan reliabel.
Berdasarkan hasil uji rernyata semua variabel memiliki nilai alfa > 0,7 sehingga

instrumen pada 245 orang Pegawai waskon bisa dikatakan reliabel, sebagaimana
yang terlihat pada Thbel di bawah.

Uji Reliabilitas untuk Variabel Penelitian

Variabel

Nilai Alfa

Kesimpulan

X1

0,711

Reliabel

x2

0,780

Reliabel

Y

0,750

Reliabel

Z

0,990

Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan

SPSS 18.0

'plrrlur u"Jn>lnguad ru13un plllpraru rlu8uern>1
-8ur;n1as snouaSopua IaqBrrE^ E./yqeq uellsunse8uau vs,{1aua-r/rud ppo1y11
'ue)IrEqErP

prttue

rp >plrq lcqur] Suel ur8unqnq rur FrI ruEIEp
ulueg ur8unqng 'rdurue lurlSurqruluadrp SueL

Iaq"rrBA

nrus

:rualsrs ntens ruEIEp IIEJB

auyntat
Iapou elue11
'eluurcl urBuap

nlES ?Jelur rsBlaro>lJ3q >lEPn uDllsrunselp (nprsar laqelrea) UETIEIBSeI qnrnlas

'rBaurl TIBIEPB
IagErrE

Br?lue rp rpefrar Suel ue8unqnq E/(q"q uoysrunse8uaut vsf1auu-qtad ppolrll
:rn>IIJeq

rc8eqas qEIEpE s1s[1aur

qpd

ueeunSSuad

uep Sunuad Suzl Isrunsr ude:aqag

lswnsv vdvulStS
'y uelqeqaluaru lzdrp >l"pp B DIErrr 'g uqqeqaluaru y uoprrlurp
elrf 'p1o:drsar te3rsreq Suel ue8unqnq BpE l"plt 'gere nres qelepe IrqEIr" rerue
ur8unqnq 'elull.lr JISJn>ler ru3rs.rag '3uns8ue1 lstllasgorp tedep laqeuel Enrrlas
uep Jrsrn>lar ttjrsreq elod ue8uap Qtqqe) uaSopua IaqEIrE^ depeqrar (ua8os1a)
qeqaluad laqrrre^ rdzraqaq Suns8uel IEpl] uep Suns8uel grue8uad mgela8uau
urn(nt ue8uap ltsrJelrllntu ElEp srsrleue aporau uuludnraur srsdput gre4
JpErpuEn>l
rseurJojur rsula.ldralulSuaul EJEf, ur8uap ut>pIEIIp Surl3lrerlpml ISEturoJUl ue8uap
rstlaro>l uars5ao{ qrlo ue>lrraqlp Surl
Jlrerltuen>l rsururoJur utlSunqeSSuaru
psnal

>lnrun uu>lpn$iErurp 1ul

IIu{eI'Iselero{

ueISUeo{ e8req rrup qayoradrp Suel

ur8unqnq ueurlSunrulepnel IrEp rptfuar Buul utleu-rnduroluaur pn$Ietureq >lepn
qtad apotau ?./vqtq uzleteluaur rq8p26lul IBtl TuEIECI 'Qzlqoltan snuaSopua)

s1s[1uua

rqnre8uadrp Suel laqer.re^ u?p $a1qa1na snuaSosqa) rpre8uad urllraqurau Suel
IrgBuE^ rrdeprar Eutru rp 'laqEuEA nrens rrep Suns8uel )ppp u"p Suns8uq tpre8uad
rnqera8uaur {nlun apolau uelSueqrua8uau rq8y26'(fge t 'uletsplo3 put uo11rq)
tg8lr2Xlp.ua5 qalo urlSueqruallpBuelsrsrlerrtlep nr"sqepsunlednrau slsrTeu"g]Ed

TwSVOdUSNOX

(nftruoYro H.tvd)

unTyf nftrurcYro


Variabel yang diamati diukur dengan menggunakan alat ukur yang tidak memiliki
kesalahan (valid dan reliabel).

Model hubungan yang dikembangkan oleh peneliti merupakan model yang
secara teoritis diasumsikan benar, artinya semua variabel dianggap akan memiliki
pengaruh terhadap variabel endogenous.

BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
Beberapa lambang yang dipergunakan dalam melakukan penelitian dengan
menggunakan path analysis, di antaranya:

1.

LambangVariabel dinyatakan dalam notasi yang bervariasi, akan tetapi biasanya

2.

X dan Y. X (Xr, 4, .... X,) untuk menyatakan variabel eksogen dan y (y,,
Yr, Yr, .. .. Y,) untuk menyatakan variabel endogen.
Exogenus (eksogen) sebagai variabel penyebab (bebas) dan Endogenus

3.

(Endogen) sebagai variabel akibat (terikat)
Pengaruh langsung dari sebuah variabel X ke
headed arrow) /panah kepala satu X -+ Y

!;

dinyatakan oleh

-+

(sirugle

4.

Lambang yang menyatakan hubungan simetri (korelasi) dinyatakan oleh
(dnublt headed anow)
<H

5.

dari variabel penyebab ke variabel akibat
dinyatakan oleh sebuah koefisien yang disebut koefisien jalur (Path Coeficient)
yang merupakan parameter struktural:
Besarnya pengaruh langsung

Pr,,,

pyr*r

X1------+Yl

6.

Xl-.--+Yl

Populasi

Sampel

Besarnya hubungan simetri dinyarakan oleh korelasi:

,,

rxl,

= populasi
= Sample

DIAGRAM JALUR DAN PERSAMAAN STRUKTURAL
Pada saat akan melakukan analisis jalur, disarankan terlebih dahulu untuk
menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausal anrara variabel
penyebab dengan variabel terikat. Diagram ini disebut diagram jalur (path diagram),
dan bentuknya ditentukan oleh proposisi teoritik yang berasal dari kerangka pikir
tertentu.

Sued

rnpf ue.r8erp laporu epd redtprar
'snuaSopua

a>1

snuaSoqa IrEp

'tupr{raPas Suel

LIErB

ntus

'qeldurol

utr8tlp laPou

usfinfunutru

ulEIaS

ue>[Eun8p

geurd z'rgeq uulprqrodrp Surrue4 'uaSopua IaqBIr? depalrar uaSoqo
rrrp Suns8uel gnre8uad urlttrlueru (ge.re nres qewd ryue)+7

8wl

IaqEEE

3+tx'^.I=t.A.
:uwures:ad

qalo ue>lelelulp Suel 'suel{rapas Surpd Surl rnle( rue.r8ulp urledn:au I rcqul?D
'3 qalo urlelrlurp nrr qeqaluad-qeqalua4 'rrulnlP >PPn
ue>In>lrlrp Suepas Suel urtulauad rurpp Suel urc1 qeqaluad {tl*q glseu 'y.rrn1
tlr .{tq unpreluaru sE13 IP r"qure)
qrlo Suns8uel Er"rJs qnrtSuadrp
lp rderar

'k

(luaaodutoc

ruo?uru .ue1.leluerrp EsIq >[Epll) ntuau3tu
1er elute3rs Suel
urrn>ln8uad
Qruaruatnsaawlo

nua)

'3

uBnrlle{a)

'P

uauoduo;E

rroar qelo rsDlgnuaPrrar

Iy

renl rp 'r Iqnre8uaduaru Suel laquuul Enues 'q
runlaq Suel
Iapou rurlep e>l uaplnszurlp {Epll lderar uoat qalo Ise>lglruapllp
rtr rqnre8uaduraru Sued
qepns Suel ry urelas
laqeu?A "nules 'B
:rrep ue8unqe8 urlednraur Suel 'nplsrg IaqEIrrA
muaSopug IaqBIr?n
snuaSoqE IaqEITEA

:?qpp rc3tqas 'Itr a1 'qeqafuad

ru8egas

"X

=
=
=

3

tA

tX

FeP

lnne>l urSunqng uulurer(uaul Suel rnp( urer8egq

E
I

I

H
66 (q*[p"Vq*fl

l'8 &qure9

mpfururterg :;;;1

1oo


Gambar 8.2

Diagram Jalur yang menyatakan

hubungan kausd dari
X3,

Xl,

X2,

keYl.

Gambar di atas mengisyaratkan bahwa hubungan antara X, dengan Y,,

dengan Y,,

dan x, dengan Y,, adalah hubungan kausal, sedangkan hubungan antata X, dengan
dengan
d* dengan masing-masing adalah hubungan ikorelasional.

4

&,X,

Bentuk persamaan untuk diagram jalur pada gambar 8.2 di atas adalah:

Y.=P X+Pyx )L+P )L+€
y*
I
I
vx I
'13
'll

5

'12

Model diagram jalur lain yang komplels digambarkan seperti di bawah ini.
Gambar 8.3

Hubungan kausal dari X, dan X,, ke Y, dan dari Y, ke Y,
Pada gambar di atas terdapat dua substruktur. Pertama substruktur yang menyatakan

hubungan kausal dari X, dan ke Y,, dan substruktur kedua yang menyatakan
hubungan kausal dari Y, k. Yr. Dari gambar 8.3 di atas, bentuk persamaan
stukturalnya adalah:

Y, =Pr*X, *Pr*X,

Y-=P"Y| *e) "
I
vv
'2'

1

*t,

'ty

deprqrat (a1qo1tta

snouaSoxa 447dru7) nplsar IeqBrrE^

Glrela:; Suns8url qn.rr8ued elurcsaq url.reqrurSSuaru '3r,(4 rnlef uarsyaoy
'zxll.1 urp 'xrl4 rnp( uersgaol {lraunu u8-ruq efu.rrsaq
galo uzlerrlulp Sulsrur-Sursrur "I r{ k rJBp uep 'l rrl 'X rrep (3ne1ar) SunsSuey
qnrr8uad eluresag '[BsnDI ue8unqng qeppe 'i ,I k utp tX ue8ungnll
'zxrxd
IsBIaro{ uarsgaol rlurmag qalo unlerelulp w8unqnq
r1g
erelue ue8unqnll
uereraa{ sellsualul 'puorselaro>l ue8unqnq qEIEpB k ,rp

uBp

ty

t1el

zy

uep Psne) uBounqnH

t'8

JBqrlP9

'elusnueSopua

a>1

lnqasrar snuaSoqa uep (tuat$aot qtud) rnp( uarsgao>l 1lreunu pgu e,(uresaq qalo
urlerelulp 'ntualral uaSopua pgeuurr al uaSoqa IaqEIrE ntens rrep (3lre1ar) Suns8uel
qnre8uad elurrsag 'uaSopua laq?rrt deprgrar uaSoqa IagErrB r{alo uollnqunrp
Surl qnn8uad Sunuqlp rluin(ur1as rnDlnJrsqns Sulsru-Sulseyq 'zlurnrlnrls qns

-qns turlBp

aI

ur>llsu>lgnueprrp snrtq rnDlnrrs tderagaq IJEp IrIpJar 8ue,( laqtrrt,r

rrlur ue8unqnq Ieporu nlens e/'ar{"g ue4rdtuesp

r.{Elal

uN:t D I t tito) H tvd)

npqepJar uelSeq rpe4
u

nrvr Nlrst Jtov

'rnqesJatrnlefrur.r8elpun8uuguraruBurlrnrlnnsgnsepdlelutq uD[eruu"p'elurnp(

rurrtelp qaldruol
'+

I

uDlrrrr 'leJnDlnrts urSunqnq rlBnqas s1a1druo1 uI]rBurS
'nplsaJ

z1'uatoqa

z3

'uaSopue pgtrrB re8egas
IagBrr?^ uapdnraur
lagsrrt^ uapdnraur
13 u?p uaSopua
11
'enpa>1 rnr{ursqns DpBd 'nprsal IagBrrB rr8rqas
IagErrE
*p I;q'zrueuad rnDfnrrqns BpEd

ue>pdnraru rrl"ueSoqa

pqrrr"

ue4ednraru

k

(rprt *y qru4) rnpfuer8erq :;;;1

102


i,IENGHITUNG KOEFISIEN.,ALU

R

Untuk model strukrural non rekursif (model yang ddak melibatkan arfi pengaruh
timbal balik), penghitungan koefisien jalur bisa dilakukan melalui metode kuadrat
terkecil (Least Square seperti halnya dalam penghitungan regresi.
LangkahJangkah yang dilakukan dalam menghitung koefisien jalur adalah:
Menggambarkan secara jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi
hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. Dalam hal ini
hipotesis penelidan harus diterjemahkan ke dalam diagram jalur, sehinga bisa tampak
jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogen dan variabel endogen.

Hitung korelasi antar variabel. Apabila korelasi disalikan dalam matriks korelasi.
Misdkan kita mempunyai 3 buah variabel eksogen (X,, , dan ) dan I variabel
endogen (Y,), maka matriks korelasi antar variabel dinyatakan sebagai berikut.

.=[' Y' *,'
'{']

Identifikasi setiap substruktur. Koefisien jalur dihirung persubstruktur. Selanjutnya
hitung korelasi untuk variabel eksogen. Misalkan saja dalam substruktur yang telah
diidentifikasi terdapat 3 buah variabel elsogen, dan sebuah variabel endogen (Y1),
maka persamaan struktural dinyatakan oleh:
Y, = Prr*rx, + Pr,*rx, + Pr,*rX, + €
Berdasarkan persamaan struktural di atas, selanjtunya dihitung korelasi variabel
eksogen. Hasil perhitungan disajikan dalam matrils koreiasi, yaitu:

( t

fx2x1

r*r'

R=lr',, 1 q*I
[',,., f'z,a L )
Hitung inversi dari korelasi antar variabel elsogen yang diperoleh. Untuk
menghitung inversi korelasi diperlukan kemampuan aritmatika yang tinggi. Namun
demikian terdapat teknologi yang dapat membantu mempermudah penghitungan
inversi korelasi, yaitu melalui program Excel, SPSS, dan program pengolah data
lainnya. Matriks inversi korelasi dapat dinyatakan dalam notasi:

enp n"te qere nres)

Y
i)

'ur>Inferp Sutl
lnarodl{ Isfsodord rped Sunrur8ral (qrre
utlfn8ued r{EJ" E,rr{Eg uzlrreri.radlp de;e11

Illsllels

?Jef,as

1

'"'

'Z

'l :

t11
I i0 7rxr,(4 :

o

='x'l.I

:r(nrp uzle Suel (puolse.rado srsatodrq) lrrsrrers slsarodlg

: oH

unprul6l 'I

:r{EIEpe :np( uarsgaol urr(n8uad uEIEp unleun8radrp Suel qe13uz1-qe13uq
'&ututmt1 ftoaql lnqasrp rul nradas uelln8ua4 'Sunuqp gelar Surl rnpf uarsgao>1
depas (acuw3[1u37s to rat) ueeu4eulraqo>l uer(n8uad uDIn>[EIrp n1-rad ':np[ urrrSrrp
ue1-regrue8lp Suzl psnal ue8unqnq reua8uaru uepdulsa>l {lJeuatu urnlaqas e>I€ru 'u
uernlnraq ladurrs rrep Irqturrp srsarodrg lffiuatu Inrun HIIIrup BueLetrep rlursug

9NIWWIUI IUO:ll
(€x?x'rx)l^zu

_If

=

,r{4

:snrunr ue8uap nprsar leq?rr?^ uep rnpf uarsgeol e8:eq Sunlq8uayl

[li]

(*'d

z,rx4 r'116)

_

(ox,zx,rdr^z5

'Hl'fijlry:ffi;',ffi1

Bunuq'uaru rnrun urryun'radrp Buel snunu 1i
rs,u*uralec uelerrluau Suel uarsSaol nrrcl ,.9 r,req uluresaq

tiilrl":t,ra,

rs?laroI uarsgeo>l ur8uap rues ;np( uarsgaol rletu '(uaSopue IagEtJr^ qenq ntES
uep uaSosla laq?rr?^ qenq ntES trdrprar rlueq) Eurrlrepas rnp( rurr8zlp >lntun

::';j]

uesuap rs,ral

or

r sJ

a^ur

#f

['1i][:1
[il:]
;ffit,ff :ffi::j #,:

"filJ;X',#if

rsBIsI

( e%

|

€zJ

oI

€rC

.r, a)

z,r

[.,r, tzr "")
eol

|=

,-u
r-u

(sts{puyglu4)m1efuu8rrq :;;;1

ia'^{

2.

Petunjuk Praktis Penetitan limiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Statistik uji yang dipergunakan adalah:

(n-k-1)
i

= 1,2,.,.,k

k = banyaknya variabel eksogen dalam subsruktur yang sedang diuji

t

3.
4.

= mengikuti distribusi t-Student, dengan derajat bebas (degrees of freedom)
n-k-l
Hitung nilai p (p-ualue)
Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Apabila terjadi trimming,
maka penghitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurur
penguj ian tidak bermakna (ruo ns igntf can r) .

MENGUJI PERBEDAAN BESARNYA KOEFISIEN JALUR DALAM
SEBUAH SUBSTRUKTUR
Pada saat tertentu, diperlukan informasi tentang pengaruh terbesar yang diberikan
oleh variabel eksogen. Untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan pengujian
dengan menggunakan perbedaan besarnya pengaruh. Pengujian seperti ini dinamakan
post hoc. Langkah-langkah yang dilakukan unruk melakukan pengujian

ini adalah:
Menentukan koefisien jalur yang akan dluli perbedaannya. Dalam hal ini tentukan
hipotesis statistik yang akan diuji, yaitu:
Ho: Py.x. = Py,ti

H,:Py,x.*Py,x,;i*j
Harap diperhatikan bahwa arah pengujian sangat ditentukan oleh kerangka pikir
tertentu mengenai keadaan besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogen
terhadap variabel endogen.

Statistik uji yang dipergunakan adalah:
(1

-

R'?XCii +

Cjj- 2cij

(n-k-1)
t mengikuti distribusi t-Studtnt dengan derajat bebas n-k-l
Hitung nilai p (p-ualue)
Ambilkesimpulan

rnler uer6erc
E'8 rPqruP9

:r{Eppe nrlauad qalo un8ueqlp Suel rnDIUrs I3poru IItEUa>ls

ErEf,eS '(7) uoSSuEacJ u?svn&y deperryat usaf y111iJ 'qnrcBuad uep ('lr) ,*[
ru1t7J depe'qLar (ty) o7wg.rep '(k) rouotd uatfio"t4 '1ty) uuuotrlad wry1vnE
tnqelaSuaru
Pnq?urag utlulauad nrtng
IagErrB^ qelo ue>llnqrurrrp Surl qn.rr8uad
(sooz
'Ipuausny : raqun5) NyIII-I1INAd I JyTV11 SISI1yNV HIYd ISyXI-Idy

'lagrrre^ qnrnlas prot qnre8uad uelerueulp uaSopua IaqEIrE^ depeqrar
uaSosla IaqEIr" delras rrep qnreSuad grlunf 'eluurrl uaSosla lagrlrt^ ue8uap
rstlaro1 ur8unqnq InFIau qayo.radrp Suel qnre8uad
ryppe Suns8url>1epn qn:e8ua4
8uns8ue14el qnru8ua4
'',tr, rrl
ry
tI zy
tX
lrrp rIErE nrtss qrued l{alo ur>Iet?lulP a1 Suns8utl qn.ru8uad uep "tr a1
rrtp rlrrt nrzs gtued qalo ur>lrrqrue8rp '71 rI 'X rrrp Suns8uey qn;t8uad '7 regrut8
Ep?d 'l a1 'y rrep L{erE ntES qeurd qalo ua11n[un1lP A a1 y Suns8url qnre8ua4

EunsSuel rpreEua4
'uE"pEeI ede:aqaq

ueryrelslSu)ru EsIq rnp( urer8ttP qelo uzlregrue8rp Surl IaqEIrE^ reruz ur8unqnll

9NNS9NV'I YVI HNUVONSd NVG ONNSONV] HNUVEN3d
(srs,(puy qtz4) .rnpf u:u.r8erg :1;;1

106


Data hasil penelitian disajikan pada tabel 8.1 di bawah ini.
TABEL 8.1

Hasil Pengukuran Kualitas Pelayanan (X1), program promosi (X2), Harga (X3), dan Nitai Jasa
(Y1 ) Terhadap Kepuasan Pelanggan (y2). (Tingkat pengukuran lntervat)

xl

x2

x3

yl

y2

I

99

43

52

65

57

2

98

38

48

62

54
34

Satuan Pengamatan

)

48

15

26

)7

4

62

20

29

36

37

5

B5

35

41

55

47

6

96

40

44

64

58

9B

41

43

62

56

8

90

36

36

59

48

9

63

37

38

58

48

t0

57

4r

28

32

33

1t

9t

34

46

55

54

l2

83

26

36

46

43

r3

70

,c)

39

44

48

r4

7)

26

37

4r

49

r5

77

34

36

49

42

t6

75

29

38

48

47

r7

67

)7

34

43

)/

1B

74

26

36

44

41

t9

80

32

37

50

46

20

67

24

33

39

36

1

Berdasarkan data di atas:

1.
2.

Apakah proposisi di atas bisa diterima?

3.

(X,), Penghargaan (), da., Kecakapan
mempengaruhi Kinerja (Y,) dan seberapa besar Kinerja

seberapa besar Motivasi Berprestasi

verbal

(),

mempengaruhi Kepuasan Kerja (Y.)?
Pengaruh konstruk mana yang paling besar ?

sErE

lzr,ll::;: e6s,L l= [,:,,:l
;;;,;- Bvs,v] t,.,^dJ
[;;;,;,J[;;;,;-

:e8rrg qaloradlp zSSurqas

I
I

vgg'v

,ur'o-

96g'r

((Ex'zx'rx)rAN

Sunrrq8uary

I
l=

,-,

Lgsn't- Lw'o- evs'v)
:ruret.rad

rnDlnJtsgns Inrun

looo't
L,/o ooo'r
lrrr'o

:n1e( uarsgaol Sunlg8uary

-l

l= o

wg'o ooo'rl
:qalo ur>lBlelurp tluls.raaur $lrrl?W

000'r
e,68'0 000'r

916'0 ?88'0 000'r
099'0 69L'0 L99'0 000'r
099'0 068'0 LL8'0 w9'0 000'r
:TIEIEpE

eueuad Jn]{nJrsqns >lnrun uaSoula IaqEIr" J?tu?

-u

ISEIaJoI $IIJIEI

J

:r{EIEPE

Ip I'B laqer eped

erep r"sBp sel" galoradlp Suel lagelrea

rttue Isrlaro>l

s>IIJIBW

'rruerrad 8ur,( rnrln.rrsqns deprqrar

lBJnt>lnrls ut"ruesrad

Inlun

qalre] uu>ln{Ellp

npqpp

qr

uer

(n8uad

,,Pru'enp Ir?p Ir lPrat rnrrt"rrt$ t*rfl^r#ar:L?

tri,'''6
,, *
=''^
1n.''d * kt*t'd *
:r{EIBpE tnqasJal

'(ttr nrrcl 'uaSopua uep ua3osla

.rnpf uurSerp

IaqBIJ"A uuledn:atu

Bnp utp uaSoqa IaqEIrE rIenq 7 ISIraq
IaqErrE^ r{Bnq I) uaSopua IagBrrE qenq
Suel tnrlnnsqns Enp IJBp IrIpJrl .rnp( uer8rlP E qrq uelereluaru E'8 rBqtu")
'sBrB rp g'g reqtuu8 eprd nradas rnp(
uer8erp ruEIBp a>l ue>lqeura[rarrp pyauad qalo uqn[e1p Suel ryatodrq rsrsodor4

:stsnvNv

ZoI

(srsllauy qlu4) rnpf tue-r8urg :;;;1

t08


[ffi]
Menghitung

Pu,u,, sehingga diperoleh:

R'rr(*r,*rrr) = 0r 405 0,265

,,,U'IZ'ZZ)
Io,ssn,J

=0,975
Pengujian Koefisien Jalur

Pyrer=

JT-q8?5=

0,3535

Pengujian Koefisien jalur py,x,

Hr:

Py,x, = 0

H,;Py,x,*0
Pengujian dilakukan dua arah sebab proposisi hipotetik tidak mengisyaratkan
apakah pengaruh X, terhadap Y, itu merupakan pengaruh yang positif atau
negatif,
Dengan menggunakan sratistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:

0,405
(1,

- 0,875)(4,548)

=2,152

20-3-L

Harga
Harga

t tabel pada db=16 diperoleh titik kritis sebesar 2,119g (p = 0.047).
t hitung jatuh di daerah penolakan arau harga p-uahte lebih kecil dari

0,05 (H0 ditolak), artinya jalur dari X, ke Y, adalah signifikan.
Pengujian Koefisien jalur py,x,
Ho: Py,x, = 0

H,;Py,xr*0

.
t-

0,265
(1

-

0,875)(1,896)

=2,184

20-3-1
Harga
Harga

t tabel pada db=16 diperoleh titik kritis sebesar 2,1199 (p = 0.0442).
t hitung iatuh di daerah penoiakan atau harsa p-ualue lebih kecil dari

0,05 (H0 ditolek), artinya jalur dari

ke

Y, adalah signifikan.

'Surplp sn:eq ue8unlrqrad utDlruap ue8riag 'I{Eqnraq uery rnpI ualsgro>l
ruer8erp r.rrp uaSosla Iagerr?^ qenqJs elu8urlrq ur8rraq

e,(uresag

apru 'rnp[

,, *,x,,,; ;^l:;,: : ;i

lrpe fuaru

FJn]InJts uttruesJed

Outuruul qelalos lernllruls ue6unqng

9'8 JPqueD

:rpefuaur rnp( uer8rtp 'lul plluqradlp qelar 8ue,,( tstsodord resep sery
uesrndal drpeg-rar qnrr8uadreg e(raury utP '(tI) efraurl

'(,il

"frrt

depeqrar rp:e8uad ue>lrragulatu (zy) ure8req8uad

uep'(ty)

1se:serdreg ISE^ltoW

u'ifil,il,L';:.:l,i
'Smuuua ttoaql ue>Inl"llp tlulrrgas e,tq"q ISDIIPuT dnln: rcdundutaru rrrtl
tl
rl tX r:ep -rnp( uers5eo>l uelSuepas 'eultrulaq
nrr EuaJE>l r{elo 'EDIEtu.I3q >lEplt
t..L
tA rrl
r{ElEpE llrslrE}s Ereres eluenp-rnparl
t prP urP a1 'y rrrp rnp( uarsgaol
BAq?q
llr>la(qo ue8uera:a1 qaloradrp rnp( uarsgaol uer(n8uad pseq rreq
'ue1gru81s {Eplr tIBlEpE 'I rI k rrzp .rnp( elurtrr '1eurrarry 0H)
E0'0 IJrp resaq qlqal aqart-d r8req nrre urerurrauad qtra"P rp qnref Sunrrq r e8re11
'(tgO'O = d) eetl'7 resaqas srlIDI Irrrl qeloradry 9I=qP rped laqer r t3*11

098'r=

tves'ilGt8'o-r)
zgt'0

-l

0+€xrl4:r11
o=€xtd,I:uH

ixr,{d rnp( uarsgao; uurln8ua4

(srsdpuy qlr4) rnpf tuur8erg

:1;;11

110

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Iesis, dan Disertasi

Matriks korelasi variabel eksogen

R-r = [1,ooo

L

0,6641
1,00

_J

Matriks inversi korelasi variabel eksogen

R-l = 11,789

L

-1,189.1
1.78e )

Penghitungan koefi sien jalur

[Pr,,,f _lt,zao -1,189-l [o,89ol
1.78e ) lo,zoo )
f rr,.,

f[

10.67781

-lt
-

[o.araoJ

Penghitungan harga R2:

R'"r1,r,"r1 =

(0,6778 0,3189)

[|;i?i]

=0,848
Penghitungan harga pu,.,

Pyler

=

:

=0.389872

Pengujian Perbedaan Besarnya Koefisien Jalur
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan keberartian suatu koefisien
jalur.

Hipotesis Statistik:
Ho: Py,x, = Py,t,

H, : Py,x, *Pyrx,
Hasil penghitungan dengan statisrik u.ii diperoieh:

1=

o'fr7843W
l(1-0,848) ((1,789 +L,789

v
Harga

t

fo_A

-(2

x-1,189))

tabel dengan db=17 adalah 2,1098. Harga

penerimaan (Ho diterima).

= 1.5ss245

t

hitung jatuh di

daerah

'rur

r{8.^ Eg

;Lqezteyr'0
(5Brg'0) 0gg'0 $tL9'o)
z"rid

X

z'rxry

r*r{6

ue8tmqng mplatu Suel gn.re8ua4

TI8ZII/6SV'0

@ttg'o)
$ttg'IxIdd Ixrld
x

Suns8uq gnrr8ua4

ty qnrr8ua4

Jruolsrodor4 Bref,as gnrr8ua4 eluresag

ue6unlrq6ued lFeH Jnlef uotsuaox

1'8 reque9

Ip u?Ircqrue3ry rtdup rul urlfn8uad

I*q

qn]nlas IItEuIa>ls
"ruras

'ue1yu31s r{EIEpE t ,1 'l rrep rnp{ Br'qrq us{Etz>Ilp rrdep urc1 eral
ur8uap '(>lBlolrp 0p1) utrylouad qe:aep p gnre{rur e8re11 '807'8 resrgas qalo-radrp
Suel Sunrq r e8.rrq E.&qEq InqElDIIp 'elursuelgtu8ls Ifnlp rnp( uarsgaol zllqedy
lnrun rnp{ualsgaol eluresaq
'LOOS7'O qBIEpB zazdd

rSSurqas '61/I/LGL = ,(€6g'O) tIBIEpt l rI'I IrBP ISBuIurar3P uelsgaol rluresag
'E68'0 urSuap Er.u"s qspPe edumle( ualsgaol r>lstu '.868<0

qeppt ztr ue8uap rtr rstya:o1 E&r.I{Eq
Inqeta11p uu8unrrq8uad pseg ualresuprag
'rs?lero{ uelsgao{ ue8uap rues geppe -rnpf
e4rru 'uaSopua IagBuE r1eng nles uep uaSosla IeguIJE rlenq
rdurq :np( uarsgaol elrgede
uarsgao>l elu;esaq

ntES ue>p€qllaru

:

"nar{Eq

IeJnl>ln Jls ueutues;ad ueSuap

'setu 1p urlsela(ry gelar pradag

z,

usrlsnulnJlp

Enpa>l

*

ttzlg

=z^

Suel :nr1n:rsqn5

Enpal mtlmsqns Inrun rnp( ualsgaoy uey[n8ua4 uep ue8unrrqSua.l
''tr a1 pep
rnp( uarsgaol rluresag ue8uap Epeqreq TEpp II a1 ty pup rnp( uarsgaol eduresaq
uz4wlslSuaul rnp( ualsgao{ €.rcq uetpaqrad uel(n8ua4

!

>lnsnels EJEtras E^qBq

III

(srs{puy qre6) rnpf urer8rrq :g;;1

ll2


Pengaruh X, ke
Pengaruh

pengaruh

Y,

=

0.60293671g

rangsung

=
=

Pengaruh yang melalui

Pengaruh X, ke

Y,

Pengaruh gabungan

PengaruhY,

hubungan =

X,,X,

keY,

=
=
=
=
=

,(d:r;;i,?b,arsgi
0.101697
pyr*z

X.,,*, X

pr,",

(0,3189) (0,664) (0,6778)

0.t43523879
0.245221089
0.602936719 + 0.245221089
0.848

= [iffiiii;:;5':T.;i*]r*'

,Ggt966l) Itreuo'I

ewure8tqas 'grs[1nuu tlwd)
uEP ra>l'Bulnqls utls"Sarrp
UBP UeIEI
ru1 'lsaJIUEru

Bued
IaqEIre^ T>Inq
rnp( sspue ue8uap uapPaqtuaur
qelo sISIIEUETP 3ue1'prnrln:ls
relu" s"lrysnt1 ueSunqnq I{EI?PE higs
laqer.r"^
IuI EnPa>1 q"PSEIN 'uar"l Iaq"IrEA
lnqaslP hJgS sIsIIEu' :'r'P
'z
Iapou re8eqas
'Foreueldqa utpllauad qel"s"I tr
s?tll,r.,rr1 *dunoi,

r,lu"
"'nt'ra(uaru
'(yCa) stsQtuy tottog [totorut{uo3
tut rruellad
.u,Jn>ln8uad laporu re8eqas inqasrp ] lES tuEPP
e8n[ rnqasrp n"rr
urltsdesuoryp Sued
IrEP 1n""g*'i rt8eqas
r{"ps"W 'tnqasrat uel?l laq?lr"^
nElB
lnJnueur l?t{IP uer"l IeqBIJ?^
Jol")ilPul-ro1">llPul nElB lseJluPlu IagEtJE^
strldrua eJef,es urllsururguolSuaru
>lnnsuo{ I{"nqas Jnl>lnrls n"1? lnslJaq"rol

n,rz uolrsdrrlsapuatu uu8uap u*Bua{raq SFdF{sac.rfi|1fi:*r#'^#r,,l
ut8uag
ueltllauad qBIEsEru "nP ePB 'u"PlluraP
qrrrre(p {EPuaq Sued rrueln
ueP uurnln8uad
'Prnllnns
IsPour

Ieporu

ntpl

Ereras uu>llseurrguolSuaru
'turetn laPour "nP uellntuls
T:r.r,
Breras I(n8uau nere
un8ueqp Suel laporu slrldrua

slllroat u"l("I

rEsEP sElE

'
uDllsEuuSuolSuauuelurcIauJIaPouIuelllstqSuaw{nlunue)In(nttpltptthIflS nrred
sI$PuB uBP ror)P3 stsqeut
rnpl

,BUEAIllnru?lBPsIsIIEus'r-ffi

;',#jI:#:H,:,:.1;f ::,ilJ#Iil#::..'r1rraod"1 laPotu ruBns ur€PP uulreque8lp

8ue,(eluuauodruo>1-uauoduoluepuern>lnSuadlrstqlstnplaSuatuusllnlulsEJ?f,as
uzllser8arul8uaru
ue8uap 1r:rdue EIEP slqPuz
'Iul Pr{ t'"'1i[1"o"' 1t""'o1
:l*olortsd 'rSolorsos reled

'rlauad

ue4ednrau I trgS laPohl

'*";;i' u'p

Burd stsrpue
uE-01'6I unqer eped
8ue'( q1"1"" mled qelo
erzd ue8uap,*',n"'""oq;u:'l"q
ur8uap pua{P
aYoW uolwnbE 1otrutn'ugnElnqas
urlSueqruaryP nr?q '(tntESjS'f
ao r
n s [1 t ua atnt)nu s a r uoxro
r

ra a ul'I'
su o uq aV Pnl rnus
slsll'ut aPolay{
ientrnqestP 'T'rnllnrls uettuesrad IaPouI
T

apd od qlqal nEl"' 11"'11j'47

'nstClaut san?!fin

uvsvo NvlrusgN3d

')no1

(cNrTflool^l Nor'tvnbtr

TVTINICNUTS) IAIf,S

tL4


bahwa: "SEM tberefore

dffirfom

path analysis modds in that

use

latent uariables

rather than obserued uariables and combine a measurernent models with a structural
model to substantiue theory".

ASUMSI DAN KONVENSI SEM
Seperti halnya dalam model dependensi analisis data multivariat pad aumumnya,
maka analisis SEM ada beberapa asusmsi yang harus dipenuhi. Menurut Joreskog
dan Siirbom (1993), "Thefundamental assumption in SEM ia that the error term in

all the independ.ent constructs".
Hair, Anderson, Ththam dan Black (1998), mengemukakan tiga asumsi utama
SEM, yaitu; (1) observasi data atau sampel bersifat independen, (2) sampell diamb;i
secara random, (3) hubungan antar variabel bersifat linear. Menurut Gaaali (20A4';,
asumsi terpenting berkaitan dengan model persamaan struktural adalah data harus
berskala kontinu dan berdistribusi normal secara multivariat.
Ferdinand (2002) secara rinci mengemukakan lima asumsi yang melandasi
penggunaan SEM sebagai berikut:
Data mengukuti distribusi normal
Semua hubungan antarvariabel bersifat linear
Tidak ada multikolinearitas sempurna di antara variabel laten elaogen
Tidak ada outlier, yaitu data yang memiliki nilai ekstrim bila dibandingkan
dengan nilai yang lainnya.
ukuran sampel minimal adalah 100 atau 5 sampai 10 responden untuk setiap
each relationship is uncorrekted with

parameter yang akan diestimasi.
SEM sarat dengan simbol-simbol matematis. Tabel di bawah ini mengemukakan
beberapa konvensi, baik berkenaan dengan notasi maupun tanda gambar dalam

SEM.
NOI}.SI DAN DESKRIPSI GAMBAR DALAM SEM

No.

Deslripsi

Notasi

Notasi

Output

dan Tanda
Gambar
1

I

x

Simplis
Variabel manifes/indikator

unuk variabel

laten

eksogen
2

Y

Variabel manifes/indikator untuk variabel larer
endogen

:nllel

IePow uE)lsnlunretr{

:I

rlDISuE.I

'<lersrl u€3u3p srsrTEU? ut>ln>Ielatu r.uBIEp unlnlradrp Suel qe18ue1-qq8uel

w3s lsvxlldv unossoud
uabopua uatel IegBrJB,r urHuap

uaSoqa uelel IaqErJe Jzlue qnn8uad nrrr
/uep setrl"snel ueSunqnq uzlzreluau ?puBA

LI
<-

uaEoqa uelel IaqureAJEtuE
Jnelaro>l ur8unqnq uzryteluaru BpuBJ
uabopua undneu
uaSoqa >lleq 'uartl lag?lre uoprrr(uaru
"puBI

9t

o

SI

uatsopua undnBr.u uabo$l3

IIEq 'saJlu"ru IagEIrE^ uapteluaur "Pu?J
ISd

uarEl I3q?rJB JBruB P.rnDInJrs
uerrues.rad Fnprsal net" uenJrle{ e1.'ewz

,r
er

1

x uaboq, rorslrPul/saJluBru
idg-VJEHI
YJ'ISO

-VIgHJ
A-VCgI,MI

IaqBrrE ur.rnln8uad u?nrrla>laI uopsda-ereg1
rorDlrPul/seJlu"ru

3

7,t

x uaboqa

IoqBrrE^

uernln8uad uenrrlo>la{'Brlap-eragl
uaHopue uar"l Iaq?rJB^ Intun
leq"rrB ror>pJ roqog tr-ryqurl

sajluBru

II

g

OI

(,0Y

uaUoqa uatrl IagBrJ" >lnrun

x-YCsrry]
ISd

saJluBru Iaq"rrE^ ToDIEJ roqoq 'x-EpqruBJ

uel"l IeqBrJE lEtu? IEJnrInJls u?BruBsJact
pnprsar nete uenJrleI:>1 rnp( ualsgaoy 'rs4

6

(x)Y

A

B

u ero$le

IHd

ualEl Isg"rrr^ JPlu? rsrlaJo{ uarsSeo>l (rqd

L

0

uabopua uat"l legerrta depegrar

VWI^M5
VJ:Ig

uaSoqa uet"l IaqBrJB^.rnpf ualsgao{'Er.uru"g
uaSopua IagBrJB^ JBIUE Jn[e[ uarsgaol 'rrag

I

d

9

L

uaSopua

VIA

uelBl laq"rJ"rr urrytrduaru Suegrurl

'rrg

tr

7

uaHosla

IS)I

9II

uarul IaqerJBA uapreluatu Suequey'1ry

(luqapo7717 uorlonbg

q

e

1atnltrulg) WgS :Xl

116


Setelah masalah penelitian berhasil dirumuskan, kemudian dengan basis kerangka

teoritis tertenru dan kajian hasil penelitian yang relevan dikemukakan kerangka
pemikiran dan selanjutnya diajukan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian
inilah sebagai model yang diusulkan untuk dikonfirmasikan secara empiris melalui
penggunaan metode analisis SEM. Sekali lagi, SEM tidak dimaksudkan untuk
menghasilkan model, tetapi mengkonfirmasikan model (model pengukuran dan
model struktural) yang berhasil dirumuskan berdasarkan kajian teoritis tertentu dan
kajian hasil-hasil penelitian yang relevan.
Langkah 2: Membuat Diagram Jalur

Ketika model berhasil dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah meragakan
model (pengukuran dan struktural) yang hendak diuji ke dalam bentuk diagram
jalur lengkap. Diagram jalur lengkap ini dalam program Lisrel disebut sebagai basic
model. Gambar 9.1 di bawah ini meragakan sebuah diagram jalur lengkap versi
Lisrel. Artinya semua notasi dan tanda gambar dalam gambar tersebut mengacu
pada konvensi sebagaimana dijelaskan di atas.
Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan antara lima variabel yaitu, tiga
variabel laten eksogen(ur, dan (r) dan dua variabel laten endoge., (I, dan qr),
di mana:
r: achieur*ent motiuation

, :

r:
r:
r:

tas k -sp

e

cif c s e lf' es te em

uerbal intelegence
Performance

job satisfaction
(Diadopsi dari Dillon dan Goldstein, l9B4434)
Secara skematik model hubungan antar variabel digambarkan sebagai berikut:

+ uaSopua uatBl IegErrE uBp

JOJJA

rsgunJ

= UESOPUJ SAJIUEIU

IAq"IJ"A

'q

JOJ]E

+

uaSo$la uatEl IaqErrBA rJEp rs8unj

=

UESOqE SEJIUETU IAqEIJEA

uBrn>lnSuad I3poI

:ln{lr3g

tr

'E

uBBrussred

'I

IEBBgas uBuroPad uE{eunBIP

]nqasJal ueeluesJad e8nal ue{snrunJau e;er undepy 'lBJnDInJls uwruesrad urp
'uaSopua uarel IaqBTJEA >lntun ue,rnln8uad ueeuesrad 'uaSoqa ualzl Iaqtrre^
{ntun uurnqn8uad nlrel 'urrtuesrad lntuaq urEIEp a1 rnp[ ruu.rSrlp tsra^r'uo13uaru
ry13ur1 eleru 'tungrp Irwqreq dq8uay rnpf tuer8ep {e1ata5
qBIEpB rlurn(ue1as

IErnDInrrS uep uernln8ued ureruesrad ualsnunral J :g,{q8ue.l

'(EIutp 7tr) rorrrypur enp ur8uap rmlnlp uoumtsws qo{urp '(II) rols{lpul
nres ur8uap rm[np aoueuroJrod 'elurn(ue1ag '(EX) rolr>llpur ruEs ur8uap rnTnIP
pqrm W '(7X uep Ey) rorapnur rnp uu8uap rrulnlp utaan-fi1uouat{rcads

arua&zlatul

lw'(Z;xuEp IB rorTpul "np qalo

rmlnlP uo?pagoilt tto

'sElB rp laPour IrEC

:ue8uurara;1

l'6 rPque9
Lrr

(3u111apo741

uo4onbg Jo.rnltntlg)

WgS :Xl

ilB

2.


Persamaan Model Strukrural

a.

Variabel laten

endogen

=

fungsi dari variabel laten eksogen + variabel
laten endogen lainnya + error

Berpegang pada pedoman tersebut, serta konvensi sebagaimana dikemukakan di
umum dalam SEM, sebagai berikut:

atas dapat dikemukakan tiga persamaan

1.

Persamaan Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen, disebut X-Measureruent

Rektionships atau X-model dinyatakan sebagai:

Xp:

a.

f,t-i pm Em + 6p; Asumsi: 6p dengan (m ddak berkorelasi.
Contoh: Persamaan pengukuran variabel laten eksogen untuk model dalam
gambar B, yaitu; €, drn " dapat dirumuskan sebagai berikut:
Persamaan pengukuran variabel laten eksogen

(l) Xl :

:

(4)X4:

c.

:

adalah:

(,

adalah:

l(Drr(, + 6,
l.aror(, + 6o


(5) X5

(,

6,


(3) X3

adalah:

l(^)r(r + 6r

(2) X2: tr(*',,(, *

b.

(,

tr(^)r,f, + 6,

Gambar di bawah ini memperagakan model pengukuran untuk ketiga variabel
laten elsogen tersebut.
Gambar

2.

8.2 Diagram Jalur Variabel Laten Elaogen

Persamaan model pengukuran variabel laten endogen disebut Y-Measwrement
Relationship atau Y-model dinyatakan sebagai berikut:

'00'I + utp 00'I- Er?tur rrsDlraq eluleyu 8ue,( sflun pantyFuuls
{ntuaq trrBIEp uaprelulp nleles urTB WES >llrslre]s rsrrultse IrsBr{ e>Ieru '1ndu etep
re8eqas ueryun8lp 3ur.( rsrlarol sIIJtEru e1l( 'nl ?uoJs; 'nrm uz8uap EuIes nIEq
ur8uedrurs urp Iou ur8uap Eures ElrJ pylu ur8uap lasrp ErEp e1l( ntrrl 'ur>lrepu"lsrp
Suel surlre,rol $llJreur qEIBpE rsEleJo>l $llJreru elu*uaqag 'rsEIaJo{ $llJrttu rpedlrrp
suErJEAoI DIrJtEru ue>leunS8uaru >lntun ua1.rnfut8uau ut4uleqal:uryd ered 'yrtrgg
rsnlrldr >1ruu11 'rs"laJo>l $llJleru nEtB suErJEAoI sIIJrEtu edn.lag qEIEpE srslpurrp Suel
rndur urep y{gs uTEIBC 'ueleun8np Suel erep rndur pq urpp >ltrelrat geppe rluurel
terrelplnur rsuapuadap BlBp srsrleuu aporeru ur8uap IAJES u""paqrad ntes gepg
Iapory rseurlrtl uep rndq ur"C qI1uIeINz1 gqturl

')+t2"L: ttrq

')

+

t?ttt

+1"L:'tre

:rrullJaq rc8eqas unleredulp rudup

opru ry

g .reqrur8 uzleSelp euerup8tqas
Iapou Inlun IEJnDInrrs usEuresrad :qoruoJ
*?
ue8uep
rstlaro>lreg
IEpp "[r .rrp
] :1rumry:'1 +'U"d + t*A:'l.r
:rr8egas urrprelum Ilporu
pffitrrnus rc8eqas rnqaslp uar"l IaqBlrE rulu? IBrruInrrS IaPoW useurcsrad 'e

uarrl

rnpf urel8ag

uernln8ua4 lapoyrl

lf,qcll-D1

uaSopug

,r@

',ru
,*l

*4//

t'8
laqBIrE

Bnpa>l

lnlun

uern4n8uad

iequl'9

'lnqasJal ua8opua uarel

PPou uule8r:adularu IuI I{E ttq IP r"qtue3
ta
+'trttr^rY: gI (g)
=Z/rQ,)
z3

a

zlturl^g

:gtr uetopuo uelel laq€lJ?^ uernln8uod useluesred 'q
13

4

Itt'e1r;1:

IA

(l)

:1lr uaSopua uarel lagsllerr uern>1n8uad uwurtsra.l 'e
:lnIlraq rc3eqas ue>lsnrunrlp rtdep
7tr uep 1[r nutl '3 reqrur8 eped
urturusrad :qoluoJ
uattl
IaqBIJE^ Inlun ue.rnln8uad
Iapor.s Inrun uaSopua
utr oo
o3
1^,y : da
leprr '[r ue8uap r1t*nry :ba +
'rstlero>lJag

6It

13uryapop17

uoqonbg Totnlrz.tlg) 141g9 :y;

120


Setelah data

input dipllih, maka langkah selanjutnya adalali melakuhan estimasi

model, yaitu memilih metode estimasi dan memilih program komputer yang akan
digunakan.

Langkah 5: Identifikasi Model
Identifikasi model berhubungan dengan perranyaan apakah model yang diusulkan
dapat menghasilkan esdmasi yang bersifat unik (tunggal) atau tidak. Syarat bahrva
suatu model dimungkinkan dapat menghasilkan estimasi yang bersifat unik adalah

model tersebut bersifat just-indentifed atau ouerindentifed. Suatu model dikatakan
just-indenilfed apablla model tersebut memiliki derqat bebas sama dengan nol,
dan dikatakan ouerindentifed apabila derajat bebasnya lebih besar dari nol. Dalam
konteks ini, derajat bebas didefinisikan sebagai berikut:

at=

1

,(v+qXp+q+1)-t

di mana: (p+q) adalah jumlah variabel manifes yang dianalisis dan t adalah jumlah
keseluruhan parameter yang diestimasi.

Uji Kesesuaian Model
Untuk menguji model SEM dapat dilakukan melalui pendekatan dua tahap,
yaitu rnenguji model pengukuran dan setelah itu menguji model pengukuran dan
Langkah 6:

struktural secara simultan.
Daiam metode analisis SEM, statistik yang estimasi diuji secara individual dengan
menggunakan uji t. Melalui keluaran diagram jalur (PTH) statistik t-ualue, Lisrel
mengkonfirmasikan hasil uji t secara lengkap dengan tingkat kesalahan uji ditetapkan

0,05. jika hasil uji menunjukkan non signifikai, Lisrel akan mencetak
keluaran tersebut dengan sebuah garis diagram jdur berwarna merah.
Di samping secara individual, SEM juga menguji model lang diusulkan secara
keseluruhan, yaitu melalui uji kesesuaian model. Dalam analisis SEM, yang
dimaksud dengan kesesuaian model adalah kesesuaian kovarian sampel dengan
estimasi matriks kovarians populasi yang dihasilkan. Sehingga hipotesis staristik
sebesar

dirumuskan menjadi:

H0

:

Tidak ada perbedaan antara matrils kovarians sampel dengan matriks
kovarians populasi

Hl :

Ada perbedaan antara matrilrs kovarians sampel dengan matriks kovarians
populasi

'EluEs SuEd uPJnIn

ueSoup rderar rpaqraq Suel

ladurs ue8uap
rserunsarp

IaPou

i3e1

rfnrp

Suel lepou z1l(

uEr?nsoso>l

uerl{Il

rrep urbuap rg

rseuruso-rp8uel :ararue-red 1u( =1

I-N
' I_N
zx
(r)z

IA)!I

(ncE)
xaPuI uorl"PrIEA

-ssor3 paroadxg

-r-

uoueurrxorddy

'q?puer rlurcllu ue1de.:eqrg

(vssnru)

aPou nrEraq 80'0 > vgshtrtl

'JorJo IEJP?nI

Jo rorrg artnbg

"l"r-trtJ
lulrg

IDIE lseull$loldr

ueaJ,AJ

toou

Erurretrp r?dEp lapour n"te

rg ppolx ue11st11pu13uaru
(193) xapul

06'0 < lC3 JIldlsI'P ?r?res

(<-sFz-r:rgc

IaPo{u u?I"nsasal uEJnIn

]rgJo ssauPooS

zu;nduas tg

lapou ue>flsllpulSueru'
IBIIU UEP 0 =

1

=4

Zx rclru 'E0'0

sejluEru 're,r qepun{ = 1b+d)

H:qeloru r38urr Suel 4 relru
qalo.radrp e33un1as qepuar

rduityru

ueldtrtqc'('Ihtr)

Poor{IeI11 urn rulxElu srsEqreq
IaPour u3I?nsasa{

ladurts

u"rn{n =N

leur3rro rselerol qlrteru =S
rsuurusa ISBI3JO{ $lIJleLU

:3

r'C
lSl-l<lrf + (b+d)-( r<S)u =

'"gl(t-N):

uErnln

zx

4 rzllN
a:enbg-rg3

lnlosqv u?r?nsa)

uErn>ln'I

co3 uerqn

snIunu

rsdrrlseq

(:oc) r:0ow Nvtvnslslx trn NYun)n vdYulSlg

'Et'8 'lsra1 IarsIT tnrnuau COC uen>in edrtaqaq de13ua1 errcas utlrlefuau
Iul rle^Eq Ip IaqEI'ruorulsred utp Jrrertdruol 'rnlosge ls;Isreq Suel ue;n1n nrrt,(
,e8rr rrrprrrprat rur
CO) uern>ln elurrsep eped'QOg 7sa14gto ssauyoog) Iapou
uertnsasal uern1n edzraqaq uelzunSSueru ue8trap ue>InTellP lePou utrensasal l[O

tzt

13u111apop11

uoqonbg 1otn1nt7g)

hlgS

:X!

l2z


2. Ukuran Kesesuaian Komparatif
Adjusted GFI
(AGFD

AGFI =

1-

(1-GFr)

Nilai GFI

yang

disesuaikan. AGFI >0,90

mengindikasikan model fit
dengan data

Normal Fit Index

Ukuran kesesuaian model

(1-GFD

(NFI)

dengan basis komparatif
terhadap base line atau mode

null. Model null umumnva
merupakan suatu model
yang menyatakan bahwa
antara variabel-variabel
yang terdapat dalam model
yang diestimasi ddak saling

berhubungan. Menurut
ukuran ini, model fir jika

NFI

> 0,90.

NFI

= 0,90

arrinya, model diindikasikan
900/o

lebih baik bila

dibandingkan dengan model
null-nya.
Comparative Fit
Index (CFI)

12null -l2proposed

262nult-dfnull

Ukuran kesesuaian model
berbasis komparatif dengan

model null. CFI nilainya
berkisar antara 0,0 sampai
1,0. CFI >0,90 dikarakan

model fit dengan data
3. Ukuran Kesesuaian Parsimonious

'sr18urlp snJer{ lngesJer uertnla1 'pseg lsera:dratur l?nqrueu
ru"pp ualrl?pntuaru >lnlun elzu '1tlu"q JpEIer 1arst1 urerSo.rd uertnye>1 tuarr)

Iegelrtlrtturqnru8uadrsrsodruolag'V
'g
IernDlnrrs Iepou >lltsllets lserndruol uerEnla)
ue.rnln8uad leporu 1psllrrs rserndwol uerrnla1 'Z
rnp( ruer8erg 'I
:rrndrlau
3uel1arsr1ue.r3o:d urrtnla>l unlreseprrq uqn>lEllp pseg lserard.rarul 'ut1nfrp Suel
uenrlauad q?lESEtu qe.r,re(uaru I{EIEp? eluuenfnl'galoradrp qelar Suzl lrstq depeq.rar
{lrslrrrs ueszgeqruad nErE rsn>lsrp ur>In{Elatu rdurrsep tped lapou tsrlardrarul
Iopory Iss{$1pont uep lserard.r etul L qqEuel
.

ruorursrrd qrqal laPou
uapserypur8uau 06'.(<

IC)d'ICg
I$la:o>l

rc8e gas

deprgrar

(rsNa)

IcNx pasoaordJp-

(aPuI rrc
ParuroN

luorutsred

UBl?nsase{

ueJnln

snoruourrsJed

'errp uzbuap rg
Irporu uB>llst>llpur8uaul
-0'1 Erelu? r"sDlraq

g' g

sJN

'rg Iapolu nttns tedecuau

lnlun tt:eds Ir{nuauaur
rs?uIIlsalp Sutd uarsgeo>1

Ip

--7 =
zL

SJN

qulunf geltdr r(n8uau

-rq] PeuroN

Suel uerensesel uern>ln

(5351) armb5

nrrel'ruorursred re3lsraq

ezt

(3u111ap0ry uorqonbg

JotnTnt1g)

hlgs

:Xl

L24
1.


Thbel fungkasan

Uji

Kesesuaian Model
No. Tabet:

RINGKASAN HASIL UJI KESESUAIAN MODEL
JuduL Penetitian
(n=.

)

Hasil Uii

Estimasi

Ukuran GOF
Chi-Square (df-22)

Nilai

.

P

RMSEA

GFI
AGFI
NFI

NNFr (TLr)
Jika dari hasil uji kesesuaian model ternyata modelyang diusulkan tidak fit atau
tidak sesuai dengan data, maka terdapat dua hal yang bisa dilakukan. Pertama,

menerima fakta bahwa model memang tidak sesuai denga data. Kedua,
menggunakan semua informasi yang tersedia untuk memodifikasi model yang
diusulkan.

2.

Thbei fungkasan Statistik Model Pengukuran
No. Tabet:
RINGKASAN HASIL KOMPUTASI STATISTIK SEM
MODEL PENGUKUMN

Judut Penelitian

(n=..)

Model Peneukuran
Variabel later

Var.

Manifes

Koefisien
bobot faktor

Standard

Error (SE)

t

Hasil uji

hitung

(a:0,05)

Nilai

R3

ue8uap rn{nrp uorlw{s4ts qo{ vep.(Ii) rotrlllpur nlrs ue8uap Jn{nrp acuuatoltad
'elurn(ue1ag '(EX) JolDIIpur nl?s ur8uap rn{nrp atuaSa1alut pqnn urp '(7y urp
EX) rornlrpur rnp ur8uap rn>lnrp ruaa$a-t1as uouot{1cads qs?t'(TXuBp IX) Jolalrpur
?nP qalo rn>lnrP uoqpaqru
rulruenafifv'ua30pua IeqErrB^ rc8uqas uoutr{suas qof
'uaSoqa

u?p iluputtottad 'e,{un(ue1ag
IagErrE^ rc8eqas 'atuaSa1atur pqan uep
'ruaatsa-rf1as uotlw!fiuds ysru 'uoupntloru luaruaaalqJy ue8unqng Iepotu lfn8uau
uerrrlauad ntrns Suuruat qotuof, ualrJaqrp rlelal J urr8eq epe4

pn$[Er.ureq

Surl

NVIlllSNrd WV]VO

(s002'toNSNsny : utSwns )
lSVvl'ldv NV9N30 WIS

llusll

'Suns8uq {Bpll IEme>I
rlnre8uad urp Suns8url psnal gn.rz8uad rrep qepun( qeppE

'.lrlolqnrrSua4 'r

'(SunsSuel
Tsplr FsnDI qnre8uad ne8eqas Sunrrgrp IEpII urcl

uaSopua uelEl leqrrrt^

rnpleu 8uz,{ uaSopua ueltl

uaSosla uatel IaqErrEA nles rrep SunsSuEI

I"pIr

IaqEIJE^ n:es depeg.rar

rp-re8uad yrqE5 rue;ep) urcy

uaSopua ualtl IaqEU"^ rnleleu 1pr(rar Suer( ulrl urr"l I3g"IrE dzpeqrar
ualel IaqEuEA nrES gnre8uad WFp" '8uns8ur1 IEpIJ IEsnBX qnrr8ua4 'q
depeg.rer

urt"l

'eluurc1 ualBl laqeu" InTEIetu rdurr uarel IoqBIrE nres
IaqBIrB ntes qnrr8uad guppt '8uns8ur1 IEsnrX gn;e8ua4
IagBrrBA

ftruv

(gg) rorrg
PTBPIIEIS
(

qnreSue4 rslsodurolag

(pazuepuerg)

rnpf ualsgaoy

'E

uesrlSurx

',

IegErrPA

ualel

ueSopuq

uaSosqg

3rmr1q

;[n

IegBIr?A

ualDI

I I"IIN

1gsu11

(S0,0:D)
zU

uDrn{nnued rrEeruPsJrd

"=u)

ue!]llaued lnpnf

]VUn1XnUIS]l00w
wts

xu_sr.Lvrs tsvl-ndwo)'ISYH NVSYy,Nlu

:laq-Pl'oN

Iernr>lnns Iapohtr >lrlsrlels uzselSurx

szt

(3u111apo711uo4anbg

ptnqn4g)

1aqe1 '€

IAtrgS :Xl

126


dua indikator (Y2 dan Y3). Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk matriks
korelasi sebagai berikut:

yl

yl
y2
y3
xl
x2
x3
x4
x5

y2

y3

xl

x2

x3

x4

x5

1.000

.418
.394
.129
.189
.544
.507
-.357

1.000

.627
.202
.284
.28t
.225
-.156

1.000

.266
.208
.324
.314
-.038

1.000

.365 1.000
.201 .161 1.000
.172 .r74 .546 1.000
-.199 -.277 -.294 -.174 1.000

(Sumber: Dillon and Goldstein, 1984:436)

Dari data di atas, selanfutnya dimasukkan ke dalam program LISREL dengan
menggunakan Syntax seperti di bawah ini:
Peneli tian tentang PERF O

,!

Observed variable Yl-Y3

RMANCE AND SATIS FACTION

Xl-X5

Correlation matrix
1.000

.4r8
.394
.r29
.189
.544
.507

1.000

.627
.202
.284
.281
.225
-.357 -.156

1.000

.266
.208
.324
.3r4
-.038

1.000

.365 1.000
.20t .161 1.000
.r72 .r74 .546 1.000
-.r99 -.277 -.294 -.t74 1.000

Sample sizr- 122
Latent Variables
Relationship

xi

x2 = IGil
X3X4 = FGi2
x5 = IGi3
Yl = Etal
Y2-Y3 = Eta2

Iftil-Ksi3 Etal Eta2

z-DI srrsg

IaqErrEA

gI-aI srr8g
zI-aI srrsg
g-e) srrB8

Iapou )prun uDlrsBIgDueprrp SuEl IagBrrB^ ualB.I
Iadr.uBs uErDIn
rsBlero) IrrrEI J :I I-3>l uESuap rBduBs
(Yantasqo)

srJIUBru IaqBuE ru8egas Ise>lgrruaprrp Bue,(.

utnryaua4

ppnf

I-a>l srrEg

:ue8uz:atay

Elqofd Io pfa
e:6erp qlad
3S SS Jg sU S=O{ lnd:no TEUSIT
0=I.I.

l(,

B=sX JO

S]IIYIdUA tPiflE ISS

S]lltnfin iIoifir

&gS

;e1{t .-lE)I = ze}g
'IsX = TE13

gIsX UP3g

ZP:U = EI-Z;

IB1l = !;
E-r sx = fx
z:sx = Dx r'(

I:sx = ax Ix
C:qmo:1e1a6
?E1g

i6Z'9i9'
001'I

LtZ-

IDlg elex-ITs' seTqe::EA lfal"r

Zz1 a:Ts eldEs

080'- 9sI'rlt'
5zz'
b?t'
lEz'
B0z' bEz'
992' ZtZ'
000'1 Lzg'
lot'T

-

rtr'

=9t'
00c'T

tsE'-

roi'

ffir'
68I'
6zt',

n6r'

8ri'

t00-.

xrJ:w uoTl?_?f:Dc
sX-I>: El-Ir f:qPI:Pi parres,lo
NOlJlyJSIJ.vs ollv s:NirHXC.tgSa 6up:uat uBrt:Iau?J

Ji] a'

d*

.,{Fry.

qS

lp: q:C

:E)IEru

'larsrl uElrdrrrBl

ruEIEp ur>lrfBsrp EIIqEdV

ualqordJo Pur
tu"rg?rp rpBd

3S SS {E SU E=CN lndlno litUSI'I
O=IA CO Ef,NVIUVAUOUIIS IES
O=EX CO Ef,NYIUVA UOUUA JIS
IelE IIs) = Za)E
91ry

LZI

(3u111ap0741

ZE1E

ZIDI = IB1E

uotlanbV ptn1rz-r;g) 14199 :y;

t28

Petunjuk Praktis Penetitan ltmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertas,i

Baris ke-14

sampai dengan ke-21 : Hubungan antar variabel eksogen dan

endogen dan variabel manifes sebagai variabel pendukung
variabel laten
Baris ke-22 dan23

Baris ke-24
Baris ke-25
Baris ke-26

Oleh karena variabel Laten (IGi3 dan Etal) hanya didukung
oleh masing-masing satu variabel manifes, maka uariance
kedua variabel diset sama dengan nol.
Hasil yang diharapkan
Menghendaki dimunculkannya diagram jalur
Akhir perintah

Perintah melalui ,tntax di atas akan menghasilkan perhitungan sebagai berikut:
:l*

rd &

fr* vk i@ (w

wr

-- ;Ae

rrr+,

,c
.xl

""'-ffi-r---<-"*){'"'-E*"'
"_-ffi--"..-=@ 11 ",..:;_1*-

l*

t:

o-.4 -o-d

'."ffiI----o,,_;@_

,*€ffi-'"

.,

r!""_.
--'

*tl

*

-E-"*

.-"ffi.--''oo,."-@'
df=U.'rdu€o.35!35,

Gambar
jalur).

di

Hslrd-029

atas menunjukkan Model Estimasi (lengkap dengan harga koefisien

leprr deSSurp Suel

t6z'9ts'
000'I

LLZ'tll'
r9r'
000'I

rac

f,S

ustqoJd Jo

@f6erp

puu
qaEd

ss .it sH S=flN lndano 1!xsr1
0-II Jo S3Me &Ws Gqt
IE13 lrsx = a43
zrs) = Ielg
= |L-ZI
ZeaS

1F13 = T,

afcx Ex
tlsx = 'X tx
Zx
dlqsoffRTau

Te13

66a'-

zlt'

102'
Ega'
o0

0.I

EIq-Trs) STq9lfEl
zzI 3zT5
99I '840'-

tlt'
bzx'

aoz'
992'
UUU'I
sx-I{

el-Ir

NOIJSVJSIJYS ONV gJNffiOfrSa

i6ur@tf,i)

szz'
82-

lUeaEA

cTdES
LSE'

-

aos'

t99'
5ar'

naz'
ZOZ'
LZg'
000'1

6Zt'

'bL'
8rt-

004'T
xtr3PE [aT1pI3f,f,o3
aIqEafP^ pa^fas€
DuEfual uerlrTeued
Tsp{aJrpoH Iisq

:r{Eturrd tuelBp uB>lBtrlurp Dlr"q.redrp qElat
'

Iaqtsrre^

gu"l xB}uls

uz>lgrugrs 3ue.( qnreSuad ue>pragruaur

urlSurlq8uaru ue8uap ue>ln>pyp 3u1ut1r1 '*utrurutt1

uDIn{EIIp snrrg eSSurqas '(1erg e>l ZE}E utp IEIE a>I glDil uelgruSrs
lepn rnp(
edr.ragag 'r l(n rnplaru rfnlp 8ur.( rnp( ualsgaoy z8rrg ue11n(unuaru sBlE rp rEqruES

tr,4$rr&&q

6Zt

(EullJapoyJ uorlanbg TotnTtntqg)

INgS :XI

130

Petunjuk Praktis Penetitan llmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Hasil yang diperoleh adalah:

:El*
-';l*

.d @

td

hn tuq! (u

wi&

*+

-,6:x,

Apabila disajikan dalam nilai t hitung diperoleh:

"'.E-*n

e",,E.-"
*_l-,

-------- - EL+''
,s-r"rH' f''o -^>@;--.-."-f=rr4,,-l,l.

-@-"

;=%*a_.."<b-*,.8

.""@l-""
c4-5qwF6.lZ,

dFtt,

PdCU.U5!36,

US!a=U.UW

".

"

-

980r7'0

LC,B

UbIS

6168rz'0

BL'L

UHIS

tz0r9'0
,t68S'0

UbIS

00000'I

UbIS

€.rLr9'0

UbIS

9E809'0

UbIS

,r09e'0

USIS

ze09e'0

z6'g
BB.9

OtE08'0

tzese'0

BOB/'O

9rz6t'0

I

896e,9'0

09',

€^

€x

9919l',0

tuaatsE-JIas

yx

6ZI/lL'0

af,-uBruJoJJad

$

uon3EJSnes

z^

00000'r

9L,OI

99699'0

09'h
8unrlq

1[n

(95) rorrg
PJPPuers

12009',0

1e009'0

cgrsadg-1sra

luarrJ^arr{3v

Ix

uonBAuow

U
ir-A

roqog
uers5aox

SaJIUEI I

roDIEJ

r I"IIN

1Jsu11

(so'o:p)
zU

UATq IAqSIJBA

uermpHua4lapohtr

(zzr.=N)

uol]felsrles puP a3ueurjoped
ue;n1n8ua6 lepow

lrlsllelg lselnduoy

11seg ueserlEulp

TESI^N

000'0

I{3V
IJ3

0€E86'0

ICN

0€,7./-6'-O

(rrr) rgNN

e€rya'r
6sz96'.A

erep uzSuap rg

92198',0

ut>psullpufuou

d I"IIN
(t t=lp) arrnbg-rg3

el'9
ISVI^IIISI

IIN'IISVH

IEPOW

{o3 NVUn)n

(zzr=N)

uolpelsllPs pue efueuljoped lapow
uelensase) lfn llsPH ueselBulX
:1n>lrJaq

rr8eqas runlSue.up redep '(utrrdruel eped rtduprar eludelSual) uet(n8uad IIsBIi IrBC

'uuldruel ruelep
ue4{rs1p ysdrqap ereres uer(nBuad rudtno Suaual du13ua1 r{lclal 'mtplaryp sela(
redep rnqasret uarsgeol-uarsgeo>l t>Itru 'lsdr.r4sap >lnrueq IUEIEp uullrdureup

IeI

rllqrdy

13u111apol11uotlonbg1o"tnlxn4s)htrgs :Xl

132


RINGKASAN HASIL KOMPUTASI STATISTIK SEM
MODEL STRUKTURAL PERFORMANCE AND SATISFACTION
(N=1 22)

Persamaan Pengukuran

Variabel laten

Variabel laten

Endogen

Koefisien jalur

Standard

Nilai t

Hasil uji

(Standarized)

Error (SE)

hitung

(cr:0,05)

R2

Eksogen

Achievment

Satisfaction

0.40556

0.58240

2.63

Sign. 0.4r760

Performance

0.70743

0.49954

5.38

Sign. a.50046

Motivation
Task-Spesi6c
self-Esteem

Pengujian Pengaruh Variabel Laten E}<sogen terhadap Variabel Laten Endogen.

Totak Pengaruh yang diberikan oleh Ksil terhadap Eta2 adalah a,4556 (45,560/o),
sedangkan toral pengaruh yang diberikan oleh IGi2 terhadap Etal adalah 0,70743
(70,743o/o).

SIMPULAN
Apabila kita akan menguji hubungan korelasional antar variabel

bebas, maka
gunakan analisis korelasi perason Qtroduct moment) untuk skala interval/ rasio, dan
analisis korelasi rank spearman untuk skala ordinal/ nominal.

Apabila kita akan mengunguji asosiasi peranan atau prediksi, maka gunakan
analisis regresi.

Sedangkan Path Analysis dan SEM merupakan salah satu alat analisis yang
dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.

Di

dalam analisis jalur, pengujian hanya melibatkan variabel (laten) yang
merupakan penggabungan dari indikator-indikator, sedangkan pada SEM, pengujian
melibatkan variabel laten dan variabel manifes. Variabel manifes merupakan variabel
yang nampak (bisa diobservasi) sebagai perwujudan dari variabel laten. Pengujian

dalam Lisrel didahului oleh analysis factor confrmato,ry untuk menguji reliabilitas
alat ukur yang dipergunakan.
Perbedaan lainnya nampak dari simboi yang berbeda dipergunakan oleh kedua

model analisis di atas, meskipun inti pengujiannya adalah sama yaitu pengujian
koefiesien jalur.

euart>l rprf:ar Surd ueqepsel

'nrlauad rlalo ue>ln>l?llp Suzl ut:nln8uad mqBIESaI

ltlSulr

t8uernBuaru redep yqgg ueryunSSuaru ue8uep

srsrleut Ertrqeq uelpdrurluaru stpuad lderat uele 'Sutsrtu-Sulsrur uetlturela>l urp
ur1n33una1 Dlrlrruatu 'sue rp Iapou Enpe>l ueryunSSuaru ur8uap EtRp srsIIEIrV

ttl

(&uryapop1J

uotlonbg JotnTtntTg) INSS :Xl

tuapnls'IsdsI'I er?/(]jos
'TTSSI-I ue8uap IAif

S

u?P

'rur nXnq urelep nlesrag

(Jdd rBruroJ urrpp) urnpued pPoru

Surl q3

uE>lBrPesrP

uEqnEI >lnrun ErBp qoruof, ur>Ilraglp ecegtuad 'IUI

nlng

eped

"rras

EpEd

TflUSIT
f{VCNflO ruflS iIYIII.I,YI

'/ a{ Ispa 'e38uryrg
rrqlauad 'I ?!tl{raqqdyq uoal Tlstwls 'rcoooJord 'ndv'vyr[ 'f 'orur.rdng .EI
'(uonrpa qr6)
rtr

l 'uotsog '?lt/taw qrfiasay
'Idn

tsauxs?tg'Sa relpurq3s uep '(9002)

IIIH ^{ErD
'U 'A tadol

SdIdC rurouo>lg uallp1puad uesnrnf

.?T

:Sunpueg

'et

'Idn SdIdC rruouo>lE ualrprpuad ursnrnf :Sunpurg latstT rua$ot4 ua&uay
,ZI
jruEl
filnruTrus u??ru?tad p?ory pryq1dy uay dasuoy '(SOOO'tpuausny
'llrH
'3w
^Br)
.I
'qruotdda paqddV uy qctaaray Suuaqtory 'O6GI) g'f :o/ta uep ') 'J teauury
I
'ssa.r4 ltrsraalun Ep"IAJ r{E(pED :errr1el8otr'(Suednrrur5'g
Sunpuel qalo ue>Iqtru a hatp) l ot o r au tl a g uryt q a u ad sa V4y V' (r OOO'ra8uqray '0I
s

s

'errc1e{ 'opurs?JD

: rrgreuad
fiqtuany au,EryowrJ sluslg ua!fllaua1 '(9997) y 'uerteru:a11
'prdun s44 :Sunpurg 'uutapt[purJ
sutta(txun VJ p2/!is?sls u?qax?nqnd flO ?u?H 'G661)'pilseg-1y unrBH
'uonrpg leuonruratul uosrerd 'slsQaua pru? aru!ffiaulnry '(9002) Sf 'XIVH
EreqEJIy :Sunpueg 'u?xfilaual qruun uadatal pylsqtlts

'(L66il'uobrng

'6
'8
L.

'9

'llrH-/rrBr3r1 q :a-rode8u 13' uotlatrupE u! qrfia saa
awryaag ?ua u&1sag ot moH

'G66I)'ua1p4t 'E ueruroN

PuB

'U

pef

'1a1uae:g

.S

'Suz.ruuag' oro8auodrg selrsJa^run

tlqrauad uepeg : rlqraued 'uarua[auap1 uuxfl?aual a?olary'(SOOZ) V '<pueulpreC
'suos pue 11126. uqof :1-ro1 MeNsuottprryddy pua spotlpq
:s1s[1auV al?upaulntrN '(yge t) '.ura]splo5 aaquetr { pu" "U TUEIIII/N 'uolil(I
'CVdNn r>Iltsllels uesn;nf:Sunpueg 'B IarsI'I :[antrtg uplqlauad
ynxun afie slslfuv 'G,002) '8u1qoa '1 deqe:ep1 4 PEIUI{rV 'urprurlceg
'dnor3 8un1nsuo3 euele[ oW'plustmuu(I esly'(t tOZ) oluesns 'gV

.?

'e
.Z

'i

YXV.tSnd tfV.L.{YO

138


(2010), Analis;s Multiuariat, arti dzn interpretasi.

16.

Penerbit PT. funeka Cipta, Cetakan Kedua.

17.

, (2011) Pengukuran Tinghat lGpuasan Peknggan
Pangsa Pasar. Penerbit PT. Rineka Cipta, Cetakan kedua.
18. Supranto J dan Nandan Limakrisna., (2011) stadstika Ekonomi dan Bisnis,
Jakarta:
19.

Mitra

(/acana Media.

--.,(2010) Sutistiha untuh penelitian SDM
dan Pemasaran, ]akarta: Mitra'Wacana Media.

20. Sitepu, Nirwana

K,

Universitas Padjadjaran.

(1998), Analisis Jalar, Bandung: Jurusan Statistika

petunjuk praktis penelitian ilmiah

More Related Content

Similar to petunjuk praktis penelitian ilmiah (20)

More from Indra S Wahyudi (10)

Recently uploaded (20)

petunjuk praktis penelitian ilmiah